Perbedaan Antara Sel Sperma dan Sel Ovum

ASTALOG.COM – Jika ditanyakan mengenai perbedaan antara sel sperma dan sel ovum, sebenarnya banyak hal yang bisa membedakan antara keduanya, namun 1 hal yang menjadi perbedaan utamanya adalah bahwa sel sperma merupakan sel gamet yang dihasilkan dari testis pada pria/laki-laki, sedangkan sel ovum atau sel telur merupakan sel gamet yang dihasilkan dari ovaroium pada wanita/perempuan. Lalu apa itu gamet? Gamet dapat digambarkan sebagai sel reproduksi yang membawa satu set kromosom berpasangan.

Sperma adalah salah satu sel terkecil dalam tubuh pria yang terdiri dari inti kecil dengan sejumlah kecil sitoplasma, beberapa mitokondria dan ekor panjang. Sedangkan Ovum adalah sel-sel yang membentuk bagian dari sistem reproduksi wanita dan merupakan salah satu sel terbesar dalam tubuh wanita.

 

Kedua sel ini memainkan peranan penting dalam reproduksi manusia dan jika salah satunya tidak ada maka tidak akan memungkinkan reproduksi berlangsung. Setiap sel tertanam dengan 23 kromosom dan ketika mereka memfusi menjadi satu kromosom berpasangan satu sama lain dan akhirnya membentuk janin.

PELAJARI:  Contoh Diskusi Kelompok

Perbedaan Antara Sel Sperma dan Sel Ovum

Berikut ini perbedaan-perbedaan antara sel sperma dan sel ovum ditinjau dari beberapa aspek:

 

1. Berdasarkan Anatomi

  • Sperma: terdiri dari 3 bagian, yaitu:
    • Kepala: berisi inti dengan serat kromatin padat melingkar, dikelilingi anterior oleh akrosom, yang mengandung enzim yang digunakan untuk menembus sel telur wanita.
    • Tengah: memiliki inti berfilamen pusat dengan banyak mitokondria berputar di sekitarnya, yang digunakan untuk produksi ATP untuk perjalanan melalui leher rahim perempuan, rahim dan saluran rahim.
    • Ekor (flagel): mengeksekusi gerakan memukul yang mendorong spermatosit tersebut.
  • Ovum: memiliki inti yang dikelilingi oleh sitoplasma, yang dijaga oleh zona bening dan sel-sel folikel.

2. Berdasarkan Tempat Diproduksinya

  • Sperma: diproduksi pada testis pria.
  • Ovum: diproduksi pada ovarium wanita.

3. Berdasarkan Ukuran:

  • Sperma: berukuran sangat kecil jika dibandingkan dengan ovum. Hal ini juga dianggap sebagai sel terkecil dalam tubuh pria.
  • Ovum: lebih besar dibandingkan dengan sel sperma, yaitu sekitar 0,15 sampai 0.2mm, dimana tidak memerlukan mikroskop untuk dapat melihat ovum karena dapat terlihat dengan mata telanjang.
PELAJARI:  Smog Adalah

4. Berdasarkan Bentuk

  • Sperma: berbentuk lurus dan memiliki kepala oval di atas dan bagian tengah yang kaku dengan ekor tipis  di belakang yang memungkinkannya untuk berenang.
  • Ovum: berbentuk bulat dan memiliki volume terbesar dalam kaitannya dengan permukaan. Sel terdiri dari sejumlah besar sitoplasma.

5. Berdasarkan Produksi dalam Jumlah

  • Sperma: jutaan sel sperma akan dilepaskan selama proses ejakulasi berlangsung.
  • Ovum: hanya ovum tunggal yang dihasilkan selama siklus menstruasi dalam sekali.

6. Berdasarkan Suhu

  • Sperma: membutuhkan sekitar 2 derajat lebih rendah dari suhu tubuh untuk dapat bertahan hidup.
  • Ovum: membutuhkan suhu tubuh yang hangat untuk kelangsungan hidupnya.

7. Berdasarkan Waktu Pembentukan

  • Sperma: terbentuk selama masa pubertas.
  • Ovum: biasanya terbentuk pada wanita sebelum kelahiran.
PELAJARI:  Tujuan Belanda Mengeluarkan Undang-undang Agraria

8. Berdasarkan Rentang Hidup

  • Sperma: memiliki rentang hidup yang lebih lama. Setelah ejakulasi di dalam rahim wanita, sperma bisa bertahan selama 3-5 hari.
  • Ovum: memiliki rentang hidup yang pendek. Jika sel telur tidak dibuahi mulai 12 hingga 24 jam setelah dirilis dari indung telur, maka ovum akan larut.

9. Berdasarkan Masa Produksi

  • Sperma: mulai diproduksi dari tubuh dari pubertas sampai mati.
  • Ovum: mulai diproduksi sebelum kelahiran dan aktif hanya sampai pada masa menopause.

10. Berdasarkan Daya Simpan

  • Sperma: dapat dibekukan dan disimpan.
  • Ovum: tidak dapat disimpan.

11. Berdasarkan Metabolisme

  • Sperma: kurang aktif.
  • Ovum: aktif.

12. Berdasarkan Mobilitas

  • Sperma: sperma yang aktif dan bergerak secara eksternal akan menggunakan ekornya untuk berenang melawan arus cairan dalam saluran telur ke tuba falopi.
  • Ovum: ovum berisi sitoplasma, yang memungkinkannya untuk menjadi aktif secara internal. Setelah inti dilepaskan dari sel folikular, maka ovum akan menjadi kurang bergerak.