ASTALOG.COM – Zaman cina kuno, diketahui terdapat beberapa dinasti dan salah satunya dinasti sung. Dinasti sung adalah dinasti yang didirikan oleh chao kuang yin dengan gelar T’ai Tsu. Dinasti ini kerap ,endapat gangguan dari bangsa-bangsa di perbatasan, seperti bangsa K’itan (di sebelah utara), bangsa Jurchen (di Manchuria) dan bangsa Mongol (di Mongolia).
Pada zaman Dinasti Sung, filsafat, sastra, dan seni maju dengan pesat. Filsafat Neo Konfusianisme lahir pada zaman ini. Filsafat ini merupakan ajaran Kung Tse yang telah menerima pengaruh Taoisrne dan Buddhisme.
Pembagian Dinasti Sung
Terjadinya gangguan-gangguan inilah maka dinasti Sung terpecah menjadi dua bagian, yakni:
1. Sung utara (960-1127) ddengan Pien atau K’aifeng sebagai ibukotanya
Sung utara (960-1127)Seperti biasanya, perpindahan pusat pemerintahan tersebut dalah untuk menjauhkan diri dari sebuah bangsa bar-bar; demikian juga bangsa Sung ini mendapat gangguan dari ketiga bangsa tersebut di atas.
Untuk menjaga keseimbangan kekuasaan, maka kaisar Sung sering melakukan politik 1pembelian perdamaian (memberiakan upeti). Di bawah pemerintahan T’ai Tsu, dinasti ini bercita –cita untuk mempersatukan seluruh cina, tetapi sebelum cita-cita terlealisir T’ai Tsu meninggal dunia (967).
Kaisar kedua dari dinasti sung adalah Sung T’ai Tsung (967-998). Ia meneruskan cita-cita T’ai Tsu dan berhasil menaklukan hangchow.akan tetapi poda masa inipun Sung sering sekali mendapat gangguan dari bangsa K’itan dan pada masa pemerintahannya bangsa tersebut menjadi makin kuat. Bangsa K’itan berhasil mendirikan Kerajaan Liao (907-1124). Bangsa ini tidak pernah ditaklukkan oleh Dinasti Sung , bahkan pada masa kaisar ketiga, yakni Sung Chen Tsung (998-1023) yang juga gagal menaklukkan bangsa tersebut akhirnya mengadakan perjanjian permadamaian pada tahun 1004. Isinya : setiap tahun Sung membayar upeti 100.000 tael perak dan 200.000 gulung sutera kepada bangsa K’itan.
Dilihat dari isi perdamaian jelas me nunjukkan kelemahan Dinasti Sung, maka muncul kerajaan lain di perbatasan yakni Kerajaan His-hsia dari suku bangsa Tangut di Thibet. Perdamaian dengan bangsa Tangut ini di lakukan oleh kaisar yang keempat yakni Sung Jen Tsung (1023-1063). Isinya: setiap tahun Sung memberikan upeti 250.000 ons perak, 250 gulung sutera dan 250.000 kati teh. Dengan dilakukannya system pembelian perdamaian yakni dengan membayar upeti seperti tersebut di atas, mengakibatkan melemahnya perekonomian Dinasti Sung. Dalam masa kelemahan militer dan ekonomi berhubung dengan pembayaran upeti-upeti kepada bangsa-bangsa K’itan dan Tangut tersebut ; maka muncullah Wang An Shih (1021-1085). Wang An Shih adalah seorang bercita-cita mengadakan pembaharuan social. Tetapi usaha baiknya mendapat tentangan keras terutama dari golongan pedagangan dan tuan tanah yang merasa dirugikan.
2. Sung selatan (1127-1279) dengan Nanking sebagai ibukotanya.
Dengan hancurnya kota Kaifeng (runtuhnya sung utara) bukan berarti dinasti sung, sebab orang-orang sung yang berada di sebelah selatan yang di pimpin oleh pangeran kang (putera kaisar sung hui Tsung) berhasil menghimpun kekuatan dengan Nanking sebagai pusatnya. Setelah naik tahta, pangeran kang bergelar Sung kao Tsung, maka dengan tampilnya Sung kao Sung mulailah masa Sung selatan (1127-1276).
Pada masa itu chin terus melakukan penyerangan keselatang hingga lembah Yang-Tse King. Pada tahun 1138, Kao Tsung terpaksa memindahkan pusat pemerintahannya dari Nanking ke hangchow. Sebagai garis batas kekuasaan Sung dengan bangsa Chin ialah sungai yangtse kiang. Dengan demikian cina terbelah menjadidua, di sebelah utara memerintah kerajaan Chin dari bangsa jurchen dan di sebelah selatan memerintah dinasti Sung.
Selanjutnya di keduanya diadakan pembicaraan perdamaian. Persetujuan di antara keduanya (sung dan chin) terjadi pada tahun 1141, dalam persetujuan di tetapkan bahwa daerah perbatasan antara keduanya bahwa daerah perbatasan antara keduanya terletak antara sungai kuning dan sungai yangtse. Di samping itu setiap tahun sung akan menyerahkan upeti kepada Chin sebesar 250.000 onsperak dan 250.000 gulung sutera.
Sebagaimana halnya dulu masa sung utara terjadi perdamaian antara sung dengan kerajaan liao, juga antara sung dengan Chin meskipun sudah ada perjanjian antara keduanya, sering juga ada peperangan. Ketika cina terjadi permusuhan antara sung dengan Chin, di daerah utara muncul kekuatan baru yakni bangsa mongol. Bangsa ini mulai kuaat ketika di pimpin oleh jengis khan (Temuchin). Di bawah Jengis Khan kekuasaan bangsa mongol semakin luas. Daerah-daerah yang berhasil di kuasai adalah beberapa daerah di cina utara, timur, lembah oxus, lembah Indus bagian hulu, daerah Persia dan eropa di ujung tenggara.