ASTALOG.COM – Terdapat berbagai teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah di mana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali. Selain organisasi, terdapat beberapa istilah yaitu disorganisasi, dan reorganisasi.
Organisasi
Organisasi secara umum adalah perkumpulan atau kumpulan sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan juga terpimpin untuk suatu tujuan tertentu.
Sebuah organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya seperti lingkungan, cara atau sebuah metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumber daya yang lainnya dalam mencapai tujuan organisasi tersebut.
Orang-orang yang telah terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu, dengan melalui sumber daya secara sistematis dan juga rasional yang terkendali serta adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan secara terencana.
Unsur-Unsur Organisasi
Organisasi akan terbentuk jika tedapat unsur sebagai berikut ini:
1. Manusia (HumanFaktor): artinya organisasi akan ada atau terbentuk, jika adanyaa unsur manusia yang saling bekerjasama, ada terdapat pemimpin dan juga ada yang dipimpin.Sasaran atau tujuan: artinya sebuah organisasi baru ada jika adanya tujuan yang ingin dicapai.
2. Pekerjaan: menunjukkan bahwa sebuah organisasi baru ada jika terdapat pekerjaan yang akan dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan tersebut.
3. Teknologi: artinya organisasi itu baru ada kalau terdapat unsur-unsur teknis.
4. Tempat kedudukan, organisasi itu ada jika ada tempat kedudukannya.
5. Struktur: Organisasi tersebut baru ada jika ada hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga terciptalah organisasi.
6. Lingkungan (Enviromental External Sosial System): Organisasi baru ada jika adanya lingkungan yang saling mempengaruhi, misalkan adanya sistem kerja sama sosial.
Disorganisasi
Suatu disorganisasi mungkin dapat dirumuskan sebagai suatu proses berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyrakatan.
Disorganisasi bisa terjadi karena adanya masalah-masalah sosial yang menyebabkan keretakan suatu hubungan yang tidak hanya mencakup hubungan sosial saja tetapi juga mencakup hal politik, ekonomi sosial, maupun budaya akibat melemahnya nilai-nilai sosial.
Penyebab Terjadinya Disorganisasi
Dalam suatu organisasi sering sekali terjadi berbagai masalah-masalah yang membuat organisasi tersebut terancam bubar. Berikut adalah faktor-faktor yang bisa membuat disorganisasi terjadi:
1. Faktor Politik
Hubungan antar kelompok yang semula hidup rukun suatu saat bisa berubah menjadi penuh konflik ketika di dalamnya diberi muatan politik. Seperti halnya ketika pada saat terjadi pemilu, baik itu pemilu dalam memilih kepala desa maupun pemilu dalam memilih bupati, di masyarakat ini sering terjadi konflik baik antara individu dengan individu, maupun kelompok dengan kelompok yang disebabkan karena mereka memiliki pandangan berbeda mengenai calon yang mereka pilih.
2. Faktor Ekonomi
Perbedaan antar kelompok bisa berubah menjadi permusuhan atau sikap antipati ketika perbedaan antara masing-masing kelompok itu sejajar dengan kesenjangan kelas ekonomi.
Seperti halnya di masyarakat sering terjadi konflik (disorganisasi sosial) dikarenakan karena faktor ekonomi, bahkan disorganisasi sosial itu pun ada yang terjadi di satu keluarga (antar anggota keluarganya sendiri) hal itu terjadi karena faktor pembagian hak waris yang salah satu anggota keluarganya merasa pembagian hak warisnya tidak adil.
3. Faktor Sosial Budaya
Yang dimaksud faktor sosial budaya di sini terutama adanya ikatan primordialisme antara kelompok satu dengan kelompok yang lain atas dasar solidaritas etnis, ras, kelas, perbedaan budaya.
Disorganisasi juga bisa terjadi karena:
1. Terjadinya keretakan dalam organisasi-organisasi masyarakat.
2. Adanya pembagian kerja yang menyebabkan terjadinya pembatasan oleh bidang keahlian yang dikuasai.
3. Aktifitas yang menyebabkan perubahan terhadap hal-hal di sekitar lingkungan.
4. Pengangguran akibat modernisasi.
Reorganisasi
Reorganisasi adalah proses pembentukan norma/nilai baru agar terbentuk keserasian dalam tubuh organisasi yang telah mengalami perubahan.