ASTALOG.COM – Teks eksposisi adalah satu dari beberapa jenis teks yang menjadi bidang kajian dalam peajaran Bahasa Indonesia. Merupakan suatu teks yang dibuat untuk mengemukakan pendapat individu tentang suatu bahasan tertentu, dimana di dalamnya terdapat pula argument yang berfungsi untuk memperjelas dan menguatkan opini atau pendapat tersebut.
Teks eksposisi berbentuk sebuah pendapat yang diperkuat dengan sejumlah argumen logis dan dilengkapi dengan fakta. Dalam teks eksposisi, ada struktur tertentu yang harus dipahami sebelumnya. Struktur tersebut antara lain:
1. Pernyataan pendapat
Pernyataan pendapat atau yang juga dikenal dengan istilah tesis adalah salah satu bagian dari teks eksposisi dimana si penulis mengemukakan opini tentang suatu tema atau topik hangat yang diangkat sebagai masalah. Penulis harus menyalurkan pendapatnya, apakah ia setuju atau tidak setuju, halal atau haramkah, dan lain sebagainya. Disini, penulis harus memiliki keyakinan yang kuat terhadap pendapatnya, menyiapkan beberapa fakta yang akan membantu memperkuat pendapatnya itu.
2. Argumentasi
Selain pernyataan pendapat, argumentasi juga menjadi bagian penting dalam struktur teks eksposisi ini. Argumen ini dapat dikatakan sebagai suatu alasan yang digunakan penulis untuk mendukung dan membuktikan pendapatnya. Ketika sedang melontarkan argumen, sebaiknya penulis berdiri pada satu posisi saja.
3. Penegasan ulang pendapat
Disini penulis menegaskan kembali tesis yang telah dilontarkan sebelumnya.
Berikut ini adalah contoh teks eksposisi mengenai teknologi tepat guna, beserta dengan strukturnya seperti yang dilansir dari suaramerdeka:
Teks Eksposisi
Mandiri Pangan Dari Pekarangan Dan Teknologi Tepat Guna
Dengan berbagai teknologi intensifikasi sederhana, pekarangan dapat menjadi sumber bahan pokok makanan seperti beras, sayur-mayur, dan ikan. Dengan kegiatan ini, kebutuhan masyarakat akan makanan pokok yang bernilai gizi tinggi diharapkan dapat terpenuhi. Alasan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber bahan makanan pokok sebagai berikut.
Pertama, aneka tanaman sayur-mayur, seperi kacang panjang, cabai, kangkung darat, dan terong, misalnya, dapat ditanam di media selain tanah. Khususnya untuk kangkung darat dapat dibudidayakan di bumbung bambu yang disulap menjadi semacam pot. Tanaman terong, kencur, dan jahe, dapat dibudidayakan di media kantong plastik dan pot.
Sementara itu, sumber karbohidrat, seperti jagung, ketela pohon, dan ubi jalar dapat ditanam di pekarangan. Untuk pencukupan pupuk, kotoran ternak kambing dan sapi yang menjadi piaraannya dapat dimanfaatkan untuk pupuk alami.
Selanjutnya, untuk sumber protein lain, pekarangan juga bisa dimanfaatkan menjadi kolam ikan yang mudah dipelihara, seperti lele, mujair, kakap. Di samping sebagai makanan sehari-hari, ikan itu bisa juga dijual ke masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.
Melalui pembimbingan teknologi tepat guna, hasil panen itu dapat diolah menjadi aneka jenis komoditas pangan olahan skala rumah tangga. Ubi, singkong, dan pisang, misalnya, dapat diolah menjadi keripik dan juga dapat diolah menjadi bermacam-macam produk jajanan.
Dengan demikian, pekarangan dengan sedikit sentuhan teknologi tepat guna dapat mewujudkan kecukupan pangan masyarakat.
Struktur dari teks eksposisi diatas adalah sebagai berikut:
Pernyataan pendapat (tesis)
Dengan berbagai teknologi intensifikasi sederhana, pekarangan dapat menjadi sumber bahan pokok makanan seperti beras, sayur-mayur, dan ikan. Dengan kegiatan ini, kebutuhan masyarakat akan makanan pokok yang bernilai gizi tinggi diharapkan dapat terpenuhi. Alasan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber bahan makanan pokok sebagai berikut.
Argumentasi
Pertama, aneka tanaman sayur-mayur, seperti kacang panjang, cabai, kangkung darat, dan terong, misalnya, dapat ditanam di media selain tanah. Khusunya untuk kangkung darat dapat dibudidayakan di bumbung bambu yang disulap menjadi semacam pot. Tanaman terong, kencur, dan jahe, dpat dibudidayakan di media kantong plastik dan pot.
Sementara itu, sumber karbohidrat, seperti jagung, ketela pohon, ubi jalar dapat ditanam di pekarangan. Untuk pencukupan pupuk, kotoran ternak kambing dan sapi yang menjadi piaraannya dapat dimanfaatkan untuk pupuk alami.
Selanjutnya, untuk sumber protein lain, pekarangan juga bisa dimanfaatkan menjadi kolam ikan yang mudah dipelihara, seperti lele, mujair, kakap. Di samping sebagai makanan sehari-hari, ikan itu bisa juga dijual ke masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.
Melalui pembimbingan teknologi tepat guna, hasil panen itu dapat diolah menjadi aneka jenis komoditas pangan olahan skala rumah tangga. Ubi singkong dan pisang, misalnya, dapat diolah menjadi keripik dan juga dapat diolah menjadi bermacam-macam produk jajanan.
Penegasan ulang pendapat
Dengan demikian, pekarangan dengan sedikit sentuhan teknologi tepat guna dapat mewujudkan kecukupan pangan masyarakat.