ASTALOG.COM – Indonesia yang memiliki total luas wilayah seluas 1.904.569 km2, dimana sekitar 4,84% adalah wilayah perairan, menjadikan Indonesia terkenal dengan wilayah perairannya yang lebih luas dibandingkan wilayah daratan. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km².
Berdasarkan hal itu pula maka telah menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan pulau-pulau yang terdiri dari sekitar 13.466 pulau yang tersebar mulai dari wilayah Sabang hingga ke Merauke. Selain itu, Indonesia telah dikenal sebagai negara dengan letak wilayahnya yang sangat menguntungkan, ditinjau dari kondisi geografis Indonesia yang meliputi 3 kondisi fisik dalam suatu wilayah negara, yaitu berdasarkan dari letak astronomis, letak geografis, serta letak geologis.
Kondisi Geografis Indonesia
1. Letak Astronomis Indonesia
Letak astronomis adalah letak suatu wilayah dipandang dari kedudukan garis lintang dan garis bujur. Letak wilayah Indonesia dari segi astronomis adalah di antara 6ºLU- 11ºLS dan antara 95º BT- 141ºBT. Berdasarkan letak astronomis tersebut, Indonesia memiliki iklim tropis. Dengan posisi wilayah Indonesia berada di antara garis lintang dan garis bujur, maka wilayah Indonesia dilewati oleh garis khatulistiwa.
Garis khatulistiwa adalah garis khayal keliling bumi yang terletak melintang pada nol derajat yang membagi bumi menjadi 2 belahan yang sama, yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan. Beberapa tempat atau wilayah Indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa antara lain: Bonjol (Sumatra Barat), Pontianak (Kalimantan Barat), Tambu (Sulawesi Tengah), dan Halmahera (Maluku).
2. Letak Geografis Indonesia
Letak geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah tersebut sesuai dengan bentuk dan letaknya di bumi. Wilayah Indonesia terletak pada posisi yang strategis dan menguntungkan karena beberapa alasan sebagai berikut:
- Letak Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia.
- Letak Indonesia di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Beberapa keuntungan yang diperoleh berdasarkan letak geografis Indonesia, antara lain sebagai berikut:
- Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra memungkinkan menjadi persimpangan lalu lintas dunia, baik lalu lintas udara maupun laut.
- Indonesia sebagai titik persilangan kegiatan perekonomian dunia, antara perdagangan negara-negara industri dan negara-negara yang sedang berkembang. Misalnya antara Jepang, Korea, dan RRC dengan negara-negara di Asia, Afrika, dan Eropa.
- Secara alami, Indonesia dipengaruhi oleh angin musim atau angin muson, dimana pada sekitar bulan Oktober – April angin muson barat akan bertiup dari Asia ke Australia yang membawa banyak uap air dari Samudra Pasifik sehingga menimbulkan musim hujan. Sementara itu pada sekitar bulan April – Oktober angin muson timur akan bertiup dari Australia ke Asia yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau. Oleh karena itu, Indonesia memiliki iklim tropis yang berganti setiap 6 bulan sekali.
- Berdasarkan posisi silang tersebut, Indonesia juga telah menjadi jalur pertukaran budaya sehingga membuat Indonesia mendapat pengaruh berbagai kebudayaan dan peradaban dunia.Letak geografis Indonesia dapat mendatangkan keuntungan karena kapal dari Asia Timur yang berlayar menuju Asia Selatan, dilanjutkan ke Eropa, begitu juga sebaliknya, sebagian besar melalui wilayah Indonesia. Demikian juga kapal dari Australia yang menuju arah utara atau barat. Kapal dari samudera Pasifik menuju Samudera Hindia juga melalui perairan Indonesia. Letak Indonesia tersebut berada pada posisi silang sehingga merupakan persimpangan jalur lalu lintas internasional, baik lalu lintas ekonomi dan perdagangan.
3. Letak Geologis Indonesia
Letak geologis, yaitu letak suatu daerah atau negara berdasarkan lapisan batuannya. Berdasarkan lapisan batuannya, Indonesia bagian barat (Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan pulau-pulau sekitarnya), termasuk bagian dari kontinen Asia, dan Indonesia bagian timur (Irian Jaya dan Maluku ke utara) termasuk bagian dari kontinen Australia.Sedangkan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur merupakan daerah peralihan antara kontinen Asia dengan Australia. Laut dangkal di Indonesia bagian barat disebut Dangkalan Sunda dan dipisahkan dari Indonesia tengah oleh garis Wallace. Laut dangkal di Indonesia timur disebut Dangkalan Sahul, dan dipisahkan dari Indonesia bagian tengah oleh garis Weber.