Kapan Hari Guru?

ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda bergantung pada negaranya. Di beberapa negara, hari guru merupakan hari libur sekolah.

Tanggal 16 Mei dipilih sebagai Hari Guru kerana pada hari dan bulan yang sama dalam tahun 1956 Majelis Undang-Undang Persekutuan Tanah Melayu (Federal Legislative Council) telah menerima cadangan-cadangan Laporan Jawatan kuasa Pelajaran (Report of the Education Committee) sebagai dasar pelajaran bagi negara kita. Dokumen tersebut yang dikenali sebagai Laporan Razak (Razak Report) telah menjadi Dasar Pelajaran Kebangsaan semenjak itu.

 

Sedangkan menurut Pemerintah Republik Indonesia, telah menetapkan bahwa tanggal 25 November merupakan hari guru nasional, dimana tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 yang dikuatkan oleh Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Tanggal 25 November sekaligus menjadi hari lahirnya persatuan Guru Indonesia.

PELAJARI:  Sejarah Sisha

Hari guru merupakan hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap para guru yang telah memiliki banyak jasa. Hari Guru ini sendiri diperingati pada tanggal yang berbeda ditiap negara, Beberapa Negara, Hari guru juga ditetapkan sebagai hari libur sekolah, sedangkan di Indonesia sendiri, Hari Guru bukan merupakan Hari libur resmi, Hari Guru di Indonesia diperingati dengan Upacara Bendera di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah.

 

Awal Mula Hari Guru
Sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, para pegiat pendidikan di nusantara telah mendirikan organisasi bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912. Anggotanya merupakan kalangan Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah yang bekerja di sekolah-sekolah yang ada di tanah air.

Kemudian, kuatnya keinginan untuk merdeka dan mendirikan negara sendiri yang bernama Indonesia membuat pengurus dan anggota PGHB mengubah nama organisasi mereka menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) di tahun 1932.

PELAJARI:  Penyebab Kelaparan di Somalia

Usai kemerdekaan 17 Agustus 1945, para pengurus dan anggota PGI menyelenggarakan Kongres Guru Indonesia yaitu tepat di 100 hari setelah tanggal kemerdekaan tersebut, 24 -25 November 1945. Kongres yang berlangsung di Kota Surakarta tersebut diadakan untuk mengikrarkan dukungan para guru untuk NKRI. Saat itu, nama organisasi PGI pun diperbarui menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Dilansir oleh situs resmi PGRI, karena jasa dan perjuangan yang telah dilakukan oleh para guru di tanah air, maka Pemerintah RI melalui Kepres No 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal berdirinya PGRI sebagai Hari Guru Nasional.

Keppres itu juga dimantapkan di UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menetapkan tanggal 25 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Guru Nasional, yang kerap diperingati bersamaan dengan ulang tahun PGRI.

Hari Guru di Beberapa Negara
Selain di Indonesia, hari guru juga diperingati di beberapa negara antara lain:

PELAJARI:  Jelaskan Apa yang Dimaksud dengan Globalisasi?

Amerika Serikat: minggu pertama di bulan Mei (Minggu Apresiasi Guru).
Argentina: 11 September
Hari peringatan wafatnya Domingo Faustino Sarmiento, seorang pendidik dan politisi Argentina.
Brazil: 15 Oktober (sejak 1963)
Pertama kali dirayakan tahun 1947 di São Paulo oleh sejumlah guru dari sebuah sekolah kecil. Tanggal 15 Oktober disepakati sebagai hari guru karena pada tanggal tersebut, Dom Pedro I menyetujui dekrit penataan kembali sekolah dasar di Brazil.
Chili: 16 Oktober
Pada tahun 1974, tanggal 10 Desember disepakati sebagai hari guru karena penyair Chili Gabriela Mistral menerima Penghargaan Nobel pada 10 Desember 1945. Sejak tahun 1977, hari guru diubah menjadi tanggal 16 Oktober untuk memperingati berdirinya Institut Guru Chili (Colegio de Profesores de Chile).[1]
Meksiko: 15 Mei (sejak 1918)
Peru: 6 Juli (sejak 1953)
Pejuang kemerdekaan José de San Martín mendirikan sekolah umum untuk laki-laki setelah José Bernardo de Tagle meloloskan resolusi pendidikan pada 6 Juli 1822.