ASTALOG.COM – Anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan menarik, yang mungkin menggambarkan tentang kejadian tertentu atau orang sebenarnya.
Anekdot terkadang bersifat menghibur, namun anekdot bukanlah hanya suatu lelucon, hal ini karena tujuan utama anekdot adalah tidak hanya membangkitkan tawa si pembaca, tetapi untuk mengungkapkan kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat tersebut. Anekdot terkadang bersifat sindiran alami.
Tujuan Anekdot
Membuat dan membangkitkan tawa
Membuat pendengarnya terhibur
Menggambarkan karakter-karekter dengan singkat.
Mengandung makna akan cerita singkat seputar kenangan-kenangannya.
Ciri-Ciri Anekdot
Hampir menyerupai dengan dongeng
Menceritakan hewan dan manusia pada umum secara realistis
Bersifat menggelitik, menyindir, dan lelucon
Biasanya mengenai orang-orang penting.
Struktur Anekdot
Abstrak : abstrak adalah bagian pertama dalam paragraf yang berperan dalam menggambarkan isi teks
1. Orientasi : oritentasi adalah bagian awal yang menujukkan kejadian, permulaan, atau latar belakang peristiwa tersebut terjadi
2. Even : even adalah bagian jalannya cerita yang menjelaskan latar dan watak
3. Krisis : krisis adalah bagian yang terjadinya masalah atau kejadian-kejadian .
4. Reaksi : reaksi adalah bagian cerita yang menjelaskan tentang penyelesaian sebuah masalah.
5. Koda : koda adalah bagian akhir yang memberikan sebuah kesimpulan.
6. Re-Orientasi : re-orientasi adalah bagian akhir cerita yang berisikan penutup.
Kaidah Anekdot
Kaidah anekdot antara lain:
1. Menggunakan pertanyaan retorik.
2. Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
3. Menggunakan penghubung.
4. Menggunakan kata kerja.
5. Menggunakan kalimat perintah.
6. Urut berdasarkan kejadian waktu.
Contoh Teks Anekdot
SBI: Sekolah Bertarif Internasional
Suatu ketika di sebuah sekolah negeri “Entah Dimana”, seorang ibu guru memberi tahu kepada anak didiknya bahwa sekolah mereka akan berubah status menjadi sekolah SBI. “Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Tidak lama lagi Sekolah kita akan menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan kalian siapkan? Tanya sang guru. “Joni, apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut ini?” Tanya guru tersebut lebih lanjut. Dengan sigap si Joni pun menjawab pertanyaan guru “Belajar bahasa Inggris agar mampu berbicara bahasa Inggris bu” jawab joni.
“Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?” tanya guru kepada Jono
“Harus siapkan uang, Pak” Jawab Jono
“Lho kok uang?” Tanya guru lebih lanjut
“Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu” Jelas Jono lebih lanjut.
“Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri” Sang guru melanjutkan penjelasannya.
“Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional.” Jono juga melanjutkan pejelasannya.
Akhirnya ibu guru tersebut kebingungan membalas kata-kata Jono dan langsung membahas materi pelajaran. Sebagai informasi tambahan, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sekarang ini sudah dibubarkan oleh MK.