ASTALOG.COM – Untuk Anda para pendaki atau yang memiliki hobi mendaki, Gunung Fansipan adalah salah satu gunung yang wajib untuk didaki, karena pemandangannya yang indah.
Gunung Fansipan telah menjadi tujuan wisata dan tempat wisata ini telah menduduki peringkat ke-12 dalam daftar Tujuh Keajaiban Baru dunia.
Letak Gunung Fansipan
Gunung Fansipan adalah sebuah Gunung yang terletak di negara Vietnam yang memiliki ketinggian 3143 meter, atau setara dengan 10312 kaki. Dataran tinggi berbentuk Gunung yang bernama Gunung Fansipan ini berada di wilayah Asia. Apabila anda memiliki uang serta keberanian yang cukup anda bisa mengunjungi Gunung Fansipan di Vietnam, Asia untuk melakukan pendakian maupun sekedar menikmati pemandangan alamnya (selama diijinkan oleh pemerintah setempat).
Gunung Fansipan merupakan ciptaan Tuhan yang sempurna, kokoh dan indah yang harus kita syukuri dan kita pelihara. Waktu terbaik untuk membuat pendakian adalah dari pertengahan Oktober sampai pertengahan November, dan sekali lagi pada bulan Maret, saat bunga berkembang dan para pendaki mungkin melihat keindahan hamparan aneka bunga, mulai dari violet dan anggrek, rhododendron dan aglaias.
Dilansir dari wikipedia, Sapa merupakan kota kecil di lereng Gunung Fansipan, tempat kediaman berbagai etnis minoritas. Setidaknya, terdapat lima suku/etnis minorotas yang tinggal di kaki gunung (lembah) di sekitar Sapa, yaitu : Etnis Hmong (52 %), Dao (25 %), Tay (5 %), Giay (2 %), dan sebagian kecil Xa Pho. Kelima etnis minorotas tersebut tinggal menyebar di berbagai desa di sekitar Sapa, dengan gaya hidup yang masih tradisional. Keunikan etnis-etnis tersebut adalah busana dan aksesoris yang biasa mereka pakai dalam kehidupan sehari-hari.
Etnis-etnis tersebut (khususnya kaum wanita), selalu mengenakan busana dan aksesoris meriah dan berwarna-warni. Bagi kaum wanita dari Etnis Hmong dan Dao, pakaian selain sebagai penanda identitas juga menjadi simbol penting dalam relasi sosial. Keunikan busana dan aksesoris berbagai etnis minoritas di Sapa, mengundang para turis dan fotografer dari berbagai penjuru dunia untuk mengunjungi Sapa.