ASTALOG.COM – Puasa merupakan ritual ibadah yang diajarkan oleh para Nabi, sejak Nabi Adam A.S hingga Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi. Namun begitu banyak orang yang berpuasa mereka hanya mendapatkan rasa haus dan lapar, padahal puasa adalah untukku begitu firman Allah SWT, lalu apa seseungguhnya hakekat puasa dan kenapa puasa menjadi ibadah yang begitu istimewa?
Ramadhan menjadi bulan istimewa karena pada bulan ini ummat Islam diwajibkan untuk berpuasa. Shaum secara bahasa artinya menahan atau meninggalkan, atau berpindah dari suatu perbuatan keperbuatan lainnya. Shaum juga bisa berarti diam.
Secara termonologi, Shaum berarti menahan diri dari makan minum dan berhubungan suami istri dengan niat beribadah kepada Alllah mulai dari terbitnya fajar hingga terbenam matahari. Puasa mengandung banyak hikmah dan faedah, puasa ditujukan untuk melatih jiwa, untuk mengendalikan nafsu dan mendidik jiwa untuk memegang amanah. Puasa juga melatih kesabaran dan ketabahan bahkan puasa juga berfaedah untuk kesehatan.
Macam-macam Puasa
Puasa terdiri dari 4 jenis, yaitu
1. Puasa Wajib
2. Puasa Sunnah
3. Puasa Haram
4. Puasa makruh
1. Puasa wajib yang terdiri dari : puasa ramadhan, nadzar dan kafarat.
2. Puasa sunnah yang terdiri dari : puasa senin kamis, muharam, syawal, arofah dls.
3. Puasa makruh yang terdiri dari puasa yang dikhususkan pada hari jumat dan sabtu.
4. Puasa haram yang terdiri dari puasa hari raya idul fitri dan hari raya idul adha serta puasa sepanjang tahu
Ketika Islam diperkenalkan agama ini tak tertandingi, benih ditanam tercipta sebuah pohon yang terus tumbuh dengan kebajikan tak terbatas dan produk yang tak ternilai. Berikut adalah penjelasan tentang makna spiritual dari Puasa Islam:
1. Cinta yang tulus
karena ketika ia mengamati Puasa dia melakukannya karena kasih yang mendalam bagi Allah. Dan orang yang mengasihi Allah benar-benar adalah orang yang benar-benar tahu apa itu cinta.
2. Melengkapi
manusia dengan rasa kreatif harapan dan pandangan optimis terhadap kehidupan, karena ketika ia berpuasa ia berharap untuk menyenangkan Allah dan mencari karunia-Nya.
3. Menumbuhkan dalam diri manusia kebajikan kebenaran akan devosi yang efektif, dedikasi jujur dan kedekatan dengan Allah, karena ketika ia berpuasa ia melakukannya untuk Tuhan dan demi-Nya sendiri.
4. Melatih Manusia dalam kesabaran dan tidak mementingkan diri sendiri, melalui puasa, ia merasa sakit kekurangan tapi dia bertahan. Mereka sabar.
5. Puasa adalah resep Ilahi untuk diri-jaminan dan pengendalian diri.
Puasa Ramadhan adalah wajib atas setiap muslim, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kualifikasi ini:
1. Secara mental dan fisik fit, yang berarti waras dan mampu.
Untuk menjadi dewasa, usia pubertas dan yang biasanya sekitar umur empat belas. Anak di bawah usia ini harus didorong untuk memulai praktek yang baik pada tingkat mudah, sehingga ketika mereka mencapai usia pubertas mereka akan mental dan fisik siap untuk menjalankan ibadah puasa.
2. Tidak berada jauh di pemukiman permanen seseorang, kota asal Anda, pertanian seseorang, dan tempat usaha seseorang, dll Ini berarti Anda tidak berada dalam perjalanan sekitar lima puluh mil atau lebih.
Merasa yakin bahwa puasa tidak mungkin menyebabkan Anda bahaya, fisik maupun mental, selain reaksi normal terhadap lapar, haus, dll.
Orang-orang yang tidak diwajibkan untuk berpuasa;
1. Anak di bawah usia pubertas, kurang dari 14 tahun
Anak anak tidak yang belum dianggap mampu berpuasa tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Namun, sejak dini anak harus dibiasakan terlatih untuk berpuasa.
2. Pria dan wanita yang terlalu tua dan lemah untuk melakukan kewajiban berpuasa dan tidak dapat menanggung kesulitan nya. Orang tersebut dibebaskan dari tugas ini, tapi mereka harus memberi makan, fakir miskin Muslim makanan penuh rata-rata atau setara nilai makanan orang per hari.
3. Sakit yang tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Setelah merasa mampu menjalankan, maka sudah sepantasnyalah ia menjalankan ibadah puasa.
4. Orang yang sedang dalam perjalanan tidak diwajibkan untuk berpuasa, namun ia dapat menggantinya di hari kemudian sesuia dengan jumlah hari yang ia tinggalkan.
5. Wanita hamil dan wanita menyusui anak-anak mereka juga dapat membatalkan puasa, jika puasa cenderung membahayakan kesehatan mereka sendiri atau bayi mereka. Tapi mereka harus menebus puasanya dikumudian hari, satu hari untuk satu hari.
6. Perempuan di masa-menstruasi.