ASTALOG.COM – Secara sepintas Kolase dan Mozaik sering dianggap masih dalam satu teknik dasar yang sama dan kadang-kadang sulit dibedakan. Keduanya sebenarnya memiliki perbedaan. Untuk melihat seperti apa perbedaan dari keduanya, sebelumnya mari kita bahas apa pengertian dari kolase dan mozaik itu.
Pengertian Kolase
Kolase, menurut kamus besar bahasa indonesia adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar. Dari definisi tersebut dapat diuraikan mengenai pengertian kolase, yaitu merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan bermacam-macam selama bahan tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lainnya yang akhirnya dapat menjadi satu kesatuan karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya.
Pengertian Mozaik
Mozaik adalah pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara di lem. Kepingan benda-benda itu, antara lain; kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas, potongan daun, potongan kayu. Tetapi untuk sebuah tema gambar menggunakan satu jenis material, misalnya kalau menggunakan kaca maka dalam satu tema gambar tersebut menggunakan pecahan kaca semua, hanya berbeda-beda warnanya baik warna alam maupun warna buatan.
Perbedaan Mozaik dan Kolase
Dari pengertian diatas bisa diambil kesimpulan bahwa mozaik dan kolase berbeda. Mozaik susunannya lebih kecil sedangkan kolase lebih besar. Perbedaan yang lain, particle pada mozaik cenderung lebih mementingkan warna agar detail gambar terlihat jelas sedangkan kolase particle yang dibutuhkan membutuhkan seleksi bentuk, agar gambar yang terpasang terlihat dinamis dan sesuai.
Fungsi Kolase dan Mozaik
Meskipun keduanya berbeda, tetapi keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu:
1. Fungsi praktis, yaitu fungsi pada benda sehari-hari, karya tersebut dapat digunakan sebagai bahan dekorasi.
2. Fungsi edukatif, yaitu dapat membantu mengembangkan daya pikir, daya serap, emosi, estetik, dan kreativitas.
3. Fungsi ekspresi, yaitu dengan menggunakan berbagai bahan dan tekstur dapat membantu melejitkan ekspresi.
4. Fungsi psikologis, yaitu dengan menuangkan ide, emosi yang menimbulkan rasa puas dan kesenangan sehingga dapat mengurangi beban psikologis.
5. Fungsi sosial, dapat menyediakan lapangan pekerjaan dengan banyaknya karya yang dimiliki diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan modal kreativitas.
Teknik Pembuatan Mozaik dan Kolase
1, Teknik Membuat Mozaik
Dalam pengertian umum kolase dapat dibuat dalam bentuk dua dimensi. Dalam proses pembuatan karya kolase sering terjadi materialnya harus disiapkan dahulu, baru kemudian ide bentuk karya yang akan di persiapkan. Dan dalam proses pembuatan kolase, yaitu dengan cara memadukan barang-barang yang terdiri dari benda yang berbeda-beda hingga menjadi sebuah karya melalui teknik asembling (dengan di lem, las, dipaku dan lain-lain) di masukkan agar dapat menyatu.
Salah satu contoh karya kolase:
Untuk anak usia dini adalah, telur yang sudah di kosongkan isinya kemudian ditempeli sehelai bulu yang dibentuk seperti sayap pada kanan dan kirinya kemudian di bagian belakangnya ditempeli kertas berwarna yang dibentuk seperti ekor, bagian depan sebagai kepala tempelkan plastik yang berbentuk bulat sebagai kepalanya yang kemudian ditambah dengan tempelan manik-manik sebagai mata. Tempelkan bagian bawah telur potongan styrofoom agar bentuk ayam tersebut dapat berdiri.
2. Teknik Membuat Kolase
Mozaik terdiri dari dua dimensi dan tiga dimensi. Tetapi prinsip kerjanya sama, yaitu menempelkan potongan benda-benda lain. Benda-benda tersebut dapat berupa pecahan kaca, pecahan keramik, potongan kayu, batu, gunting, kertas, guntingan dari daun kering, dan lain sebagainya selama masih berbentuk potongan yang lembarnya dapat disusun dalam bidang yang telah disediakan.
Pewarnaan pada mozaik ini dipilih dari bahan/material mozaik yang akan di tempel yang memiliki warna asli, artinya warna tersebut asli dari warna kaca, mika, keramik, daun, kayu, sehingga nantinya tidak perlu menambahkan pewarnaan setelah ditempelkan. Untuk menghasilkan corak gambar yang elastis atau dekoratif, maka anda harus mengatur warnanya tersebut dari susunan materialnya.
Salah satu contoh dalam pembuatan mozaik:
Siapkan kertas karton/kertas tebal yang diberi pola atau motif gambar. Karena bahan dasarnya dari karton atau kertas lain, maka maaterialnya yang ditempelkan adalah potongan kertas, daun, rumput kering, plastik.kemudian tempelkan dengan menggunakan lem disusun menurut tujuan gambar yang diinginkan.
Untuk material seperti kaca, kayu, keramik, batu, biasanya ditempelkan pada dinding, tembikar, lantai atau papan yang diperuntukan untuk hiasan mozaik.