ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari infraordo Brachyura, yang dikenal mempunyai “ekor” yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy : pendek, ura : ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax).
Tubuh kepiting dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Ke dalam Brachyura termasuk kepiting, ketam, dan rajungan. Kepiting terdapat di semua samudera dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis.
Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m.
Klasifikasi Ilmiah Kepiting
Masih dilansir dari wikipedia, berikut klasifikasi dari kepiting
1. Kerajaan :Animalia
2. Filum :Arthropoda
3. Upafilum :Crustacea
4. Kelas :Malacostraca
5. Ordo :Decapoda
6. Upaordo :Pleocyemata
7. Infraordo :Brachyura
8. Linnaeus, 1758
Pengelompokan Kepiting
Kepiting dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu:
1. Kepiting Brachyura (kepiting yang sebenarnya) dan
2. Kepiting Anomura (kepiting “semu”).
Semua spesies kepiting Brachyura dapat dengan mudah dibedakan dari kepiting Anomura. Kepiting Brachyura pada umumnya memiliki 4 pasang kaki gerak yang berkembang dengan baik, sedangkan kepiting Anomura hanya memiliki 3 pasang kaki gerak. Kaki gerak keempat dari kepiting Anomura sangat kecil dan sulit dilihat.
Habitat Kepiting
Kepiting dapat hidup di air laut, air tawar dan darat dengan ukuran yang beraneka ragam, dari pea crab, yang lebarnya hanya beberapa millimeter. Walaupun kepiting mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam tetapi seluruhnya mempunyai kesamaan pada bentuk tubuh.
Anatomi Kepiting
Berdasarkan anatomi tubuh bagian dalam, mulut kepiting terbuka dan terletak pada bagian bawah tubuh. Beberapa bagian yang terdapat di sekitar mulut berfungsi dalam memegang makanan dan juga memompakan air dari mulut ke insang. Kepiting memiliki rangka luar yang keras sehingga mulutnya tidak dapat dibuka lebar. Hal ini menyebabkan kepiting lebih banyak menggunakan sapit dalam memperoleh makanan. Makanan yang diperoleh dihancurkan dengan menggunakan sapit, kemudian baru dimakan.
Kepiting ukurannya bisa mencapai lebih dari 20 cm. Sapit pada jantan dewasa lebih panjang dari pada sapit betina. Kepiting yang bisa berenang ini terdapat hampir di seluruh perairan pantai Indonesia, terutama di daerah mangrove, di daerah tambak air payau, muara sungai, tetapi jarang ditemukan di pulau-pulau karang. Disamping morfologi sapit, kepiting jantan dan betina dapat dibedakan juga berdasarkan ukuran abdomen, dimana abdomen jantan lebih sempit dari pada abdomen betina
Sistem Reproduksi Kepiting
Kepiting jantan dan betina dapat dibedakan dengan mengamati alat kelamin yang terdapat dibagian perut. Pada bagian perut jantan umumnya terdapat organ kelamin berbentuk segi tiga yang sempit dan dapat meruncing di bagian depan. Organ kelamin betina berbentuk segitiga yang relatif lebar dan di bagian depan agak tumpul.
Kepiting jantan dan betina dibedakan oleh ruas abdomennya. Ruas abdomen kepiting jantan berbentuk segitiga, sedangkan pada kepiting betina berbentuk agak membulat dan lebih lebar. Dan perkawinan terjadi di saat suhu air mulai naik, biasanya betina akan mengeluarkan cairan kimiawi perangsang, yaitu pheromone kedalam air untuk menarik perhatian kepiting jantan, setelah jantan berhasil terpikat maka kepiting jantan akan naik ke atas karapas kepiting betina untuk berganti kulit (molting), selama kepiting betina molting maka kepiting jantan akan melindungi kepiting betina selama 2-4 hari sampai cangkang terlepas, kepiting jantan akan membalikkan tubuh kepiting betina untuk melakukan kopulasi/perkawinan.
Biasanya, kopulasi berlangsung 7-12 jam dan hanya akan terjadi jika karapas kepiting betina dalam ke adan lunak. spermatofor kepiting jantan akan di simpan di dalam supermateka kepiting betina sampai telur siap di buahi.telur di dalam tubuh kepiting betina yang suda matang akan turun ke oviduk dan akan di buahi oleh sperma.
Proses fertilisasi kepiting tidak halnya seperti udang yang hanya terjadi pada malam hari ( kondisi gelap). Kepiting juga dapat melakukan perkawinan/pemijahan pada siang hari.