Apa Pengertian Devisa Umum dan Devisa Kredit? Jelaskan

ASTALOG.COM – Pemerintah dan swasta wajib memiliki devisa untuk perdagangan internasional dalam menjaga stabilitas moenter dan ekonomi makro suatu negara. Selain itu, dalam perdagangan internasional terjadi ekspor dan impor barang dan jasa. Jika impor barang dari luar negeri maka kita harus membayar negara asal barang impor.

Mata uang rupiah yang kita gunakan untuk membayar tidak dapat dipergunakan atau tidak laku, maka kita harus menggunakan devisa. Dengan demikian, devisa merupakan alat pembayaran yang digunakan dalam perdagangan internasional.

 

Pengertian Devisa
Devisa adalah sejumlah valuta asing untuk membiayai transaksi perdagangan internasional. Devisa terdiri dari valuta asing, yaitu mata uang yang diterima oleh semua negara di dunia adalah US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling (Inggris), Prancis-Franc, Switzerland-Franc, Dollar-Canada, DM (Deutshe Mark)- Germany, emas, surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional.

Macam-macam Devisa
Devisa dapat digolongkan berdasarkan sumber dan wujudnya

 

1. Devisa Berdasarkan Sumbernya
a. Devisa Kredit
Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit (pinjaman) luar negeri.

PELAJARI:  Isi Rumusan Piagam Jakarta

b. Devisa Umum
Devisa umum adalah devisa yang berasal dari sumber lain (selain kredit) seperti ekspor, penyelenggaraan jasa dan penerimaan bunga modal.

2. Devisa Berdasarkan Wujudnya
a. Devisa Kartal
Devisa kartal adalah devisa yang berwujud uang logam dan uang kertas

b. Devisa Giral
Devisa giral adalah devisa yang berwujud surat-surat berharga, misalnya wesel, cek, cek perjalan (travellers cheque), IMO (Internasional Money Order) dan lain-lain. Jika berkeinginan, devisa giral dapat diubah ke devisa kartal.

Fungsi Devisa
Devisa sama dengan fungsi uang pada umumnya, namun devisa berada dalam transaksi internasional atau antarnegara sebagai alat pembayaran antarnegara, pertukaran barang dan jasa, menimbun kekayaan, cadangan monter, dan mengukur kekayaan.

Negara yang memiliki banyak devisa akan mudah untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan luar negeri, misalnya ekspor-impor dan mendapatkan pelayanan jasa dari luar negeri. Sebaliknya negara yang hanya memiliki sedikit devisa akan mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran antar negara.

Tujuan Penggunaan Devisa
Ada beberapa tujuan dari penggunaan devisa antara lain:

PELAJARI:  Sejarah Terbentuknya Bahasa Indonesia

1. Membiayai kegiatan impor barang dan jasa
2. Menyelesaikan kewajiban luar negeri atas pembelian surat berharga oleh investor dalam negeri
3. Membayar pinjaman luar negeri yang jatuh tempo
4. Membiayai perwakilan pemerintah di luar negeri
5. Keperluan wisatawan domestik yang akan berkunjung ke luar negeri
6. Membiayai jasa-jasa yang diterima dari luar negeri
7. Membiayai misi budaya, seni, dan olah raga ke luar negeri

Sumber-Sumber Devisa
Tinggi rendahnya devisa suatu negara sangat dipengaruhi oleh perkembangan neraca pembayaran suatu negara. Sumber-sumber tersebut, di antaranya berasal dari

1. Kegiatan ekspor;
Untuk negara yang menganut sistem ekonomi terbuka kegiatan ekspor merupakan salah satu andalan bagi negara untuk memperoleh devisa. Semakin banyak ekspor barang atau jasa semakin besar pemasukan devisa bagi negara.

2. Perdagangan jasa;
Negara-negara yang tidak kaya akan sumber daya alam, biasanya akan mengandalkan sumber devisanya dari sektor jasa. Hal ini sebagimana dilakukan Singapura yang mengandalkan jasa perdagangan sebagai sumber utama devisa.

PELAJARI:  Tingkatan dalam Sistem Peradilan di Indonesia

3. Kegiatan pariwisata;
Salah satu sumber devisa adalah dari jasa pariwisata yang diperoleh dari kunjungan turis mancanegara maupun domestik. Semakin banyak turis yang berkunjung semakin banyak devisa yang mengalir ke dalam negara tersebut.

4. Pinjaman luar negeri (bantuan luar negeri);
Pinjaman luar negeri merupakan salah satu sumber devisa suatu negara, terutama negara-negara dunia ketiga/berkembang. Negara-negara ini biasanya sangat bergantung dari bantuan luar negeri selain sumber-sumber lain.

5. Hibah dan hadiah dari luar negeri;
Hibah atau hadiah merupakan sumber devisa bagi suatu negara yang sifatnya tidak mengikat. Hibah atau hadiah dapat bersumber dari dalam negeri ataupun luar negeri.

6. Warga negara yang bekerja di luar negeri.
Sumber devisa yang lain adalah dana yang berasal dari warga negara yang bekerja di luar negeri, seperti TKI atau TKW. Para pekerja ini akan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap devisa suatu negara melalui uang yang ditransfer dari asal negara dia bekerja.