ASTALOG.COM – Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel dan termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Meskipun beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, namun kelompok lainnya dapat memberikan manfaat di bidang pangan, pengobatan, dan industri.
Bakteri yang dapat ditemukan di hampir semua tempat, seperti di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia ini memiliki struktur sel yang relatif sederhana, yaitu tanpa nukleus atau inti sel, serta organel-organel lainnya seperti mitokondria dan kloroplas. Hal ini pula yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariota dengan sel eukariota yang lebih kompleks.
Struktur Sel Bakteri
Sebagaimana halnya organisme prokariota yang tidak memiliki membran inti pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Sehubungan dengan ketiadaan membran inti, materi genetik (DNA dan RNA) bakteri melayang-layang di daerah sitoplasma yang bernama nukleoid. Salah satu struktur bakteri yang penting adalah dinding sel.
Bakteri dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok besar berdasarkan struktur dinding selnya. Pengelompokan ini dikembangkan oleh ilmuwan Denmark bernama Hans Christian Gram pada tahun 1884. Adapun pengelompokan itu adalah:
- Bakteri gram positif yang memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan (sejenis molekul polisakarida) yang tebal dan asam teikoat
- Bakteri gram negatif yang memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan mempunyai struktur lipopolisakarida yang tebal.
Selain itu, banyak bakteri yang memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagel dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi.
Beberapa bakteri juga memiliki kapsul yang beperan dalam melindungi sel bakteri dari kekeringan dan fagositosis. Struktur kapsul inilah yang sering kali menjadi faktor virulensi penyebab penyakit, seperti yang ditemukan pada Escherichia coli dan Streptococcus pneumoniae.
Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom, dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas, dan magnetosom. Beberapa bakteri mampu membentuk diri menjadi endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.
Peranan Bakteri dalam Kehidupan
1. Dalam Bidang Lingkungan
- Keanekaragaman bakteri dan jalur metabolismenya menyebabkan bakteri memiliki peranan yang besar bagi lingkungan. Contohnya: bakteri saprofit yang menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.
- Kelompok bakteri lainnya berperan dalam siklus nitrogen, seperti bakteri nitrifikasi. Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas 2 tahap, yaitu: nitritasi (oksidasi amonia (NH4) menjadi nitrit (NO2-)) dan nitratasi (oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat (NO3)). Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat.
- Di bidang pertanian dikenal adanya suatu kelompok bakteri yang mampu bersimbiosis dengan akar tanaman atau hidup bebas di tanah untuk membantu penyuburan tanah. Kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah bakteri pengikat nitrogen atau singkatnya bakteri nitrogen.
2. Dalam Bidang Pangan
Terdapat beberapa kelompok bakteri yang mampu melakukan proses fermentasi dan hal ini telah banyak diterapkan pada pengolahan berbagi jenis makanan. Bahan pangan yang telah difermentasi pada umumnya akan memiliki masa simpan yang lebih lama, juga dapat meningkatkan atau bahkan memberikan cita rasa baru dan unik pada makanan tersebut.
3. Dalam Bidang Kesehatan
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
- Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin.
- Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline.
- Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol.
- Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin.
- Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.