ASTALOG.COM – Baru-baru ini, kita digemparkan dengan kasus kematian Mirna yang diyakini telah meminum racun sianida yang diberikan oleh sahabatnya sendiri. Gemparnya kasus ini tentu saja membuat orang-orang mencaritahu seperti apa kuatnya sianida itu hingga bisa membunuh seseorang dalam waktu beberapa menit saja.
Pengertian Sianida
Dilansir dari wikipedia, Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus siano C ≡ N,[1] dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen.
Pada sianida anorganik, seperti natrium sianida dan kalium sianida, gugus CN ada sebagai ion sianida poliatomik yang bermuatan negatif (CN−); senyawa ini, yang merupakan garam dari asam sianida, adalah senyawa yang sangat beracun. Ion sianida bersifat isoelektronik dengan karbon monoksida dan nitrogen molekuler.
Sianida organik umumnya disebut nitril; gugus CN terhubung melalui ikatan kovalen dengan gugus bermuatan karbon, seperti metil (-CH3) pada metil sianida (asetonitril). Karena tidak melepas ion sianida, maka nitril umumnya lebih tidak beracun, atau seperti pada polimer tidak larut seperti serat akrilik, maka sama sekali tidak beracun kecuali jika dibakar.
Asam sianida (HCN) adalah senyawa berbentuk cairan yang mudah menguap, biasa digunakan dalam pembuatan asetonitril yang kemudian digunakan untuk produksi serat akrilik, karet sintetis, dan plastik. Sianida juga digunakan dalam berbagai proses kimia, seperti fumigasi, pengerasan besi dan baja, elektroplating, dan pemurnian bijih. Di alam, bahan – bahan yang mengandung sianida terdapat dalam beberapa biji buah, seperti lubang ceri dan biji apel.
Racun Sianida kerap digunakan juga dalam beberapa kasus pembunuhan. Wujudnya pun beragam, beberapa adalah gas, dan lainnya adalah padat atau cair. Beberapa seperti garam, beberapa kovalen. Beberapa molekular, beberapa ionik, dan banyak juga polimerik. Senyawa yang dapat melepas ion sianida CN yang sangat beracun.
Makanan yang Mengandung Sianida
Secara alami, ada beberapa bahan makanan yang menghasilkan sianida dosis rendah seperti singkong, kacang lima, kacang merah, bayam, kedelai, rebung, tapioka, kecambah millet dan almond.
Biji buah-buahan seperti aprikot, apel, dan buah persik juga diduga memiliki sejumlah besar bahan kimia yang dapat dimetabolisme menjadi sianida. Cara efektif untuk menghindari efek sianida adalah dengan mengolah makanan dengan cara yang tepat sebelum dimakan.
Sebagai contoh, kacang lima mentah mengandung linamarin. Linamarin adalah suatu senyawa yang ketika dikonsumsi lalu terurai di dalam tubuh akan diubah menjadi hidrogen sianida. Memasak kacang lima selama 10 menit sudah cukup untuk membuatnya aman dikonsumsi.
Atau kacang merah mentah yang mengandung racun phytohaemagglutinin. Ini juga bisa dinetralisir dengan cara memasaknya pada suhu didih selama 10 menit. Memasak kacang merah di bawah suhu didih bisa melipatgandakan kandungan racun.
Manfaat Sianida
Meskipun dikenal sebagai racun mematikan, namun sianida sebenarnya memiliki fungs atau manfaat positif. Manfaat dari racun sianida antara lain,
1. Disadur dari Centers for Disease Control and Prevention, sianida dibutuhkan di bidang pertanian, fotografi dan industri logam. 2. Sianida juga digunakan sebagai pengolah pertambangan untuk memulihkan emas, tembaga, seng dan perak.
3. Asam sianida juga banyak dipakai dalam penelitian laboratorium terutama sianida yang berbentuk larutan dengan kadar 2%. Hydrocyanida Acid banyak dipakai untuk berbagai reaksi proses kimia sintesis.
4. Sianida juga digunakan untuk membunuh hama, kuman, tikus-tikus dalam ruangan, gudang dan juga kapal.
5. Dalam dunia penyepuhan dan pewarnaan logam pun, asam sianida digunakan untuk proses pembersihan, pengerasan dan penyepuhan logam untuk mendapatkan emas murni dari biji-biji logam.