Jelaskan Ciri Utama Kebudayaan Batu Tua

ASTALOG.COM – aman batu tua diperkirakan berlangsung selama masa Pleistosen kira-kira 600 ribu tahun yang lalu. Ciri-Ciri kehidupan zaman batu tua, antara lain hidup berpindah-pindah (nomaden), berburu dan mengumpulkan bahan makanan yang disediakan alam (food gethring).

Dilansir dari wikipedia, Zaman Batu Tua (Bahasa Inggris: Paleolithic atau Palaeolithic, Yunani:παλαιός (palaios) — purba dan λίθος (lithos) — batu) adalah zaman prasejarah yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM – 10.000 SM.

 

Ciri Kehidupan Masyarakat di Zaman Paleolitikum
ciri-ciri kehidupan masyarakat di zaman paleolitikum

1. Hidupnya nomaden atau selalu berpindah-pindah tempat.
2. Hidup dalam kelompok-kelompok kecil agar memudahkan mereka bergerak dalam mencari makanan.
3. Hidupnya sangat tergantung pada alam sekitar mereka.
4. Masih menggunakan alat-alat yang sangat sederhana untuk mendukung kegiatan mereka mencari makan. Alat yang dibuat masih dalam bentuk yang sangat kasar, contohnya kapak genggam yang berfungsi untuk memotong, menggali dan menguliti binatang.
5. Masih menggunakan bahasa yang sederhana untuk berkomunikasi.

PELAJARI:  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Urin
 

Paleolitikum terdiri dari dua kata yaitu kata paleos yang mempunyai arti batu dan kata litikum yang berasal dari kata litos yang mempunyai arti tua, Maka biasa juga zaman paleolitikum disebut dengan zaman batu tua. Diperkirakan zaman batu tua berlangsung pada masa pleistosen awal yaitu kira-kira pada enam ratus ribu tahun yang lalu. Peninggalan alat hasil budaya dari zaman ini terbuat dari batu yang masih sangat kasar dalam pembuatannya. Jika di lihat dari daerah tempat penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum bisa dikelompokan menjadi 2 yaitu kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong.

Berdasarkan tempat penemuannya, hasil-hasil kebudayaan zaman batu tua terbagi atas kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong. Peralatan yang dihasilkan kebudayaan pacitan adalah kapak genggam, kapak perimbas, dan kapak penetak (chopper). Kapak genggam adalah kapak tidak bertangkai yang digunakan dengan cara menggenggam dan berfungsi untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang. Kapak perimbas berfungsi untuk marimbas kayu, memecah tulang, dan sebagai senjata. Pendukung kebudayaan pacitan adalah Pithecanthropus Erectus.

PELAJARI:  Macam-macam Motif Batik di Indonesia

Kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Ralp von Koenigswald pada tahun 1935. Di samping ditemukan di daerah Pacitan, alat-alat batu sejenis juga terdapat didaerah Suka bumi (Jawa Barat), Perigi dan Gombong (Jawa Tengah), Tambangsawah (Bengkulu), Lahat (Sumatera Selatan), Kalianda (Lampung), Awang Bangkal (Kalimantan Selatan), Cabenge (Sulawesi Selatan), Sembiran, Trunyan (Bali), Batu Tring (Sumbawa), Maumere (Flores), serta Atambua (Timor).

Adapun peralatan yang dihasilkan kebudayaan Ngandong adalah Flakes (alat serpih) berupa pisau atau alat penusuk. Alat-alat serpih terbuat dari batu yang bentuknya kecil, namun ada juga yang terbuat dari batu induk. Alat-alat serpih biasanya digunakan untuk mengiris daging atau memotong umbi-umbian dan buah-buahan. Alat-alat budaya kebudayaan Ngandong juga ditemukan didaerah Sangiran (Jawa Tengah) dan di daerah Cabenge (Sulawesi Selatan). Manusia pendukung kebudayaan Ngandong adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.