ASTALOG.COM – Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa:
- antar perorangan atau individu per individu
- antara individu dengan pemerintah suatu negara
- antara pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain
Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun seperti halnya Jalur Sutra, namun dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional juga turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional di sejumlah negara.
5 Model Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan hal yang cukup rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau kuota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan. Mengingat kerumitannya tersebut, maka berikut ini 5 model teori perdagangan internasional:
- Model Adam Smith memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain.
- Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas.
- Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif.
- Faktor Spesifik merujuk ke pemberian, yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori ini mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut pada keadaan yang sebenarnya.
- Model gravitasi pada bentuk dasarnya menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara 2 benda.
Dampak Positif dan Negatif dari Perdagangan Internasional
1. Dampak Positif
- Mempererat persahabatan antar bangsa karena akan membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan.
- Menambah kemakmuran negara karena negara yang memiliki kelebihan barang dapat menjualnya ke negara lain, dan negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan, sehingga akan menambah pendapatan negara yang akhirnya akan menambah kemakmuran negara tersebut.
- Menambah kesempatan kerja dimana negara pengekspor akan dapat menambah jumlah produksi untuk konsumsi luar negeri. Naiknya tingkat produksi ini akan memperluas kesempatan kerja. Negara pengimpor juga mendapat manfaat, yaitu tidak perlu memproduksi barang yang dibutuhkan sehingga sumber daya yang dimiliki dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih menguntungkan.
- Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena akan mendorong produsen untuk meningkatkan mutu hasil produksinya dengan membuat produknya memiliki keunggulan dalam bersaing.
- Sumber pemasukan kas negara dimana hal itu dapat meningkatkan sumber devisa negara. Oleh karena itu banyak negara yang mengandalkan sumber pendapatannya dari pajak impor dan ekspor.
- Menciptakan efisiensi dan spesialisasi dimana negara-negar ayang melakukan perdagangan internasional tidak perlu memproduksi semua barang yang dibutuhkan. Akan tetapi hanya memproduksi barang yang diproduksi secara lebih efisien dibandingkan dengan negara lain.
- Memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara dimana warganegaranya dapat menikmati barang-barang dengan kualitas yang lebih baik dan lebih tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri.
2. Dampak Negatif
- Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
- Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
- Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar.
- Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju.
- Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi karena masyarakat akan cenderung lebih konsumtif.
- Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.