Apa yang Dimaksud dengan Psikotropika?

ASTALOG.COM – Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dan berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Pengertian Psikotropika
Menurut UU No.5 Tahun 1997, psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis bukan narkotika yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku.

 

Tujuan Psikotropika
Psikotropika menurut tujuan penggunaan dan tingkatan risiko ketergantungannya terbagi dalam 4 golongan, yaitu:

1. Golongan I, psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
2. Golongan II, psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan dapat digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
3. Golongan III, psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan banyak digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.
4. Golongan IV, psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan sangat luas digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan. Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua psikotropika menimbulkan ketergantungan.

PELAJARI:  Tuliskan 3 Contoh Paragraf Perbandingan
 

Jenis Psikotropika
Psikotropika merupakan zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian.

Manfaat Psikotropika
Psikotropikan memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Amfetamin
Digunakan untuk mengatasi kegemukan.

2. Nitrazepam
Digunakan untuk mengatasi insomnia, kecemasan, dan stress.

PELAJARI:  Fungsi-fungsi Pancasila

3. Diazepam
Untuk mengatasi kecemasan, insomnia, relaksasi otot, dan kondisi psikoneurotik lain.

4. Fenobarbital
Banyak digunakan sebagai obat tidur.

Manfaat Psikotropika Dalam Dunia Kesehatan

1. Dietil eter
Pada jaman dulu. dietil eter digunakan untuk membius pasien. Penggunaan dietil eter pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter gigi Amerika bernama William Morton. Uap eter yang dihirup oleh pasien menyebabkan ia tidak sadar akibat penurunan kerja sistem saraf pusat. Namun, penggunaan dietil eter bisa merugikan karena sifatnya yang mudah terbakar dan menyebabkan rasa mual. Pada jaman sekarang penggunaan dietil eter untuk anestesi sudah ditinggalkan dan diganti dengan zat lain yang lebih aman.

2. Kloroform
Kloroform telah digunakan sejak tahun 1847 untuk keperluan anestesi (pembiusan). Obat ini sempat digunakan selama bertahun-tahun sampai kemudian diketahui ada efek sampingnya, yaitu dapat menyebabkan kerusakan hati. Oleh karena itu, penggunaan kloroform untuk anestesi juga sudah ditinggalkan.

PELAJARI:  Tuliskan Apa yang Dimaksud dengan Distribusi Langsung?

3. Halothane, enflurane. dan metoksiflurane
Senyawa-senyawa ini digunakan untuk anestesi modern. Senyawa tersebut tidak mudah terbakar dan relatif aman untuk pasien.

4. Senyawa barbiturat
Barbiturat dapat digunakan sebagai obat resmi melalui resep dokter. Senyawa golongan barbiturat, seperti fenobarbital (luminal), digunakan sebagai obat anti kejang pada penderita epilepsi (penyakit ayan) dan penderita kerusakan otak. Senyawa barbiturat yang lain, yaitu thiopental, digunakan untuk anestesi.

5. Morfin
Morfin pertama kali diisolasi pada tahun 1805 oleh Friederich Sertiirner, seorang ahli farmasi Jerman. Morfin digunakan untuk meringankan rasa sakit, tetapi penggunaannya harus dengan resep dokter.

6. Metadon
Metadon merupakan senyawa sintetis (buatan). Obat ini digunakan untuk merawat penderita kecanduan heroin.

7. Mariyuana
Mariyuana digunakan sebagai obat untuk mengurangi tekanan pada mata yang terkena penyakit glaukoma. Selain itu, mariyuana digunakan untuk mengurangi rasa mual pada pasien kanker yang menjalani pengobatan radiasi dan kemoterapi.