Klasifikasi Jenis Bunga Berdasarkan Kelaminnya

ASTALOG.COM – Bunga yang nampak indah di depan mata sebenarnya merupakan alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan berbiji tertutup. Bunga biasanya mempunyai 2 macam alat kelamin, dan justru alat-alat itulah yang sesungguhnya merupakan bagian-bagian bunga yang terpenting, karena dengan adanya alat-alat tersebut maka dapat dihasilkan alat perkembangbiakan atau calon bunga yang baru.

Fungsi Bunga

  • Bunga memiliki fungsi Biologi sebagai organ seksual, yaitu sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji.
  • Beberapa bunga memiliki warna cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma khas yang juga bertujuan memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
  • Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi kurang menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk bunga apabila mengalami kekurangan air atau suhu rendah.

Klasifikasi Jenis Bunga Berdasarkan Kelaminnya

Bardasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, maka jenis bunga dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Bunga Berkelamin Ganda atau bunga banci (hermaphroditus), yaitu bunga yang memilki benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap, karena biasanya sudah jelas mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota. Misalnya pada bunga Terung (Solanum melongena L).
  2. Bunga Berkelamin Tunggal (unisexualis), yaitu jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari kedua macam alat kelaminnya. Berdasarkan alat kelamin yang ada pada jenis bunga tersebut maka dapat dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:
    1. Bunga Jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik, misalnya bunga jagung yang terdapat di bagian atas tumbuhan. Bunga jantan seringkali ditunjukkan dengan lambang .
    2. Bunga Betina (flos feminieus), yaitu bunga yang tidak mempunyai banang sari, melainkan hanya putik saja, misalnya bunga jagung yang tersusun dalam tongkolnya. Bunga betina ditunjukkan dalam lambang .
  3. Bunga Tidak Berkelamin atau bunga mandul, yaitu jika pada bunga tidak terdapat benang sari maupun putik. Misalnya bunga pinggir (bunga pita) pada bunga Matahari (Helianthus annuus L).
  4. Bunga Berumah Satu (monoecus), yaitu tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (satu batang tumbuhan), misalnya pada Jagung (Zea mays L), Mentimun (Cucumis sativus L), dan tanaman Jarak (Ricinus communis L).
  5. Bunga Berumah Dua (dioecus), yaitu jika bunga jantan dan bunga betina terpisah tempatnya, sehingga ada individu tumbuhan yang hanya mempunyai bunga jantan saja dan ada individu tumbuhan yang hanya mempunyai bunga betina saja. , misalnya Salak (Zalacca edulis Reinw).
  6. Bunga Poligami (polygamus), yaitu jika pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama. Biasanya poligami dimaksudkan untuk menunjukkan sifat tumbuhan yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan berumah dua. Selain itu, ada kemungkinan lain mengenai letak bunga pada tumbuhan yang bersifat poligami, seperti:
    1. Gynodeoecus, yaitu jika pada satu individu hanya terdapat bunga betina saja, sedangkan pada individu lainnya merupakan bunga banci. Misalnya pada Labiatae.
    2. Androdeiocus, yaitu jika pada satu individu terdapat bunga jantan saja sedangkan pada individu lain tedapat bunga banci. Misalnya pada Dyras octopelata.
    3. Monoeco polygamus, yaitu jika pada satu individu terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama. Misalnya pada Pepaya (Carica papaya L).
    4. Gynomonoecus, yaitu jika pada satu individu tumbuhan terdapat bunga betina dan bunga banci bersama-sama.
    5. Trioecus (trioeco polygamus), yaitu jika bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci terpisah pada individu yang berlainan.
PELAJARI:  Faktor Penyebab Terjadinya Erosi Tanah