ASTALOG.COM – Xerostomia adalah gejala berupa mulut kering akibat produksi kelenjar ludah yang berkurang. Gangguan produksi kelenjar ludah tersebut dapat diakibatkan oleh gangguan/penyakit pada pusat ludah, saraf pembawa rangsang ludah atau pun oleh perubahan komposisi faali elektrolit ludah. Gangguan tersebut dapat terjadi oleh karena rasa takut/cemas, depresi, tumor otak, obat-obatan tertentu, penyakit kencing manis, penyakit ginjal dan penyakit radang selaput otak.
Kondisi xerostomia dapat terjadi pada sekitar 1 dari 4 – 5 orang dewasa, terutama wanita yang pada umumnya terjadi pada usia dewasa muda (sekitar 20 tahun) dan usia lanjut (60-80 tahun). Hal ini disebabkan terutama karena kurangnya air liur untuk menjaga mulut tetap basah. Atau bisa juga karena terjadinya penurunan sekresi air liur dari kelenjar ludah.
Padahal air liur dapat membantu dalam mengunyah, menelan, dan mencerna makanan. Air liur juga melindungi gigi dari pembusukan dengan cara membasuh sisa makanan, serta gula dan asam yang dihasilkan oleh bakteri. Maka ketika kita kekurangan air liur, seperti dalam kondisi mulut kering, maka kondisi ini dapat menyebabkan risiko kesehatan sebagai berikut:
- Kurang air liur akan menurunkan pH mulut (mulut makin asam) sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi, penyakit gusi, bau mulut, dan infeksi mulut.
- Mulut kering dapat menyebabkan rasa terbakar atau sakit pada mulut atau tenggorokan; penurunan sensitivitas terhadap rasa makanan; gigi palsu menjadi longgar; kesulitan dalam mengunyah, menelan dan bahkan berbicara.
Penyebab Xerostomia
- Fisiologi. Sensasi mulut kering yang subjektif terjadi setelah pembicaraan yang berlebihan dan selama berolahraga. Pada keadaan ini ada 2 faktor yang ikut berperan, yaitu:
- Agenesis dari kelenjar ludah. Sangat jarang terjadi tetapi kadang-kadang pasien mempunyai keadaan mulut yang kering sejak lahir. Selain itu, terdapat berbagai macam keadaan yang ikut berpengaruh disini. Gejala ringan yang timbul meliputi sulit mengunyah makanan yang kering, serta rasa kering pada mulut yang terus menerus. Pada keadaan lebih lanjut, mukosa terlihat kering dengan lidah yang merah, meradang tetapi kering. Kecepatan pementukan karies sangat meningkat. Usaha mempertahankan gigi-gigi, berperan penting, karena pasien biasanya sukar menerima penggunaan gigi tiruan.
- Penyumbatan hidung. Pada anak-anak, penyebab penyumbatan hidung yang paling sering terlihat adalah pembesaran tonsil nasiparingeal (adenoid). Pada orang dewasa terdapat berbagai macam penyebab dari penyimpangan keadaan hidung, seperti polip hidung (hipertropi rinitis). Semua keadaan tersebut menyebabkan pasien bernafas dari mulut, tanpa penyumbatan hidung.
- Ketuaan dan Psikologi. Mulut menjadi kering dengan bertambahnya umur, terbukti bahwa banyak orang lanjut usia yang menemukan bahwa mulutnya bereaksi dengan cara yang sama. Keadaan mulut yang kering dapat terlihat berupa kesulitan mengunyah dan menelan. Mukosa yang kering membentuk selapis tipis mukosa untuk tempat gigi tiruan tidak menyenangkan, karena gagal untuk membentuk selapis tipis mukosa untuk tempat gigi tiruan yang melayang pada permukaannya, dan dengan tegangan permukaan yang berkurang untuk retensi gigi tiruan atas dalam menahan tekanan kunyah.
- Demam dan infeksi pernapasan. Kadang-kadang demam dapat menimbulkan keadaan mulut yang kering; biasanya keadaan tersebut kurang menganggu pasien dan dapat diperingan dengan beberapa teguk air. Infeksi pernafasan juga biasanya menyebabkan mulut terasa kering. Pada infeksi saluran pernafasan bagian atas, penyumbatan hidung menyebabkan pasien bernafas melalui mulut.
Gejala Umum Xerostomia
- Perasaan lengket dan kering di mulut dan lidah
- Bibir pecah-pecah
- Kesulitan dalam mengunyah, menelan, merasakan, atau berbicara
- Mulut luka
- Bau napas tidak sedap
- Gigi palsu yang dipakai jadi terasa tidak nyaman
Upaya Pencegahan Xerostomia
- Tidur dengan mulut terbuka menyebabkan mulut kering di pagi hari. Sebisa mungkin bernapaslah dengan hidung ketika tidur.
- Gunakan produk pencegah mulut kering. Untuk lebih aman, konsultasikan dengan dokter mengenai produk yang paling tepat.
- Menjaga kebersihan mulut. Sikat gigi dan berkumur secara teratur. Gunakan pula benang gigi (dental floss).
- Minum air sedikitnya 8 gelas per hari.
- Hindari mengkonsumsi kafein dan alkohol.