ASTALOG.COM – Ancaman Non Militer merupakan sebuah ancaman yang di dalamnya tidak dilibatkan kekuatan senjata atau peralatan berbahaya lainnya, namun jika terus dibiarkan maka ancaman tersebut akan berbahaya bagi kedaulatan dan keutuhan seluruh wilayah negara serta akan memberi dampak buruk terhadap keselamatan masyarakat.
Mengatasi ancaman non militer adalah tugas dari lembaga pemerintah yang berada di luar bidang pertahanan, tergantung pada bentuk serta sifat ancaman yang dihadapi. Disamping itu, sangat dibutuhkan pula dukungan oleh unsur lain dari kekuatan bangsa.
• Dalam kerangka pertahanan negara, salah satu yang memiliki peranan vital adalah aspek ekonomi.
• Kondisi ekonomi yang tinggi dan terus berkembang dapat membuka kemungkinan yang semakin besar terhadap terselenggaranya pembangunan pertahanan yang efektif.
• Pertumbuhan ekonomi yang baik dapat pula menunjang aspek-aspek lain, misalnya saja aspek politik, sosial budaya, dan lain sebagainya.
• Yang menjadi sasaran pembangunan dalam bidang ekonomi yaitu perkembangan ekonomi yang tinggi guna mewujudkan stabilitas ekonomi yang mana kemudian akan berdampak positif terhadap kesejahteraan serta penangkalan yang efektif.
Dalam sebuah negara, ekonomi bukanlah hanya dijadikan sebagai alat untuk menjaga stabilitas negara, namun juga berperan sebagai salah satu penentu posisi tawar suatu negara dalam menjalin pergaulan antarnegara. Maka dari itu, negara yang memiliki kondisi ekonomi kurang baik, akan mengalami cukup kesulitan dalam pergaulan internasional jika dibandingkan dengan negara yang baik kondisi perekonomiannya.
Ancaman dengan dimens ekonomi dapat dibagi menjad dua bagian, yaitu ancaman Internal dan ancaman Eksternal. Ancaman internal merupakan suatu ancaman yang timbul dan muncul dari dalam negeri itu sendiri, sedangkan ancaman eksternal adalah bahaya yang berasal dari pengaruh negara luar.
Ancaman Internal
1. Pengangguran
Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan guna mengatasi masalah pengangguran:
– Mendorong kemajuan pendidikan.
– Terus memenuhi serta mengasah keterampilan dalam rangka peningkatan latihan kerja.
– Terus memperbaiki dan meningkatkan kewiraswastaan.
– Mendorong terbukanya segala bentuk kesempatan usaha-usaha informal.
– Upaya peningkatan usaha transmigasi.
– Secara intensif terus mendorong program keluarga berencana.
– Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk dapat bekerja ke luar negeri.
– Menciptakan lapangan kerja baru dan menjadikannya sebagai solusi dalam memberantas kemiskinan.
– Pemanfaatan teknologi tepat guna agar terjadi pemerataan terhadap kesempatan kerja.
2. Inflasi
Definis inflasi yaitu terjadinya peningkatan harga-harga secara terus-menerus. Hal ini tentu disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu konsumsi masyarakat yang semakin meningkat, terdapat kelebihan likuiditas di pasar, dan sebagai tanda bahwa ada ketidaklancaran terhadap distribusi barang.
Untuk mengatasi masalah inflasi, ada beberapa hal yang dapat diterapkan, yaitu:
1) Kebijakan Moneter
2) Kebijakan Fiskal
3) Kebijakan Non Moneter
4) Menganjurkan kepada para pengusaha untuk menaikkan hasil produksinya.
5) Menekan tingkat upah.
6) Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
7) Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
8) Hyper Inflation
9) Penurunan nilai uang
10) Devaluasi
3. Infrastruktur yang tidak memadai
Guna mengatasi masalah ini, dapat dilakukan dua cara, yaitu pendanaan infrastruktur dan pembangunan infrastruktur.
4. Sistem ekonomi yang tidak jelas
Sistem perekonomian dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang digunakan oleh negara dengan tujuan untuk mengalokasikan sumber daya menjadi milikinya, kepada individu ataukah organisasi yang ada dalam negara tersebut.
Cara mengatasinya antara lain:
1. Penciptaan iklim usaha yang kondusif
2. Mengatur faktor produksinya
3. Perekonomian terencana
4. Perekonomian pasar
Ancaman Eksternal
Ancaman non militer yang bersifat eksternal yaitu:
1. Indikator kinerja ekonomi buruk
Dalam menghadapi tantangan ini, sangat diperlukan kerjasama di antara pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya suatu kerjasama yang baik, maka hal ini dapat menjadi pemicu kemajuan kinerja ekonomi secara bersama-sama. Dan pada akhirnya, tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan.
2. Daya saing rendah
Masalah ini dapat diatasi dengan melakukan upaya percepatan pembangunan perekonomian nasional dengan kualitas yang lebih baik agar memiliki daya saing yang tinggi.
3. Ketidaksiapan menghadapi era globalisasi
Sikap kurang siap dalam menghadapi globalisasi juga menjadi ancaman yang tidak dapat diabaikan. Maka dari itu perlu diciptakan dan dibentuk generasi penerus yang memiliki wawasan luas dan didasari oleh beragam kekayaan budaya sehingga tidak akan mudah terpengaruh dan terjerumus ke dalam budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan indonesia. Jadi, negeri tercinta ini harus terus mengupayakan peningkatan pendidikan serta teknologi informasi komunikasi.
4) Ketergantungan yang tinggi pada pihak asing
Ancaman seperti ini sebenarnya dapat dihadapi dengan menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara yang memiliki peran penting dalam tatanan ekonomi-politik dunia. Disamping itu ikatan yang baik tersebut secara perlahan akan memberi pengaruh positif terhadap kemajuan ekonomi dalam negeri, sehingga pada akhirnya tidak akan timbul rasa ketergantungan yang terlalu besar.