Romusha Adalah

ASTALOG.COM – Sudah menjadi rahasia umum jika romusha diperlakukan secara buruk oleh pihak Jepang di masa penjajahan. Tidak ada jaminan kesehatan, pekerjaan yang terlalu berat, dan makanan yang tidak cukup, itu semua menjadikan banyak romusha yang meninggal di tempat kerja dalam jumlah besar. Namun begitu, Jepang tetap gigih mempertahankan konsep romusha hanya demi memuluskan tujuannya. Sejak tahun 1943, Jepang melancarkan propaganda untuk kembali menggairahkan program romusha yang sudah mulai lesu.

Mereka bilang, romusha adalah prajurit pekerja yang harus bangga dengan perannya. Bukan hanya itu, mereka juga menyebut romusha sebagai prajurit ekonomi dan pahlawan pekerja. Sayang sekali, apa yang mereka ucapkan tidak sesuai dengan apa yang ada di lapangan. Romusha lahir sebagai akibat dari politik pengerahan total pihak Jepang. Mereka memobilisasi para pekerja dalam jumlah sangat besar, namun menekan pengeluaran seminim-minimnya.

PELAJARI:  Ciri-ciri Pembelahan Mitosis
 

Pengertian Romusha
Romusha (rōmusha: “buruh”, “pekerja”) adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti – perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta. Salah satu bentuk represi yang dilakukan oleh pemerintah jepang yaitu pengurasan tenaga kerja dengan menciptakan romusha sebagai tenaga kerja paksa.

Tujuan Jepang melakukan tanam paksa atau Romusha yaitu, untuk persiapan perang Asia Timur Raya serta memenuhi kebutuhan tentara jepang, untuk lebih jelasnya lagi akan di bahas sebagai berikut: Pada mulanya tugas-tugas yang dilakukan itu bersifat sukarela dan pengerahan tenaga tersebut tidak begitu sukar dilakukan karena orang masih terpengaruh oleh propaganda “untuk kemakmuran bersama Asia Timur Raya”.

PELAJARI:  Mengapa Peran Manusia Sangat Penting dalam SIG?
 

Dampak dari Romusha Bagi Bangsa Indonesia
Romusha memberikan akibat yang mendalam bagi bangsa indonesia meskipun Jepang menjajah Indonesia hanya seumur jagung apa yang dikatakan oleh ramalan Joyoboyo, atau lebih tepatnya 3 ½ tahun jepang menjajah indonesia yaitu pada tahun 1942-1945 tetapi dalam waktu yang sesingkat itu memumbuhkan dampak yang sangat mendalam bagi bangsa indonesia karena pada waktu itu sangat menderita dengan adanya romusha rakyat indonesia hidup bagaikan tulang tanpa daging pakaian compang-camping kelaparan dimana-mana atau rakyat indonesia dibawah titik nadir masyarakat yang terbelakang, miskin, teringgal untuk lebih khusus lagi akan dipaparkan dampak dari Romusha sebagai berikut:

1. Bidang Ekonomi
Keadaan ekonomi di Indonesia mengalami kemerosotan. Penyebabnya antara lain adalah sebagai berikut:
a. Para penyuluh pertanian bukan tenaga-tenaga ahli pertanian.
b. Hewan-hewan yang berguna bagi pertanian banyak yang dipotong.
c. Kurangnya tenaga kerja petani karena banyak yang dijadikan romusha.
d. Banyaknya penebangan hutan liar.
e. Kewajiban menyerahkan hasil bumi.

PELAJARI:  Pada Tanggal 24 Maret 1946, Terjadi Peristiwa Apa?

2. Bidang Sosial dan Budaya
Kepala–kepala desa dan camat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan itu sering menunjukkan untuk menjadi romusha dipilih orang–orang yang tidak mereka sukai atau dipilih orang yang ditakuti oleh masyarakat desa setempat. Berjuta- juta rakyat menderita kelaparan dan serba kekurangan. Dijalankannya program kerja tanam paksa romusha lebih menambah hancurnya perasaan ketentraman masyarakat jawa. Pengaruh buruk dari sistem romusha itu masih ditambah lagi oleh pelaksanaan setempat yang memungkinkan dapat dibelinya pengecualian atau kewajiban menjadi romusha. Tentu saja hal itu dapat dilakukan oleh golongan masyarakat kaya.