ASTALOG.COM – Posisi wilayah Indonesia terletak di antara 2 benua, yaitu benua Asia di utara dan benua Australia di selatan, serta di antara 2 samudera yaitu samudera Hindia di barat dan samudera Pasifik di timur.
Wilayah Indonesia juga merupakan titik temu antara 3 lempeng, yaitu lempeng Indo Australia di selatan, lempeng Eurasia di utara, serta lempeng Pasifik di timur.
Lalu bagaimana asal mula terbentuknya kepulauan di Indonesia? Untuk menjawabnya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai proses evolusi alam semesta untuk lebih memudahkan pemahaman kita selanjutnya.
Kita mungkin pernah mendengar sejumlah teori tentang asal usul kehidupan di bumi ini. Salah satu teori yang terkenal adalah ‘teori Big Bang’ yang menyatakan bahwa :
Alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh jagad raya yang jika diamati dengan teleskop besar Mount Wilson, maka luasnya mencapai 500.000.000 tahun cahaya. Gumpalan gas itu suatu saat akan meledak dengan 1 dentuman yang amat dahsyat. Ledakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk sistem galaksi, matahari, planet-planet termasuk bumi, bulan, bintang, serta sejumlah benda langit lainnya.
Selanjutnya terjadilah proses evolusi alam yang memakan waktu lama hingga berjuta-juta tahun. Sementara, terjadinya evolusi bumi juga memakan waktu yang sangat panjang yang masing-masing ditandai oleh peristiwa alam yang menonjol. Proses evolusi bumi pun telah dibagi menjadi beberapa periode, yaitu :
- Azoikum : terjadi sekitar 1 milyar tahun lalu. Masa sebelum adanya kehidupan dimana bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi.
- Palaezoikum : terjadi sekitar 350.000.000 tahun lalu. Disebut juga zaman purba tertua dimana pada masa ini telah meninggalkan fosil flora dan fauna.
- Mezosoikum : terjadi sekitar 140.000.000 tahun lalu. Disebut juga masa purba tengah dimana hewan mamalia, amfibi, aves, serta tumbuhan berbunga mulai da.
- Neozoikum : terjadi sekitar 60.000.000 tahun lalu. Masa ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tersier dan quarter. Ketika zaman es mulai menyusut, maka makhluk-makhluk tingkat tinggi termasuk manusia mulai hidup.
Menurut ahli ilmu bumi, posisi kepulauan di Indonesia terletak di atas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi. Inti perut bumi yang berupa lava cair bersuhu tinggi akan meleleh dan membentuk cairan panas.
Adapun prosesnya, yaitu :
- Suhu tinggi pada perut bumi akan terus bergejolak, dan ketika ada celah lubang, maka lava cair yang panas itu akan keluar.
- Ketika lava mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin dari ribuan° menjadi hanya bersuhu normal sekitar 30°.
- Pada suhu ini, cairan lava akan membeku dan membentuk batuan beku atau kerak. Kerak benua (daratan) serta kerak samudera selalu bergerak secara dinamis akibat tekanan magma dari perut bumi.
Pada masa Pliosen yang berlangsung sekitar 5.000.000 tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis yang pada gilirannya akan membentuk rangkaian pegunungan dan gunung api aktif. Kegiatan tektonik dan vulkanik terus berlangsung aktif di seluruh kepulauan Indonesia hingga di masa awal Pleistosen.
Rangkaian pegunungan dan gunung api aktif tersebar di sepanjang bagian barat pulau Sumatera, berlanjut ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga kepulauan Nusa Tenggara dan Banda. Kemudian terus membentang sepanjang Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
Pembentukan daratan yang semakin luas telah membentuk kepulauan Indonesia dan hal itu masih akan terus bergerak secara dinamis, sehingga tidak mengherankan jika hingga saat ini wilayah Indonesia juga masih sering mengalami gempa bumi baik vulkanis maupun tektonis.
Berdasarkan sejumlah pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan mengenai proses terbentuknya kepulauan di Indonesia, yaitu :
- Di masa Paleozoikum, keadaan geografis di kepulauan Indonesia belum terbentuk. Di masa itu, wilayahnya masih merupakan bagian dari samudera yang sangat luas meliputi hampir seluruh bumi.
- Di masa akhir Mesozoikum, kegiatan tektonis yang disebut fase tektonis (orogenesa larami) menjadi sangat aktif dalam menggerakkan lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
- Benua Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan lainnya. Sebagian bergerak ke selatan membentuk kepulauan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Banda.
- Benua Australia juga terpecah dan sebagian pecahannya bergerak ke utara membentuk kepulauan Timor, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Maluku Tenggara.
- Sebagian besar daratan Sumatera, Kalimantan, dan Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal akibat terjadinya proses kenaikan permukaan air laut (transgresi).
- Bersamaan dengan itu, Sulawesi mulai terbentuk, sementara Papua mulai bergeser ke utara, meski masih didominasi oleh cekungan sedimentasi laut dangkal berupa paparan yang ditandai dengan terbentuknya endapan batu gamping.