ASTALOG.COM – Keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu “ceramicos” dari kata “ceramos” atau “keramos” yang berarti tanah liat. “Ceramos” adalah nama dewa yang bertugas melindungi orang-orang yang mata pencahariannya membentuk tanah liat yang dibakar. Keramik diartikan sebagai suatu benda yang terbuat dari bahan nonlogam dan anorganis yang dibuat melalui proses pembakaran.
Istilah lain yang sepadan dengan keramik adalah gerabah, tembikar, dan porselin. Gerabah atau tembikar adalah keramik yang terbuat dari bahan tanah liat dengan suhu pembakaran yang tergolong rendah, sedangkan porselin adalah keranik yang terbuat dari bahan kaolin dan suhu pembakarannya tergolong tinggi.
Pengertian Keramik
Ada juga pendapat lain yang mengatakan kata keramik berasal dari bahasa Gerika yaitu kata “keramikos ” yang berarti benda–benda yang terbuat dari tanah liat; yang merupakan suatu istilah umum untuk studi seni dari pottery dalam arti kata yang luas, termasuk segala macam bentuk benda yang terbuat dari tanah liat dan dibakar serta mengeras oleh api ( Mills, 1965:39).
Jenis-jenis Keramik
Jika dilihat dari kepadatan material yang terkandung di dalamnya, maka keramik terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Gerabah (Earthenware)
Dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh, kasar dan masih berpori. Agar supaya kedap air, gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau bahan pelapis lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo, kendi, gentong dan sebagainya termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya.
2. Keramik Batu (Stoneware)
Dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi (1200°-1300°C). Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Keramik jenis termasuk kualitas golongan menengah.
3. Porselin (Porcelain)
Adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka sering disebut keramik putih. Pada umumnya, porselin dipijar sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500°C. Porselin yang tampaknya tipis dan rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya rapat serta keras seperti gelas. Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi. Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin. Juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir.
4. Keramik Baru (New Ceramic)
Adalah keramik yang secara teknis, diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong pesawat, kristal optik, keramik metal, keramik multi lapis, keramik multi fungsi, komposit keramik, silikon, bioceramic, dan keramik magnit. Sifat khas dari material keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu kejut seperti isolator, bahan pelapis dan komponen teknis lainnya.
Fungsi Keramik
Keramik memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Sebagai Finishing Ruang
Orientasi fungsi keramik menjadi semakin jelas ketika kita membicarakan finising ruang. Dalam proses kerja kontruksi bangunan, tahap finising berhubungan dengan berbagai aktivitas memberi “sentuhan akhir”, seperti pemasangan kaca dan berbagai elemen dekoratif, misalnya pemasangan plafon gypsum, ukiran kayu untuk kolam (tiang/ pilar penyangga-Red), pengecetan dan pemasangan keramik.
2. Penutup lantai
Keramik yang umum digunakan sebagai penutup lantai memiliki permukaan yang sedikit lebih kasar dibandingkan keramik yang dipakai sebagai penutup dinding. Perbedaan ini sebenarnya mengarah kepada perbedaan fungsi dan penempatannya. Sebagai penutup lantai keramik pasti menjadi bagian yang diinjak – injak, bukan? Permukaan keramik yang digunakan sebagai penutup lantai sengaja dibuat sedikit bertekstur dan terasa agak kasar agar orang yang menginjak/ melewatinya tidak terpeleset.
3. Penutup Dinding
Keuntungan menggunakan keramik sebagai bahan penutup dinding adalah kesan clean yang jelas terlihat dari tampilannya. Selain itu, jika Anda ingin menampilkan motif tertentu pada dinding, Anda bisa memilih keramik dengan warna atau motif tertentu. Anda tidak perlu mengecatnya lagi sehingga menghemat biaya. Jika dibandingkan pengaplikasian cat dan pemasangan wallpaper, penggunaan keramik memang memakan biaya yang lebih besar. Namun, rumah Anda akan tampak semakin segar dan lebih unik karenanya.