ASTALOG.COM – Sistem Pencernaan Manusia.
Sistem pencernaan pada manusia atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) terdiri atas beberapa organ. Organ tersebut berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Lambung adalah bagian penting dari sistem pencernaan kita yang menerima makanan dari kerongkongan. Lambung terletak di sisi kiri di perut bagian atas. Panjang lambung manusia rata-rata sekitar 12 inci dan memiliki lebar 6 inci. Ini adalah organ berongga berbentuk huruf-J yang rata-rata dapat menyimpan hingga satu liter makanan. Namun, kapasitas lambung bervariasi pada setiap orang. Organ otot ini juga dapat memperluas untuk mengakomodasi volume yang lebih besar dari makanan. Oleh karena itu, lambung kita memiliki elastisitas dan dapat mengubah ukurannya sesuai dengan organisme.
Lambung juga terdiri dari 3 otot yaitu:
– Otot melingkar
– Otot memanjang
– Otot menyerong
Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah:
– Kardiak (bagian atas).
Kardiak adalah bagian atas sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan.
– Fundus (bagian tengah).
Fundus adalah bagian tengah lambung, tempat makanan ditampung dan mengalami perlakuan kimiawi.
– Pilorus (bagian bawah).
Pilorus adalah bagian bawah lambung sebagai pintu keluar makanan dan berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Pilorus ini bekerja atas pengaruh pH makanan. Apabila pH makanan asam, maka otot-otot pilorus mengendor sehingga menyebabkan pintu pilorus terbuka dan sebaliknya jika makanan basa, maka otot-otot pylorus akan berkontraksi yang menyebabkan pilorus menutup.
Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
– Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
– Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
– Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
– Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluamya sekretin
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya.
Proses Makanan Menuju Lambung.
Dari kerongkongan, makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut renin dan pepsin. Enzim renin akan menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang menyebabkan lambung menjadi asam.
Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berperan mengubah protein menjadi pepton. Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida.
Secara bertahap, makanan akan menjadi berbentuk bubur. Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.
Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Usus halus merupakan tempat pencernaan dan penyerapan nutrisi. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus. Cairan empedu mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan
berikut:
1) Air, berguna sebagai pelarut utama.
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air (mengemulsikan lemak). Cairan ini dihasilkan oleh hati.