ASTALOG.COM – Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘Geo‘ yang artinya ‘Bumi‘ dan ‘Graphein‘ yang artinya ‘tulisan‘ atau ‘menjelaskan‘. Jika digabungkan antara kedua kata tersebut maka akan didapatkan definisi tentang geografi, yaitu suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan atau variasi keruangan atau fenomena fisik.
Ilmu geografi sudah ada sejak jaman dahulu kala. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya buku “Geographia” hasil karya Claudius Ptolemaeus yang diterbitkannya pada abad ke-2. Ptolemaeus adalah seorang ahli geografi, astronom, dan astrolog yang hidup pada zaman Helenistik di provinsi Romawi, Aegyptus. Buku “Geographia” adalah hasil karyanya yang ke-2 yang berisi mengenai pengetahuan geografi Helenistik.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif dalam mempelajari sekaligus menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi, dengan pemikir utamanya antara lain: Thales, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus, Strabo, dan Ptolemaeus.
Sementara itu, Bangsa Romawi memberi sumbangan pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri, dan menambahkan teknik baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan, dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai. Contoh pertamnya adalah Hanno sang Navigator dari Carthaginia, dan satu lagi dari Laut Erythraea, keduanya selamat di laut karena menggunakan teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk Persi.
Konsep-konsep Geografi
Konsep-konsep geografi adalah sekelompok fenomena atau gejala-gejala yang digunakan untuk menggambarkan berbagai gejala atau fenomena yang sama. Konsep-konsep geografi terdiri dari 10 konsep, yaitu:
1. Konsep Lokasi
Konsep lokasi adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi terdiri dari 2 bagian, yaitu:
- Lokasi absolut, yaitu lokasi menurut letak lintang, dan bujur bersifat tetap. Contoh: Indonesia terletak di antara 6°LU-11°LS, dan di antara 95°BT-141°BT.
- Lokasi relatif, yaitu lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya, dan sifatnya berubah. Contoh: Indonesia terletak antara Benua Asia, dan Australia.
2. Konsep Jarak
Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak memiliki arti penting. Dalam geografi jarak dapat diukur dengan 2 cara, yaitu:
- Jarak geometrik dinyatakan dalam satuan panjang kilometer.
- Jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu (jarak tempuh).
3. Konsep Keterjangkauan
Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh lokasi, jarak, dan kondisi tempat. Contoh: Surabaya – Jakarta bisa ditempuh dengan bus atau pesawat.
4. Konsep Pola
Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan. Contoh: pola pemukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai.
5. Konsep Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi. Ilmu geografi tidak terlepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti pegunungan, perbukitan, lembah, dan dataran. Hal inilah yang menyebabkan permukaan bumi merupakan objek studi geografi.
6. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia. Contoh: pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan, dan daerah pemukiman.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang. Nilai kegunaan pun bersifat relatif. Contoh: pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai tempat rekreasi bagi warga kota yang selalu hidup dalam keramaian, kebisingan, dan kesibukan.
8. Konsep Interaksi Interdependensi
Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara suatu gejala dengan gejala lainnya. Contoh: perbedaan kondisi antara daerah pedesaan, dan perkotaan yang kemudian dapat menimbulkan suatu kegiatan interaksi seperti halnya penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih teknologi.
9. Konsep Diferensiasi Area
Fenomena yang berbeda antara tempat yang satu dengan yang lain. Contoh: area pedesaan yang khas dan bercorak.
10. Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya merupakan suatu keterkaitan keruangan. Contoh: hubungan antara kemiringan lereng di suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah serta hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan air.