ASTALOG.COM – Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari susunan atau struktur dari tubuh manusia dan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
Anatomi berasal dari bahasa yunani “ana”yang berarti habis atau keatas dan “tomos” yang berarti memotong atau mengiris. Maksudnya anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh (manusia) dengan cara nenguraikan tubuh (manusia) menjadi bagian yang lebih kecil kebagian yang paling kecil, dengan cara memotong atau megiris tubuh (manusia) kemudian diangkat, dipelajari, dan diperiksa menggunakan mikroskop.
Ilmu anatomi dapat dibagi menjadi beberapa cabang, yaitu:
– Ilmu urai adalah ilmu yang memisahkan bagian tubuh makhluk hidup.
– Morphologi adalah ilmu yang mempelajari bagian bentuk bangunan makhluk hidup.
– Zootomi adalah anatomi hewan dan
– Phytotomi adalah anatomi tumbuh-tumbuhan.
Cara mempelajari ilmu anatomi :
Untuk mempelajari anatomi kita bisa menggunakan dua metode yaitu : dengan cara makroskopis atau dengan mata telanjang, dan secara mikroskopis yaitu dengan bantuan alat mikroskop. dengan bantuan mikroskop kita bisa mengetahui mulai dari jaringan sampai tingkat sel.
Berdasarkan titik berat untuk mempelajari anatomi, maka anatomi dibagi menjadi 7 cabang ilmu, yaitu ertologie, hystologie, osteologie, arthrologie, myologie, neurologie, antropologie. berikut ini akan dijelaskan satu persatu.
1. Ertologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang sel
2. Hystologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang jaringan
3. Osteologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang tulang
4. Arthrologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang persendian
5. Myologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang otot
6. Neurologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang syaraf
7. Antropologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang ukuran organ tubuh
Dari tujuh cabang ilmu di atas, osteologi, arthrologie, dan myologie termasuk dalam kinesiologi (ilmu gerak). Hal ini akan menyangkut tulang (pasif), otot (aktif), gerakan (persendian), sylema neuro moscullar (syaraf otot).
Sejarah Ilmu Anatomi.
Penggunaan tubuh mati manusia atau mayat untuk penelitian ilmu anatomi dimulai pada abad ke-4 SM, saat Herophilos dan Erasistratus mempertunjukkan pembedahan mayat di Iskandariyah di bawah bantuan dinasti Ptolemais. Herophilos adalah orang yang pertama kali mengembangkan ilmu anatomi berdasarkan struktur asli tubuh manusia.
Ilmuwan yang cukup penting dalam masa anatomi kuno adalah Galen (abad ke-2 M). Ia banyak mengumpulkan ilmu-ilmunya dari ilmuwan terdahulu dan banyak memahami fungsi organ dengan melakukan pembedahan hidup-hidup pada hewan. Banyak koleksi gambar anatominya berdasarkan anatomi anjing, dan dianggap sebagai “Gray’s Anatomy” pada dunia kuno selama 1500 tahun.
Karya-karya aslinya banyak yang hilang, dan kebanyakan hanya diketahui oleh dokter pad masa renaisans. Oleh karena larangan agama untuk pembedahan manusia hidup-hidup, Galen menganggap struktur anatomi manusia serupa dengan anatomi anjing.
Kemajuan kecil pada ilmu anatomi terjadi setelah kejatuhan kekaisaran Romawi. Ilmuwan Arab banyak memberi kemajuan bagi ilmu lainnya, tetapi tidak dengan ilmu anatomi karena berbagai larangan dan tabu.
Pada abad ke-14 hingga abad ke-16 terjadi perkembangan anatomi di Bologna. Para imuwan mempelajari lebih lanjut hal-hal yang mereka bisa temukan pada mayat. Akhirnya, mereka dapat memahami lebih baik lagi mengenai fungsi organ tubuh. Ahli anatomi yang cukup berperan pada masa ini adalah Mondino de Liuzzi dan Alessandro Achillini.
Pada abad ke-16, Vesalius menerbitkan gambar-gambar anatominya dari hasil perjalanan Leuven hingga Padua dengan cara membedah korban eksekusi gantung. Ia berhasil menunjukkan perbedaan besar mengenai gambaran anatomis tubuh manusia dengan anjing (gambaran Galen).
Ilmu anatomi berjaya pada abad ke-17 dan 18. Dengan hadirnya perusahaan pencetakan, pertukaran ide dan pendapat dapat dengan mudahnya dilakukan di seluruh Eropa.
Banyak seniman ternama yang turut mempelajari anatomi, melakukan pembedahan, dan menerbitkan gambarnya untuk uang, dari Michaelangelo hingga Rembrandt. Untuk pertama kalinya, universitas terkemuka membuka jurusan anatomi melalui penggambaran. Namun, hambatan kadang kali datang dari kalangan gereja karena menganggapnya masih tabu.
Pada abad ke-19, banyak ilmuwan yang memberikan gambaran anatomi lebih mendalam dibandingkan abad sebelumnya. Selain itu, dikembangkan pula ilmu mengenai anatomi mikro yaitu histologi pada manusia dan hewan. Penelitian anatomi berkembang dimana-mana dengan Inggris sebagai pusatnya.
Permintaan akan mayat semakin meningkat. Untuk itu berbagai cara dilakukan, bahkan pembunuhan. Melihat perkembangan yang tidak baik ini, parlemen Inggris mengeluarkan Undang-undang Anatomi 1832, yang memberikan batas-batas hukum untuk penyediaan jenazah.
Penelitian anatomi pada ratusan tahun lalu banyak membantu perkembangan pemahaman pada ilmu-ilmu baru seperti biologi molekuler. Berbagai perkembangan juga terjadi pada alat-alat canggih untuk memahami tubuh manusia (terutama tubuh hidup), yakni melalui alat MRI dan pemindaian CAT.
Pada tahun 1981 Pemerintah Indonesia sendiri telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia . Hal ini dilakukan untuk menjaga dan menghormati jenazah sebagai peninggalan manusia.