ASTALOG.COM – Bersiwak berasal dari kata siwak yang dilansir dari wikipedia, Siwak atau miswak (Arab:سواك) adalah dahan atau akar dari pohon Salvadora persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut.
Oleh karena itu semua dahan atau akar pohon apa saja boleh digunakan untuk bersiwak jika memenuhi persyaratannya, yaitu lembut, sehingga batang atau akar kayu yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa merusak gusi dan email gigi; bisa membersihkan dan berserat serta bersifat basah, sehingga akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak; seratnya tersebut tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak sehingga bisa mengotori mulut.
Pengertian Bersiwak
Bersiwak berarti menggosok gigi dengan menggunakan benda yang kesan dan harum. Baginda Rasulullah SAW sangat gemar bersiwak baik pada saat berpuasa atau tidak, ketika berwudhu atau ketika hendak shalat. Tak lupa juga beliau melakukannya kala hendak masuk rumah menjumpai isterinya.
Keutamaan Bersiwak
Bersiwak memiliki banyak keutamaan / manfaat diantaranya mengharumkan mulut, menguatkan gusi, menghilangkan penyakit, dan menambah rajin membaca.
Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya :
عن عائشة رضى الله ان النبي صلى الله عليه وسلم قال : السواك مطهرللفم مرضاة للرب {رواه البيهقي والنسائى}
Artinya : Dari Aisyah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersasbda “ bersiwak itu dapat membersihkan mulut dan menghasilkan keridhaan Allah “. – HR Baihaqi dan Nasa’i
عن ابى هريرة رضى الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم انه قال : لولا ان اشق على امتي لأمرتهم بالسواك مع كل وضوء {احرجه مالك واحمدوالنسائى}
Artinya : Dari Abu Hurairah RA bahwasanya rasulullah SAW bersabda : Sekiranya tidak akan memberi kesukaran dan kesulitan pada ummatku, tentu akan kuperintahkan mereka bersiwak pada setiap wudhu. – HR Malik, Ahmad, dan Nasa’i.
Hadits diatas memberi penjelasan bahwa bersiwak masnunah (disunatkan) dalam segala hal kecuali pada saat berpuasa, karena bau mulut orang yang berpuasa dikatakan Rasulullah SAW lebih harum dibandingkan dengan minyak kasturi, Sesuai dengan Sabdanya :
عن ابى هريرة رضى الله عن النبى صلى الله عليه وسلم لخلوف فم الصائم اطيب عند الله من ريح المسك {رواه البخارى ومسلم}
Artinya :Dari Abu Hurairah RA, Dari Nabi SAW : bahwasanya bau mulut orang yang sedang berpuasa itu pada sisi Allah lebih harum dibandingkan dengan minyak kasturi – HR Bukhari dan Muslim
ركعتان بالسواك افضل من سبعين ركعة بلا سواك {رواه ابو نعيم}
Artinya : Dua rakaat shalat yang dikerjekan dengan bersiwak, lebih utama dari tujuh puluh rakaat yang dikerjakan tanpa bersiwak. – HR Abu Naim
Waktu yang Tepat untuk Bersiwak
Dicontohkan oleh Rasulullah, beliau bersiwak dalam berbagai keadaan, tidak hanya ketika mulut terasa kotor saja. Menurut hadits, Rasulullah melakukan siwak ketika dalam keadaan berikut:
1. Saat hendak sholat, seperti yang dikemukakan pada hadts diatas adalah beliau selalu bersiwak dan menginginkan umatnya mencontohnya namun tidak mewajibkan hal tersebut karena dinilai bisa memberatkan umatnya. Selain itu karena Allah juga hanya mensyaratkan wudhu sebagai syarat sah sholat.
2. Saat Rasulullah masuk ke rumah dari bepergian, beliau langsung bersiwak. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Syuraih bin Hani yang artinya, ”Aku bertanya kepada ‘Aisyah: “Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rasulullah jika dia memasuki rumahnya?” Beliau menjawab :”Bersiwak”.(HR: Muslim, irwaul golil no 72)
3. Ketika bangun pada malam hari, hal pertama yang Rasulullah lakukan adalah mencuci dan menggosok mulut dengan siwak. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Hudzaifah ibnul Yaman, yang artinya: “Adalah Rosululloh jika bangun dari malam dia mencuci dan menggosok mulutnya dengan siwak”. (HR: Bukhori)