ASTALOG.COM – Kerajaan kota kapur adalah kerajaan di mana sejarah terbentukya kerajaan sriwijaya atau lebih tepatnnya bibit dari kerajaan sriwijaya yang sudah berada di pulau Bangka dengan bukti bukti seperti arca durga mahisasramardhani. Kerajaan ini terletak di pulau Sumatra lebih tepatnya di Bangka.
Terletak di Desa Kota Kapur Kecamatan Mendo, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Untuk mencapai lokasi, dapat mengambil transportasi umum dari jantung Kabupaten Bangka Barat – Kecamatan Mendo . Sayangnya, akses ke Desa Kota Kapur melalui Kecamatan Mendo sulit dijangkau. Oleh karena itu, lebih efisiens jika mengendarai mobil pribadi sendiri untuk mencapai lokasi tersebut.
Banyak peninggalan-peninggalan yang ditemukan di kerajaan kota kapur tersebut. Beberapa peninggalan berupa benteng pertahanan yang kokoh berbentuk dua buah tanggul sejajar terbuat dari timbunan tanah, masingmasing panjangnya sekitar 350 meter dan 1200 meter dengan ketinggian sekitar 2–3 meter. Penanggalan dari tanggul benteng ini menunjukkan masa antara tahun 530 M sampai 870 M. Benteng pertahanan tersebut yang telah dibangun sekitar pertengahan abad ke-6 tersebut agaknya telah berperan pula dalam menghadapi ekspansi Sriwijaya ke Pulau Bangka menjelang akhir abad ke-7.
Raja Yang Memimpin Kerajaan Kota Kapur
Raja yang memipin di kerajaan kota kapur masih belum di ketahui secara pasti bahkan di situs prasasti kota kapur tidak di jelaskan mengenai raja kerajaan kota kapur.
Isi dari prasasti tersebut adalah:
Seorang pembesar yang gagah berani, Kandra Kayet, di medan pertempuran. Ia bergumul dengan Tandrun Luah dan berhasil membunuh Tandrun Luah. Tandrun Luah mati terbunuh di medan pertempuran. Tetapi, bagaimana nasib Kayet yang membunuh itu? Juga Kayet berhasi ditumpas. Ingatlah akan kemenangan itu!
Kamu sekalian dewata yang berkuasa dan sedang berkumpul menjaga Kerajaan Sriwijaya! Dan kau, Tandrun Luah, dan para dewata yang disebut pada pembukaan seluruh persumpahan ini! Jika pada saat manapun di seluruh wilayah kerajaan ini ada orang yang berkhianat, bersekutu dengan pengkhianat, menegur pengkhianat atau ditegur oleh pengkhianat, sepaham dengan pengkhianat, tidak mau tunduk dan tidak mau berbakti, tidak setia kepadaku dan kepada mereka yang kuserahi kekuasaan datu, orang yang berbuat demikian itu akan termakan sumpah. Kepada mereka, akan segera dikirim tentara atas perintah Sriwijaya. Mereka sesanak keluarganya akan ditumpas! Dan semuanya yang berbuat jahat, menipu orang, membuat sakit, membuat gila, mlakukan tenung, menggunakan bisa, racun, tuba, serambat, pekasih, pelet dan yang serupa itu, mudah-mudahan tidak berhasil. Dosa perbuatan yang jahat untuk merusak batu ini hendaklah segera terbunuh oleh sumpah, segera dipukul. Mereka yang membahayakan, yang mendurhaka, yang tidak setia kepadaku dan kepada yang kuserahi kekuasan datu, mereka yang berbuat demikian itu, mudah-mudahan dibunuh oleh sumpah ini.
Tetapi kebalikannya, mereka yang berbakti kepadaku dan kepada mereka yang kuserahi kekuasaan datu, hendaknya diberkati segala perbuatannya dan sanak keluarganya, berbahagia, sehat, sepi bencana dan berlimpah rezeki segenap penduduk dusunnya.
Penyebab Runtuhnya Kota Kapur
Runtuhnya kerajaan kota kapur tidak di ketahui secara jelas dan masih menjadi sebuah misteri dan para peneliti masih melakukan penelitian ini di Bangka Sumatra.