ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.
Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya.
Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Penyebab Gempa Bumi
Penyebab terjadinya gempa bumi sangat bermacam-macam. Diantaranya terjadi akibat runtuhnya gua di dalam perut bumi, tabrakan atau Impact, peledakan gunung berapi dan kegiatan tektonik. Untuk penjelasannya, mari kita lihat satu-persatu.
Indonesia adalah salah satu Negara yang sering mengalami gempa bumi, mengapa? Terdapat dua penyebab utama sering terjadinya gempa di wilayah Indonesia adalah karena Indonesia terletak di jalur Ring of Fire kawasan Pasifik dan menjadi pusat pertemuan beberapa lempeng bumi seperti lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Cincin Api Pasifik
Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menamai sebuah wilayah yang sering mengalami peristiwa letusan gunung aktif dan terjadinya gempa bumi.
Daerah Ring of Fire tersebut mencakup sekeliling cekungan dari Samudera Pasifik. Daerah yang dikelilingi oleh Ring of Fire ini memiliki bentuk seperti tapal kuda. Panjang wilayah yang termasuk ke dalam cincin api Pasifik ini adalah 40.000 km.
Dari sekitar 90 persen gempa bumi yang terjadi selama ini, 81 persennya terjadi di wilayah yang termasuk ke dalam cincin api Pasifik.
Selain itu, 17 persen gempa terbesar atau sekitar 5-6 persen dari gempa yang terjadi di dunia terjadi di kawasan sabuk Alpine. Baik cincin api Pasifik maupaun sabuk Alpine, Indonesia termasuk ke dalam jalurnya.
Pertemuan Lempengan Bumi
Penyebab gempa bumi salah satunya memang disebabkan oleh wilayah Indonesia yang terletak di cincin api, akan tetapi masih ada penyebab lainnya, yaitu menjadi salah satu wilayah yang dikelilingin oleh lempengan-lempengan bumi.
Lempengan bumi yang mengepung Indonesia tersebut adalah lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Gempa bumi yang disebabkan oleh lempengan bumi tersebut terjadi jika lempengan-lempengan itu bergeser, patah, atau bahkan terjad tumbukan.
Selain gempa, terlebih bila terjadi tumbukan lempengan, bisa menyebabkan timbulnya tsunami setelah gempa terjadi. Contohnya seperti gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004 lalu.
Beberapa wilayah di Indonesia yang rawan akan gempa dan tsunami di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Banten, Bali, Jawa Timur bagian selatan, daerah Fak-Fak dan Yapen di wilayah Papua, dan masih banyak lagi.
Kedua penyebab sering terjadinya gempa di Indonesia tersebut tidak bisa dihindari. Hanya saja, sebagai penduduk yang tinggal di wilayah rawan gempa, kita dituntut untuk selalu waspada dan tentunya selau peduli terhadap lingkungan dan alam. Alam memberikan banyak manfaat dan berbagai sumber untuk kehidupan, sebagai gantinya kita pun dengan sebaik mungkin bisa menjaga alam dan melestarikannya. Itulah penyebab seringnya terjadi gempa di Indonesia, kawasan yang juga termasuk ke dalam cincin api Pasifik.