Curcuma Xanthorrhiza Merupakan Nama Latin Dari?

Temulawak yang memiliki nama latin Curcuma Xanthorrhiza Roxb adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Ia berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malesia. Saat ini, sebagian besar budidaya temu lawak berada di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di China, Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

Kandungan Zat Dalam Temulawak Yang Berguna Untuk Tubuh

– Pati 48.18% – 59.64% – membantu proses metabolisme.
– Protin 29.00% – 30.00%.
– Abu 5.26% – 7.07%.
– Serat 2.58% – 4.83% – memulihkan kebugaran badan.
– Kurkumin 1.60% – 2.20% – dapat melancarkan proses pencernaan.
– Minyak asiri 6.00% – 10.00% – dapat meningkatkan fungsi ginjal.
– Phelandren – membantu melancarkan pengeluaran toksin tubuh melalui air kencing.
– Kamfer.
– Turmerol – membantu proses metabolisme.
– Borneol – membantu memulihkan kesehatan tubuh akibat penyakit.
– Sineal.
– Xanthorrhizol.

 

Khasiat Temulawak

Antikolesterol dan antistroke
Antikolesterol merupakan salah satu dari khasiat temulawak. Hasil penelitian Prof Dr Suwijiyo Pramono Apt dari Fakultas Farmasi UGM menyimpulkan bahwa temulawak ampuh mengatasi kolesterol. Uji klinis dilakukan dengan melibatkan 80 pasien kolesterol tinggi, kemudian diberikan 2 kapsul ekstrak temulawak 2 kali sehari selama 4 minggu. Hasilnya kadar kolesterol jahat turun hingga 25,98 %.
Orang yang terkena kolesterol akan beresiko untuk terkena penyakit stroke ataupun jantung. Menurut riset dari WHO disebutkan bahwa 52% penderita kolesterol di atas usia 40 tahun akan beresiko untuk terkena penyakit jantung dan stroke. Dengan mengkonsumsi temulawak secara rutin maka kolesterol akan teratasi dan tentu saja resiko untuk terkena stroke juga akan berkurang.

PELAJARI:  Jelaskan Proses Pernapasan Dada dan Pernapasan Perut?
 

Antibakteri, antimikroba dan antiplak
Xanthorrhizol yang terkandung pada rimpang temulawak sangat bagus sebagai antimikroba dan antibakteri. Cara kerjanya adalah dengan memicu denaturasi protein sel bakteri, yang akan berakibat keluarnya protein dari sel, sehingga sel akan mengkerut dan mati. Temulawak dapat digunakan sebagai benteng pertahanan terhadap gigi. Bakteri-bakteri seperti streptococcus, actinomyces viscocus dan porphyromonas gingivalis dapat dibunuh dengan ekstrak temulawak. Dengan sebab inilah kini temlawak mulai dilirik oleh industri pasta gigi di Korea Selatan.
Selain bakteri tersebut, temulawak juga mampu membunuh bakteri propionibacterium acnes, yakni bakteri yang menyebabkan timbulnya jerawat.

Antijamur
Xanthorrhizol efektif melawan berbagai jamur penyebab penyakit seperti aspergillus flavus, aspergillus fumigatus, beberapa spesies candida dan lainnya. Cara kerjanya adalah dengan menghambat pembentukan konidial.

Hepatoprotektor
Temulawak dapat digunakan sebagai hepatoprotektor yakni sebagai pelindung hati. Pemberian kapsul temulawak pada penderita hepatitis kronis dapat menurunkan nilai SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase) dan SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) sampai mendekati nilai normal. Penderita sirosis hati juga dianjurkan untuk rutin meminum temulawak.

PELAJARI:  Virus Yang Menyebabkan Penyakit Leukimia Adalah?

Penghambat Osteoarthritis
Osteoarthtritis merupakan penipisan sendi dikarenakan turunnya kadar glukosamin dan kandroitin dalam tulang rawan. Hal ini akan menyebabkan terjadinya radang sendi. Penyakit ini biasanya menyerang para lanjut usia. Temulawak dapat mencegah radang sendi karena memiliki efek antiinflamasi.

Khasiat temulawak sebanding dengan obat-obatan nonsteroid seperti piroxicam (obat anti inflamasi untuk menghilangkan rasa nyeri). Pemakaian obat nonsteroid jangka panjang akan berefek negatif pada ginjal, liver dan saluran pencernaan. Dalam hal ini, temulawak memiliki keunggulan karena tidak memiliki efek toksik, harganya murah dan mudah juga untuk mendapatkannya.

 

Cara Membuat Jamu Temulawak.

1. Sakit Pinggang
Bahan: 1 rimpang temulawak, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 genggam daun kumis kucing.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.

2. Mengobati Asma
Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, 1 potong gula aren.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Setelah kering direbus dengan 5 gelas air ditambah 1 potong gula aren sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring.

3. Sakit Kepala dan masuk angin
Bahan: beberapa rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis, dikeringkan dan ditumbuk halus menjadi tepung. Kurang lebih 2 genggam tepung temulawak direbus dengan 4-5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring disaring.

PELAJARI:  Mengapa Cicak Bisa Menempel Di Dinding?

4. Mengobati Sakit Maag
Bahan: 1 rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sebentar, kemudian direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.

5. Sakit perut, Sakit perut pada waktu haid
Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan 3-4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.

6. Menghilangkan bau amis sewaktu haid
Bahan: 1 rimpang temulawak, 5 buah mata asam, 1 potong gula kelapa.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan, kemudian bersama bahan lainnya ditaruh dalam waskom (rantang/ panci), diberi 2 gelas air panas dan ditutup rapat selama kurang lebih 15 menit, dan disaring.
Cara menggunakan : diminum 3 kali, 1 kali sehari.

7. Memperbanyak produksi ASI
Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, dan tepung saga secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur dan ditambah air panas secukupnya sehingga menjadi bubur.
Cara menggunakan : dimakan biasa.