ASTALOG.COM – Lichenes dikenal juga sebagai lumut kerak. Lumut kerak adalah suatu organisme majemuk yang merupakan suatu bentuk simbiosis mutualisme erat dari fungus dengan mitra fotosintetik (photobiont), yang dapat berupa alga hijau (biasanya Trebouxia) atau sianobakteri (biasanya Nostoc).
Kerja sama ini demikian eratnya sehingga morfologinya pun berbeda dari komponen simbiotiknya. Pada beberapa kasus bahkan masing-masing komponen akan mengalami kesulitan hidup apabila ditumbuhkan terpisah. Bila diamati menggunakan mikroskop, lumut kerak terlihat jelas dan terdiri atas hifa jamur dan sel ganggang.
Lumut kerak biasanya ditemukan di tembok, genting, atau pada dahan berkayu. Interaksi antara kedua jenis organisme tersebut terjadi karena masing-masing organisme membutuhkan sesuatu yang tidak dapat dipenuhi sendiri. Ganggang mampu menyediakan makanan untuk jamur. Interaksi antara kedua jenis organisme tersebut terjadi karena masing-masing organisme membutuhkan sesuatu yang tidak dapat dipenuhi sendiri. Ganggang mampu menyediakan makanan untuk jamur.
Ganggang biru dapat memfiksasi nitrogen bebas, kemudian menyediakan nitrogen organik untuk jamur. Sementara itu jamur dapat memberikan lingkungan Dan perlindungan untuk kehidupan ganggang. Susunan hifa jamur memungkinkan terjadinya pertukaran udara, menahan air dan garam-garam mineral, serta melindungi gangang dari sengatan matahari. Lumut kerak menyebar sangat luas di muka bumi dan mampu menghuni tempat-tempat ekstrem, seperti tundra, permukaan batu di pegunungan maupun pantai, atau tumpukan sampah beracun.
Manfaat Lichenes (Lumut Kerak) dalam Kehidupan
- Lumut kerak membantu proses pembentukan tanah dengan cara melepaskan fragmen talus yang sangat halus.
- Lumut kerak sangat sensitif terhadap polutan yang berbahaya, misalnya fluorida, logam berat, zat radio aktif, bahan bahan kimia pertanian, dan pestisida sehingga lumut kerak dapat digunakan sebagai indikator pencemaran lingkungan.
- Usnea (salah satu macam lumut kerak) dapat menghasilkan asam usnin yang dapat digunakan sebagai obat TBC.
- Rocellia Tinctoria (salah satu macam lumut kerak) digunakan sebagai bahan pembuat kertas lakmus.
Ciri-ciri Lichenes (Lumut Kerak)
- Warnanya bercak hijau keputih-putihan.
- Sering ditemukan tepung yang berasal dari sel ganggang yang terbungkus hifa
- Memiliki soredium.
- Dapat melekat pada batu atau tembok yang tidak dapat ditempati oleh makhluk hidup lain. Oleh karena itu, lumut kerak disebut juga tumbuhan pioner atau vegetasi perintis.
- Lumut kerak juga dikenal sangat sensitif terhadap zat-zat polutan berbahaya sehingga tidak dapat hidup di lingkungan yang tercemar.
- Pertumbuhan talusnya lambat, dimana dalam satu tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 cm.
- Bersifat autotrof dan mampu mengikat nitrogen di udara.
- Lumut kerak biasanya ditemukan di tembok, genting, atau pada dahan berkayu.
Struktur Morfologi Lichenes (Lumut Kerak)
- Korteks atas, berupa jalinan yang padat disebut pseudoparenchyma dari hifa jamurnya. Sel ini saling mengisi dengan material yang berupa gelatin. Bagian ini tebal dan berguna untuk perlindungan.
- Daerah alga, merupakan lapisan biru atau biru hijau yang terletak di bawah korteks atas. Bagian ini terdiri dari jalinan hifa yang longgar. Diantara hifa-hifa itu terdapat sel-sel hijau, yaitu Gleocapsa, Nostoc, Rivularia dan Chrorella. Lapisan thallus untuk tempat fotosintesa disebut lapisan gonidial sebagai organ reproduksi
- Medulla, terdiri dari lapisan hifa yang berjalinan membentuk suatu bagian tengah yang luas dan longgar. Hifa jamur pada bagian ini tersebar ke segala arah dan biasanya mempunyai dinding yang tebal. Hifa pada bagian yang lebih dalam lagi tersebar di sepanjang sumbu yang tebal pada bagian atas dan tipis pada bagian ujungnya. Dengan demikian lapisan tadi membentuk suatu untaian hubungan antara dua pembuluh.
- Lapisan Empulur, Tersusun atas sel-sel jamur yang tidak rapat, berfungsi untuk menyimpan persediaan air dan tempat terjadinya perkembangbiakan. Pada kelompok lumut kerak berdaun (foliose) dan perdu (fruticose) memiliki korteks bawah yang susunannya sama dengan korteks atas, tetapi menghasilkan sel-sel tertentu untuk menempel pada substirat atau dikenal sebagai rizoid.
- Korteks bawah, lapisan ini terdiri dari struktur hifa yang sangat padat dan membentang secara vertikal terhadap permukaan thallus atau sejajar dengan kulit bagian luar. Korteks bawah ini sering berupa sebuah akar (rhizines).