ASTALOG.COM – Dikutip dari Wikipedia, nama “Kupang” sebenarnya berasal dari nama seorang raja, yaitu Nai Kopan atau Lai Kopan, yang memerintah Kota Kupang sebelum bangsa Portugis datang ke Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 1436, pulau Timor mempunyai 12 kota bandar namun tidak disebutkan namanya.
Dugaan ini berdasarkan bahwa kota bandar tersebut terletak di pesisir pantai, dan salah satunya yang strategis menghadap ke Teluk Kupang. Daerah ini merupakan wilayah kekuasaan Raja Helong dan yang menjadi raja pada saat itu adalah Raja Koen Lai Bissi. Nama Lai Kopan kemudian disebut oleh Belanda sebagai Koepan dan dalam bahasa sehari-hari menjadi Kupang.
Kota Kupang terletak pada 10°36’14”-10°39’58” LS dan 123°32’23”–123°37’01”BT; Luas wilayah 180,27 Km2, dengan peruntukan Kawasan Industri 735,57 Ha, pemukiman 10.127,40 Ha, Jalur Hijau 5.090,05 Ha, perdagangan 219,70 Ha, pergudangan 112,50 Ha, pertambangan 480 Ha, pelabuhan laut/udara 670,1 Ha, pendidikan 275,67 Ha, pemerintahan/perkantoran 209,47 Ha, lain-lain 106,54 Ha.
Kota Kupang merupakan ibukota dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dipimpin oleh seorang Walikota dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan. Walikota dibantu oleh seorang Wakil Walikota, yang dipilih melalui suatu pemilihan umum pada setiap 5 tahun. Wilayah pemerintahan Walikota Kupang meliputi 6 daerah kecamatan, yaitu:
1. Alak (11 kelurahan)
2. Kelapa Lima (7 kelurahan)
3. Kota Baru (6 kelurahan)
4. Kota Lama (10 kelurahan)
5. Maulafa (9 kelurahan)
6. Oebobo (7 kelurahan)
Sebagai kota terbesar di provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang dipenuhi oleh berbagai suku bangsa. Suku yang signifikan jumlahnya di “Kota Kupang” adalah suku Timor, Rote, Sabu, Tionghoa, Flores dan sebagian kecil pendatang dari Jawa.
Makanan Khas Kota Kupang.
Salah satu makanan khas kota kupang adalah Daging Se’i. Menurut cerita, daging Se’i itu sebenarnya adalah daging yang diiris tipis memanjang. Daging Se’i mempunyai ciri khas yang tersendiri, karena daging diolah secara tradisional dengan dipotong memanjang dengan 2-3 cm lebarnya, lalu diolah dengan pemberian garam dan sedikit rempah rempah sesuai dengan ciri khas penjualnya dan dilanjutkan dengan pengasapan dengan menggunakan kayu Kosambi, Pada beberapa penjual makanan khas kupang ini, daging Se’i pada bagian atas daging juga ditutup dengan daun daunan kosambi, sehingga aroma rempahnya sangat terasa. proses kematangan daging Se’i bukan karena pembakaran oleh api atau arang, tetapi oleh panasnya asap.
Biasanya untuk memanggang daging Se’i dibuat dari tembok segi empat, ukuran lebar 1 panjang 1,5 meter dengan tinggi 1 m, lalu diatasnya sebagai alas daging dibuat dari dahan kayu keras Kosambi, untuk penjual daging Se’i dikota kupang untuk dasar pemanggangan dibuat dari besi beton. Baunya yang harum dengan warna ke merah merahan dan rasanya yang khas membuat orang merasa tertarik. Daging Se’i harus dimakan dalam keadaan panas, karena kalau sudah dingin maka dagingnya akan sedikit alot, saat panas itu kita bisa mencium bau aroma daging asap dengan rempah rempahnya
Ciri Khas Kupang.
– Mayoritas Penduduknya beragama Kristen.
Mayoritas penduduk Kupang menganut agama Kristen dan banyak sekali kita menemukan geraja serta makanan “nasi babi” disepanjang jalan. Kalau saat musim Natal dan Tahun Baru, daerah Kupang indah dipenuhi oleh lampu hias pohon natal. Penduduk lainnya beragama Islam, dan Hindu. Sedangkan masyarakat yang ada berasal dari Rote, Flores dan kebanyakan pendatang berasal dari Jawa. Dan jangan khawatir, toleransi beragama di Kupang sangat bagus sehingga Kupang tempat yang aman untuk dikunjungi. Selain itu walau mayoritas beragama Kristen, makanan halal juga mudah dijumpai karena banyaknya pendatang dari Jawa yang berjualan di Kupang.
– Suasana malam Kupang Ramai.
Dunia malam Kupang sangat hectic atau ramai, masyarakat lokal Kupang suka dengan suasana malam, banyak pedagang yang berjualan, dan penduduk Kupang sangat konsumtif dan suka makan. Pasar malam yang terkenal ialah Kampung Solor yang merupakan tempat untuk berburu kuliner di Kupang.
– Gaya Rambut ala Rock.
Masyarakat Local Kupang khususnya yang laki-laki mulai dari anak kecil sampai dewasa suka dengan gaya rambut ala “rock” atau “puck” yaitu dengan potongan rambut yang nyentrik.
– Negeri Karang.
Kupang terkenal dengan karangnya, disepanjang jalan pasti melihat karang di hamparan pantai indah dengan pasir putihnya. Uniknya masyarakat Kupang tidak repot untuk membangun rumah, cukup membangunnya diatas karang.
– Sambal Khas Kupang “Pedas Asam”.
Orang Kupang suka makanan pedas kalau bahasa Kupangnya disebut dengan “pedis”.
– Ciri khas penduduk lokal yang skinny atau kurus.
Penduduk lokal berkulit gelap, rambut ikal dan keriting, dan rata-rata gadis Kupang atau dipanggil “Nona Kupang” itu skinny (kurus). Warna kulit orang Kupang gelap kerena kondisi alam Kupang yang panas dengan iklim pantai, air Kupang juga merupakan air kapur sehingga untuk mandi tidak terasa keset.
– Nomor Angkot.
Orang Kupang memanggil angkot dengan sebutan “oto” dan ciri khas Kupang ialah kalau mengatakan nomor angkot bakalan mengatakan “lampu berapa”, kalau lampu 6 berarti itu angkot bernomor 6.