ASTALOG.COM – Salatiga merupakan salah satu nama kota yang ada di Indonesia, tepatnya di provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan langsung dengan ibukota provinsi Jawa Tengah, yaitu Semarang dengan jarak sekitar 49km di sebelah selatan kota Semarang. Selain itu, Salatiga juga berjarak sekitar 52km di sebelah utara kota Surakarta. Jadi posisi kota Salatiga sebenarnya berada di jalan negara yang merupakan jalan penghubung antara kota Semarang dan Surakarta.
Sekilas Mengenai Sejarah Kota Salatiga
Salatiga merupakan kota yang berudara sejuk karena berada di lereng timur gunung Merbabu. Kota Salatiga memiliki 4 wilayah administratif, yaitu kecamatan yang terdiri dari kecamatan Argomulyo, Tingkir, Sidomukti, dan Sidorejo. Dari letak administratif yang ada, telah menjadikan kota Salatiga menduduki peringkat luas wilayah ke-18 kotamadya terkecil di Indonesia.
Penamaan ‘Salatiga‘ sendiri berasal dari sebuah cerita yang terjadi di zaman dahulu kala, tepatnya di masa kehidupan Sunan Kalijaga. Konon pada saat itu, Sunan Kalijaga yang merupakan seorang pemimpin agama yang dihormati oleh kalangan Raja-raja berubah wujud menjadi seorang kakek tua. Di saat penyamarannya ini ia bertemu dengan bupati Pandanaran, yaitu Ki Ageng yang terkenal dengan tabiatnya yang senang memuaskan dirinya sendiri dengan harta kekayaan dan memeras rakyat dengan pajak yang berlebihan.
Dari pertemuannya itu akhirnya terjadi klimaks ketika Sunan Kalijaga menamakan tempat itu sebagai Salatiga berdasarkan 3 kesalahan yang telah dilakukan sang bupati dan istrinya, yaitu:
- Mereka sangat kikir
- Mereka sangat sombong
- Mereka telah menyengsarakan rakyat.
Dan setelah kejadian itu akhirnya tempat itu bernama Salatiga dan menjadi tempat yang lebih baik dan damai hingga sekarang.
Namun, selain dari cerita rakyat tersebut, ada pula prasasti dan kajian penelitian yang mengungkap tentang keberadaan awal kota Salatiga. Dalam ‘Prasasti Plumpungan” diketahui bahwa kota Salatiga mulai ada sejak tanggal 24 Juli 750M yang akhirnya ditetapkan oleh Pemda Tingkat II Kota Salatiga Nomor 15 Tahun 1995 sebagai hari jadi kota Salatiga.
Konon, para pakar telah memastikan bahwa penulisan Prasasti Plumpungan dilakukan oleh seorang citralekha (penulis) disertai para pendeta (resi). Isi Prasasti Plumpungan ditulis dalam Bahasa Jawa Kuno dan bahasa Sanskerta. Tulisannya ditatah dalam petak persegi 4 bergaris ganda yang menjorok ke dalam dan keluar pada setiap sudutnya. Prasasti Plumpungan sendiri berupa sebuah batu besar berjenis andesit yang berukuran panjang 170cm, lebar 160cm, dan garis lingkar 5m. Dalam prasasti itu diketahui bahwa pada sejak tahun 750M, kota Salatiga sudah ada meskipun masih merupakan suatu daerah dalam wilayah kerajaan tertentu.
Daerah ini dibebaskan dari segala kewajiban pajak atau upeti karena daerah tersebut memiliki kekhususan tertentu. Daerah tersebut juga harus digunakan sesuai dengan kekhususan yang dimilikinya. Wilayah ini diberikan oleh Raja Bhanu yang meliputi Salatiga dan sekitarnya. Raja Bhanu yang disebut-sebut dalam prasasti tersebut adalah seorang Raja besar pada zamannya yang banyak memperhatikan nasib rakyatnya. Dengan demikian, pemberian wilayah ini merupakan peristiwa yang sangat istimewa dan langka, karena hanya diberikan kepada desa-desa yang benar-benar berjasa kepada Raja. Untuk mengabadikan peristiwa itu maka Raja menulis dalam Prasasti Plumpungan yang ditulis pada hari Jum’at, 24 Juli 750M:
Srir Astu Swasti Prajabhyah
Yang artinya:
Semoga Bahagia, Selamatlah Rakyat Sekalian
Informasi Geografis Kota Salatiga
- Luas wilayah: 56,781 km2
- Ketinggian: 750-850 mdpl
Batas wilayah:
Salatiga terletak di lereng timur Gunung Merbabu yang membuat daerah Salatiga menjadi lebih sejuk. Pemandangan Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo, dan Rawa Pening yang indah membuat Salatiga menjadi kota yang indah dan spektakuler. Seluruh Wilayah Salatiga dibatasi oleh Kabupaten Semarang, antara lain:
- di bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Pabelan
- di bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Tengaran
- di bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Getasan
- di bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Tengaran dan Kecamatan Pabelan
Potensi Wisata di Kota Salatiga
Wisata Alam:
- Pemandian Kalitaman
- Sumber Mata Air Senjoyo
- Balai Reservoir Wisata Pengetahuan Penyakit Duver
- Kopeng Treetop
- Wisata Tlogo
Wisata Sejarah:
- Prasasti Plumpungan
- Museum Lukisan Kandhang Galeri Raprika Angga
- Batik Plumpungan
- Selasar Taman Kartini Park
Wisata Keluarga:
- Wahana Waterboom Dreamland
- Arena Outbond dan berkuda Arrowhead
Wisata Religi:
- Masjid Damarjati
- Salib Putih
Wisata Kuliner:
- Makanan:
- Bakso Babat
- Mie Salatiga
- Sayur Tumpang Koyor
- Sate Sapi Suruh
- Gecok Kikil
- Pecel Keong
- Minuman:
- Gempol Pleret
- Sup Buah
- Wedang Ronde
- Susu Segar 39
- Jajanan:
- Klepon
- Grontol
- Kapur
- Lupis
- Puli Gendar
- Jadah Jenang
- Gendar Pecel