ASTALOG.COM – Lidah buaya atau aloe vera adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika.
Klasifikasi Ilmiah Lidah Buaya
- Kerajaan: Plantae
- Divisi: Spermatophyta (tumbuhan biji)
- Subdivisi: Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
- Kelas: Monocotyledoneae
- Bangsa: Liliflorae (liliales)
- Suku: Liliaceae
- Genus: Aloe
- Spesies: Aloe vera
Morfologi Lidah Buaya
- Batang. Aloe vera berbatang pendek, dan batangnya sendiri tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam di dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadi anakan.
- Daun. Daun Aloe vera berbentuk pita dengan helaian memenjang, berdaging tebal, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air), dan banyak mengandung getah atau lendir yang dapat dipergunakan sebagai bahan baku obat. Bentuk daun menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas di pinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 cm – 75 cm dengan berat 0,5 kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
- Bunga. Bunga lidah buaya berwarna kuning atau kemerahan, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan dan panjangnya bisa mencapai 1 meter dan cukup kokoh atau keras sehingga tidak mudah patah.
- Akar. Akar tanaman lidah buaya berupa akar serabut pendek dan berada di sekitar permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 cm – 100 cm.
Adaptasi Tumbuhan Lidah Buaya
Karena hidup di daerah yang kering, maka tumbuhan lidah buaya melakukan adaptasi yang memungkinkan mereka untuk menyimpan air di daunnya yang berdaging besar, di batangnya, ataupun di akarnya. Jadi, daunnya yang berdaging besar itu memiliki banyak kandungan air sebagai hasil adaptasi terhadap lingkungan tempat tumbuh mereka di daerah yang kering.
Kandungan Nutrisi dan Manfaat Tumbuhan Lidah Buaya
Lidah buaya memiliki nilai yang terletak pada daunnya, dimana di dalam gel daun lidah buaya terdapat lebih kurang 200 senyawa yang mencakup asam-asam amino, vitamin, mineral, polisakarida, enzim, karbohidrat, asam lemak, lignin, saponin, dan antraquinon. Adapun detilnya adalah sebagai berikut:
- Cairan gel lidah buaya terdiri dari 2 jenis, yaitu:
- Cairan pertama berupa cairan bening seperti jelly yang mengandung zat anti bakteri dan anti jamur, yang dapat merangsang fibroblast atau sel-sel kulit yang berfungsi untuk menyembuhkan luka.
- Cairan kedua berupa cairan kekuning-kuningan yang mengandung aloin, yang berasal dari lateks kulit luar daun lidah buaya. Aloin merupakan obat pencahar, tetapi tidak baik untuk ibu hamil dan menyusui, sebab dapat menimbulkan kram perut dan iritasi, baik pada saluran lambung maupun usus.
- Vitamin. Lidah buaya mengandung banyak vitamin, tetapi yang paling penting adalah vitamin antioksidan C, E, B2, B3, B6, B12, Choline, dan beta karoten yang berfungsi sebagai prekursor vitamin A. Lidah buaya juga merupakan sedikit dari jenis tumbuhan di dunia yang mengandung vitamin B12 yang sangat berguna bagi vegetarian.
- Mineral. Mengandung 10 mineral seperti Ca, Mg, Cu, Fe, Gm, Si, Na, K, Mg laktat, dan S.
- Asam amino. Tubuh manusia membutuhkan 22 asam amino dan lidah buaya mengandung 20 dari 22 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia tersebut, yaitu alanin, valin, asam glutamat, asam aspartam, arginin, threosin, leusin, isoleusin, phenilalanin, methionin, histidin, hidroxyprolin, glisin,cystin, dan serin. 20 asam amino tersebut mengandung 7 dari 8 asam amino essensial yang tidak mampu diproduksi oleh tubuh manusia.
- Gula. Lidah buaya mengandung muko-polisakarida yang berfungsi dalam sistem kekebalan dan membantu dalam mencegah keracunan, yaitu Acemannan. Gula yang terkandung yaitu arabinosa, galaktosa, glukosa, manosa, dan xylosa.
- Enzim. Beberapa enzim yang terkandung dalam lidah buaya yang paling penting adalah lipase dan protease yang membantu memutus makanan dan membantu pencernaan, serta enzim bradikinase.
- Asam lemak. Ada 4 jenis asam lemak pada lidah buaya yang mempunyai kemampuan sebagai bahan anti inflamasi, yaitu Cholesterol, Campesterol, Sisosterol, dan Lupeol.
- Lignin. Lignin pada lidah buaya mempunyai kemampuan sebagai bahan untuk menembus dan meresap dalam kulit serta menahan berkurangnya cairan pada permukaan kulit.
- Saporin merupakan senyawa sabun (soapy) yang mempunyai kemampuan anti mikrobial terhadap bakteri, virus, fungi, dan khamir.
- Antraquinon. Jenis senyawa antraquinon pada lidah buaya yang paling penting adalah aloin dan emodin, tetapi keduanya secara bersama mempunyai kemampuan sebagai pembunuh, dan diketahui mempunyai sifat sebagai anti bakteri.