ASTALOG.COM – Kehamilan yang hanya terjadi pada wanita adalah suatu masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Secara sederhana, kehamilan yang terjadi pada wanita sebagai kondisi dimana terdapat janin di dalam tubuhnya sebagai akibat dari aktivitas melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang cukup kompleks, dimana terjadinya akan diawali dengan adanya proses pembuahan yang mungkin saja terjadi dalam rentang 1 minggu setelah wanita tersebut selesai mengalami menstruasi atau 14 hari sebelum siklus menstruasi berikutnya.
Rentang waktu tersebut disebut sebagai masa subur yang terjadi pada wanita yang sangat memungkinkan dirinya untuk mengalami kehamilan apabila pada masa itu terjadi proses pembuahan dengan cara melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Kemudian, dalam rentang 7 – 10 hari berikutnya, sel telur yang relah dibuahi itu akan tertanam pada dinding rahim yang merupakan suatu masa kritis agar sebuah kehamilan itu dapat terjadi dengan sukses.
Proses Terjadinya Kehamilan
- Sperma yang masuk ke dalam vagina akan melesat ke dalam rahim mencari jalan untuk bertemu dengan sel telur. Kontraksi lembut pada rahim membantu sperma hidup dalam saluran reproduksi mencapai sel telur.
- Sperma-sperma akan melakukan perjalanan sepanjang kurang lebih 18 cm dari leher rahim ke tuba falopi di mana sel telur biasanya berada.
- Sperma pertama yang bertemu dengan sel telur akan berusaha menembus cangkang sel agar terjadi pembuahan. Pada umumnya, sperma-sperma ini dapat berenang dengan kecepatan 2,5 cm tiap 15 menit. Beberapa sperma dapat menghabiskan waktu setengah hari untuk mencapai tujuan. Sementara sperma tercepat biasanya mencapai sel telur dalam waktu 45 menit.
- Pembuahan harus terjadi dalam waktu 24 jam setelah sel telur dihasilkan. Setelah salah satu sperma berhasil menembus sel telur, sel tersebut berubah bentuk sehingga sperma lain tidak bisa menembus masuk. Saat itulah janin terbentuk dan terjadilah kehamilan pada wanita.
Jadi, kehamilan dapat terjadi apabila terjadi proses ovulasi (pembuahan) terlebih dahulu. Hal ini terjadi jika siklus haid pada wanita adalah 28 hari, maka ovulasi biasanya terjadi pada sekitar 14 hari setelah hari pertama periode menstruasi terakhir.
Pada minggu kedua siklus menstruasi, hormon estrogen akan membuat rahim membentuk lapisan jaringan tebal untuk mengantisipasi datangnya sel telur yang sudah dibuahi agar dapat berkembang. Di saat bersamaan, ovarium mematangkan sel telur dalam kantung folikel.
Pada minggu ketiga, terjadilah ovulasi, yaitu saat sel telur turun ke dalam tuba falopi untuk kemudian bertemu dengan sperma. Perlu diketahui bahwa jika sperma tidak juga menemukan sel telur untuk dibuahi, maka sperma dapat tetap bertahan dalam tuba falopi hingga 7 hari setelah hubungan seksual. Jika dalam 7 hari setelah wanita mengalami ovulasi, maka wanita tersebut diperkirakan akan mengalami kehamilan.
Beberapa Tanda Awal Terjadinya Kehamilan
- Jika terjadi kehamilan, maka payudara wanita akan membesar. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon estrogen dan progesteron.
- Kondisi payudara juga akan terasa makin lembut, dimana hal ini akan menimbulkan rasa sensitif yang lebih tinggi, hingga payudara akan terasa sakit atau nyeri saat disentuh.
- Pembuluh vena pada payudara juga akan terlihat akibat penegangan pada payudara.
- Puting susu juga akan membesar dan warnanya akan semakin gelap, kadang juga terasa gatal.
- Terjadi aktivitas hormon HPL (Human Placental Lactogen). Hormon tersebut diproduksi oleh tubuh saat wanita mengalami kehamilan untuk mempersiapkan ASI bagi bayinya ketika terlahir ke dunia.
- Munculnya bercak darah atau flek yang diikuti kram perut. Bercak darah ini muncul sebelum menstruasi yang akan datang, biasanya terjadi antara 8-10 hari setelah terjadinya ovulasi. Bercak darah ini disebabkan oleh implantasi atau menempelnya embrio pada dinding rahim. Munculnya bercak darah pada saat kehamilan kadang disalah artikan sebagai menstruasi.
- Keluarnya bercak darah biasanya diikuti oleh kram perut. Kram perut pada kondisi terjadinya kehamilan akan terjadi secara teratur. Dan kondisi kram perut ini, akan terus berlanjut sampai kehamilan trimester kedua, sampai letak uterus posisinya berada di tengah dan disangga oleh panggul.
- Sekitar 50% wanita yang mengalami kehamilan akan mengalami mual dan muntah. Pemicunya adalah peningkatan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) secara tiba-tiba dalam aliran darah. Selain dalam darah, peningkatan hormon ini juga terjadi pada saluran air kencing, sehingga alat test pack kehamilan dilakukan melalui media air seni. Peningkatan hormon ini akan mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut dan menimbulkan rasa mual. Rasa mual ini biasanya akan menghilang memasuki kehamilan trimester kedua.