Nilai Sosial dan Fungsinya

ASTALOG.COM – Kita sudah sering mendengar istilah nilai. Dalam pengertian sehari-hari, nilai memiliki beragam arti. Nilai bisa diartikan sebagai harga, ukuran, mutu, kadar, bobot, angka kepandaian (nilai ujian atau nilai rapor), bisa juga sebagai perbandingan 2 benda yang ingin dipertukarkan, dan beberapa arti lainnya.

Dalam ilmu sosial atau sosiologi sendiri, nilai merupakan sesuatu yang baik, yang diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh warga masyarakat. Wujud nilai dalam kehidupan itu merupakan sesuatu yang berharga sebab dapat membedakan yang benar dan yang salah, serta yang baik dan yang buruk. Wujud nilai itu dapat berupa penghargaan, hukuman, pujian, dan sebagainya.

 

Dari rumusan konsep nilai tersebut akhirnya memunculkan istilah Nilai Sosial. Nilai sosial merupakan petunjuk secara sosial terhadap objek-objek, baik yang bersifat material maupun non material. Dengan susunan ini, nilai harga diri masing-masing diukur dan ditempatkan dalam suatu struktur berdasarkan ranking yang ada dalam masyarakat tertentu yang sifatnya abstrak. Sikap dan perasaan tentang nilai sosial diikat bersama dalam suatu sistem yang disebut sebagai ‘sistem nilai sosial’.

PELAJARI:  Tipe dan Jenis Lembaga Sosial

Menurut proses sosiologi, nilai seseorang pada prinsipnya dapat dipelajari sejak seseorang masih kanak-kanak melalui pengalaman hidup sehari-hari. Pengalaman hidup itu ada yang tertanam hingga ia dewasa, ada pula yang hanya bersifat sementara. Proses pertukaran pengalaman hidup bisa terjadi apabila ia mendapatkan sebuah pengalaman baru yang ternyata lebih berkesan dan memuaskan dirinya sehingga ia bisa membentuk asumsi untuk dirinya sendiri tentang hal yang baik dan tidak berdasarkan pengalaman hidupnya.

 

Oleh karena itu, ilmu sosiologi merumuskan nilai berdasarkan fakta atau pengalaman yang telah terjadi dialami kebanyakan orang dalam suatu masyarakat. Pengalaman itu biasanya akan dihargai, baik secara terang-terangan maupun secara diam-diam. Penghargaan itulah yang disebut nilai sosial.

Adapun ciri-ciri nilai sosial, antara lain :

  1. Nilai sosial merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi di antara para anggota masyarakat. Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis atau bawaan sejak lahir.
  2. Nilai sosial dipelajari dan bukan bawaan lahir. Proses belajar dan pencapaian nilai-nilai itu sejak kanak-kanak melalui proses sosialisasi keluarga.
  3. Nilai sosial ditularkan dari suatu kelompok ke kelompok yang lain, melalui berbagai macam proses sosial. Bila nilai itu berwujud kebudayaan, dapat ditularkan melalui akulturasi, difusi, dan sebagainya.
  4. Nilai memuaskan manusia dan mengambil bagian dalam usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial. Nilai yang telah disetujui dan diterima secara sosial menjadi dasar tindakan dan tingkah laku, baik secara pribadi maupun secara kelompok, dan secara keseluruhan.
  5. Nilai membantu masyarakat agar dapat berfungsi baik. Sistem nilai sosial sangat penting untuk pemeliharaan kemakmuran dan kepuasan sosial bersama.
  6. Masing-masing nilai mempunyai efek yang berbeda terhadap orang perorangan dan masyarakat sebagai keseluruhan. Nilai dapat mempengaruhi pengembangan pribadi dalam masyarakat baik positif dan negatif.
PELAJARI:  Denjaka adalah

Fungsi Nilai Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang ataupun suatu kelompok masyarakat akan selalu dituntut untuk bersikap dan bertingkah laku berdasarkan nilai-nilai dasar yang merupakan suatu pedoman atau pandangan hidup sehari-hari, misalnya saja nilai-nilai yang sesuai dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Nilai sosial yang menjadi sumber dinamika masyarakat memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari sebab nilai sosial akan menjadi orientasi dalam setiap tindakan melalui interaksi sosial.

Adapun fungsi nilai sosial, antara lain :

  1. Nilai berfungsi mengatur cara-cara berpikir dan bertingkah laku secara ideal. Hal ini terjadi karena anggota masyarakat selalu dapat melihat cara bertindak dan bertingkah laku yang terbaik, dan dapat mempengaruhi dirinya sendiri.
  2. Nilai mengembangkan seperangkat alat yang siap dipakai untuk menetapkan nilai sosial dari suatu individu atau kelompok masyarakat. Nilai-nilai ini memungkinkan sistem stratifikasi dalam masyarakat.
  3. Nilai dapat berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tahan dan daya mengikat tertentu. Mereka mendorong, menuntun, dan kadang-kadang menekan manusia untuk berbuat yang baik.
  4. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok dan masyarakat.
  5. Nilai merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya. Mereka menciptakan minat dan memberi semangat pada manusia untuk mewujudkan apa yang diminta dan diharapkan, menuju terciptanya cita-cita.
PELAJARI:  Ras Penduduk di Asia Tenggara