Apa Pengertian Ilmu Mantiq?

ASTALOG.COM – Pada dasarnya pengertian ilmu mantik telah banyak didefinisikan oleh para Ulama’, dan pakar ilmu mantik dengan pengertian yang beragam, meskipun pada hakikat dan tujuannya adalah sama yaitu mengungkapkan makna mantik sebagai suatu kata yang dibakukan untuk sebuah disiplin ilmu. Ilmu mantik meruakan bahasa arab dan meruakan terjemahan dari kata logika, oleh sebab itu ilmu mantik juga bisa disebut sebagai ilmu logika.

Dalam kaitaannya dengan pengertian ilmu mantik, seperti yang telah penulis kutip dari bukunya Prof. Dr. H. Baihaqi A.K, yang berjudul “Ilmu Mantik”: Teknik berfikir logik”, dalam bukunya tersebut, Baihaqi mengungkapkan bahwasannya ilmu mantik adalah merupakan suatu ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia dalam berfikir, supaya dapat menghasilkan kesimpulan yang benar, sehingga dia terhindar dari kesalahan berfikir, yang akhirnya menghasilkan kesimpulan yang salah dan keliru.

PELAJARI:  Lama Turunnya Al-Quran
 

Sedangkan mantiq secara etimologis atau bahasa berasal dari dua bahasa, yaitu bahasa arab nataqa yang berarti berkata atau berucap dan bahasa latin logos yang berartiperkataan atau sabda.

Pengertian mantiq menurut istilah ialah:
1. Alat atau dasar yang gunanya untuk menjaga dari kesalahan berpikir.
2. Sebuah ilmu yang membahas tentang alat dan formula berfikir sehingga seseorang yang menggunakannya akan selamat dari berfikir yang salah.

 

Ilmu mantiq sering disebut bapak segala ilmu atau dikatakan ilmu dari segala yang benar karena ilmu mantiq ialah sebagai alat untuk menuju ilmu yang benar, atau karena ilmu yang benar perlu pengarahan mantiq.

Sejarah Singkat Ilmu Mantiq
Logika (mantiq) sebagai ilmu di Yunani pada abad ke 5 SM oleh para ahli filsafat kuno. Dalam sejarah, telah tercataat bahwa pencetus logika ialah Socrates yang kemudian dilanjutkan oleh Plato dan sdisusun dengan rapisebagai dasar falsafat oleh Aristoteles. Oleh sebab itu beliau dinyatakan sebagai guru pertama dari ilmu pengetahuan.

PELAJARI:  3 Hadis Yang Menjelaskan Mengenai Berbakti Pada Orang Tua

Pada masa selanjutnya, terdapat perubahan-perubahan seperti yang dilakukan oleh Al-Farabi, salah satu filsuf mislim yang sering dinyatakan sebagai maha guru keua dalam ilmu pengetahuan. Pada masa Al-Farabi ilmu mantik dipelajari lebih rinci dan dipraktekkan, termasuk dalam pentasdiqan qadhiyah.

Tokoh-tokoh lagika/ilmu mantiq kaum muslim yang tercatat oleh para pakar-pakar diantaranya: Abdullah Ibn Al-Muqaffa, Ya’kub Ibnu Ishak Al-Kindi, Ibnu Sina, Abu Hamid Al-Ghazali, Ibnu Rusyd Al-Qurtubi, Abu Ali Al-Haitsam, Abu Abdillah Al-Khawarizmi, Al-Tibrisi, Ibnu Bajah, Al-Asmawi, As-Samarqandi, dan lain sebagainya.

Ilmu mantiq banyak membantu dalam perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya. Seperti yang dilakukan Immanuel kant, Descartes, dan yang lainnya.

Manfaat Mempelajari Ilmu Mantiq
Mempelajari ilmu mantiq, memiliki beberapa manfaat didalamnya antara lain:

PELAJARI:  Makna Halal Bihalal

1. Melindungi hati (akal fikiran) agar tidak terjerumus pada kesalahan pola pikir

2. Sebagian ulama’ mengatakan apabila ilmu ini di kuasai dan di ikuti maka akan membantu membedakan antara karangan yang benar (shohi) dan rusak (fasid)

Ilmu ini pertama kali muncul di negara Yunani dan sebagai pencetus nya adalah Aristoteles . Tema pembahasan dalam ilmu ini mengenai pengetahuan2 yang bersifat TASAWWUR (memahami hukum)

Sumber dari ilmu ini berasal dari akal manusia ‎يستنبط عن عقل الإنسان‎

Sedangkan permasalahn yang dibahas di dalam nya berkisar mengenai keputusan2 yang bersifat penalaran

Yang mengulas tentang sifat ‎المعرفات‎ Al-mu’rrifat (beberapa defenisi)

الأقيسات Beberapa qiyas dan hal lain yang terkait dengan keduanya