ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Surah Al-Hajj (bahasa Arab:الحجّ, al-Hajj, “Haji”) adalah surah ke-22 dalam al-Qur’an. Surah ini terdiri dari 78 ayat . Sebagian ayat dari surah ini diturunkan di Mekkah dan sebagian lagi di Madinah, oleh karena itu para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai golongan surah ini (Makkiyah atau Madaniyah)
Surah ini dinamai surah ini Al-Hajj, karena surah ini mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan ibadah haji, seperti ihram, thawaf, sa’i, wuquf di Arafah, mencukur rambut, syi’ar-syi’ar Allah, faedah-faedah dan hikmah-hikmah disyari’atkannya haji. Ditegaskan pula bahwa ibadat haji itu telah disyari’atkan pada masa Nabi Ibrahim, dan Ka’bah didirikan oleh Nabi Ibrahim bersama puteranya Ismail.
Menurut Al Ghaznawi, surah Al-Hajj termasuk di antara surah-surah yang ajaib, diturunkan di malam dan di siang hari, dalam musafir dan dalam keadaan tidak musafir, ada ayat-ayat yang diturunkan di Mekah dan ada pula yang diturunkan di Madinah, isinya ada yang berhubungan dengan peperangan dan ada pula yang berhubungan dengan perdamaian, ada ayat-ayatnya yang muhkam dan ada pula yang mutasyabihaat.
Surah Al-Hajj ini mengetengahkan beberapa hukum fikih: Kewajiban haji, hukum-hukum berkurban pada musim haji, halalnya daging hewan-hewan kecuali hewan-hewan yang telah dikecualikan dan diharamkan, kewajiban thawaf di sekeliling Ka’bah. Di samping itu, kaidah fikih “la haraj” (tidak mempersulit) disimpulkan dari ayat terakhir surah ini. Pada permulaan surah, orang-orang diajak untuk bertakwa dan tidak menentang perintah Allah Swt.
Demikian juga memperingatkan manusia akan guncangan hebat hari Kiamat. Surah ini juga menyinggung tentang sekelompok manusia yang berdebat tentang Tuhan tanpa ilmu dan pengetahuan dan mengikuti jejak langkah setan pembangkang. Dengan mengilustrasikan wajah asli dua kelompok yang pertama di jalan Allah dan yang kedua di jalan thagut yang saling berkonfrontasi, surah ini menjelaskan tentang kelemahan dan kerapuhan orang-orang kafir melalui satu peribahasa.
Bunyi Surah Al-Hajj
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
“dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur”
Kandungan Surah Al-Hajj Ayat 7
Ayat ini membuktikan keniscayaan Hari Kiamat sekaligus bukti kekuasaan Allah untuk maksud tersebut.
Tatkala Allah swt. telah menceritakan orang yang menentang terjadinya hari kebangkitan dan mengingkari hari akhirat, Dia menyebutkan bukti-bukti kekuasaan-Nya dalam menjadikan hari Kiamat, sebagaimana yang dapat disaksikan pada awal penciptaan.