Cabang-cabang Ilmu Geografi

ASTALOG.COM – Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi. Jika berbicara tentang geografi, biasanya pandangan kita akan tertuju pada studi tentang peta (kartografi), namun sebenarnya geografi tidak hanya menjawab apa, dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ, dan tidak di tempat lainnya, atau kadang juga diartikan dengan “lokasi pada ruang.” Jadi, geografi sebenarnya mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.

Cabang-cabang Ilmu Geografi

Hingga sejauh ini, ilmu geografi telah dibagi menjadi 7 cabang ilmu, yaitu:

 

1. Geografi Fisik

Geografi fisik adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan studi tentang proses dan pola dalam lingkungan alam seperti atmosfer, biosfer, hidrosfer. Cabang ini tidak hanya memusatkan pada geografi sebagai ilmu bumi, namun juga menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna global, serta matematika dan fisika untuk memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota tata surya yang lain. Termasuk juga di dalamnya ekologi muka bumi dan geografi lingkungan.

PELAJARI:  Cara Kerja Kertas Lakmus
 

2. Geografi Manusia

Geografi manusia atau antropogeografi adalah cabang ilmu geografi yang ditujukan untuk analisis lokasi, distribusi, dan organisasi spasial dari hubungan manusia atau aspek non fisik yang menyebabkan terjadinya fenomena dunia. Geografi manusia mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis, yaitu bagaimana manusia berperan di dunia. Geografi manusia bisa dibagi lagi menjadi: geografi ekonomi, geografi politik (geopolitik), geografi sosial (geografi kota), geografi feminisme, dan geografi militer.

3. Geografi Manusia-Lingkungan

Selama masa determinisme lingkungan, geografi bukan merupakan ilmu tentang hubungan keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia, dan lingkungannya berinteraksi. Walaupun paham determinisme lingkungan sudah tidak berkembang, masih ada tradisi kuat di antara ahli geografi untuk mengkaji hubungan antar manusia dengan alam. Terdapat 2 bidang pada geografi manusia-lingkungan, yaitu ekologi budaya, dan politik, serta penelitian risiko-bencana. Karakter manusia yang harus memenuhi kebutuhan hidupnya, maka harus melakukan penggunaan alam atau eksploitasi alam guna terpenuhinya kebutuhan hidup.

PELAJARI:  Wawancara Tentang Tanah Longsor

4. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah

Merupakan cabang ilmu geografi yang relatif baru. Dikembangkan pada sekitar tahun 1980-an oleh para ahli Geografi Eropa, terutama dari Belanda. Saat kerjasama Universitas antar kedua negara dilakukan, sejumlah ahli Geografi asal Belanda ikut serta dalam program pencangkokan dosen di UGM. Hasilnya adalah lahirnya program studi baru bernama Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah, dan sekarang lebih dikenal dengan Program Studi Pembangunan Wilayah. Sebelum berdiri menjadi disiplin tersendiri yang memadukan Ilmu Geografi dengan Ilmu Perencanaan Wilayah, proyek ini dikenal dengan nama Rural and Regional Development Planning (RRDP). Selain itu dapat dijelaskan bahwa perencanaan dan pengembangan wilayah dapat berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial terutama terkait dengan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, sehingga sangat bersinggungan dengan konsep-konsep, dan teori-teori sosial yang ada.

5. Ekologi Budaya dan Politik

PELAJARI:  Silsilah Keturunan Nabi Muhammad SAW

Ekologi budaya muncul sebagai hasil pemikiran Carl Sauer pada geografi dan antropologi. Ekologi Budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Selanjutnya ilmu ini berkembang menjadi Ekologi Politik. Ekologi poltik bangkit ketika beberapa ahli menggunakan aspek geografi kritis untuk melihat hubungan kekuatan alam, dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia.

6. Penelitian Risiko-Bencana

Penelitian pada bencana dimulai oleh Gilbert F. Withe, yang mencoba memahami mengapa orang yang tinggal di dataran banjir mudah terkena bencana. Sejak itu, bidang ini berkembang menjadi multi disiplin dengan mempelajari bencana alam (seperti gempa bumi), dan bencana teknologi (seperti kebocoran reaktor nuklir). Ahli geografi yang mempelajari bencana tertarik pada dinamika bencana, dan bagaimana manusia, dan masyarakat menghadapinya.

7. Geografi Sejarah

Cabang geografi ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang, dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu dari banyak kunci atas bidang ini, yang kemudian banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan dan sekitarnya.