ASTALOG.COM – Sel darah merah (eritrosit) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah pada manusia dan hewan bertulang belakang. Eritrosit terdiri dari hemoglobin, yaitu suatu biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Dalam hal ini, hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi.
Eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen, dimana hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Pada manusia, eritrosit dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Pada eritrosit tidak terdapat nukleus. Eritrosit akan aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.
Zat Besi sebagai Zat yang Membantu Pembentukan Sel Darah Merah
Seperti yang telah diuraikan sekilas di atas, warna merah pada sel darah merah berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Zat besi adalah salah satu mineral dalam tubuh yang memiliki kaitan erat dengan ketersediaan darah dalam tubuh manusia. Jadi, zat besi merupakan unsur penting dalam pembentukan sel darah merah/eritrosit.
1. Fungsi Zat Besi
Zat besi memiliki fungsi yang sangat vital di dalam tubuh manusia, antara lain:
- Mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut elektron dalam proses pembentukan energi yang terjadi di dalam sel.
- Membantu dalam proses pembentukan hemoglobin
- membantu sistem kekebalan tubuh dalam menangkal berbagai serangan virus dan bakteri
- Dalam mentransportasikan oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein dan membentuk hemoglobin dalam sel darah merah serta mioglobin di dalam serabut otot
- Bila zat besi bergabung dengan protein di dalam sel zat besi akan membentuk enzim yang berperan serta dalam pembentukan energi di dalam sel
2. Kadar Zat Besi yang Dibutuhkan Tubuh
- Laki-laki dewasa (berat badan ±75kg) membutuhkan ±4000mg zat besi. Laki-laki memiliki cadangan zat besi di dalam limpa dan sumsum tulang sebanyak 500-1500mg, itulah sebabnya kasus anemia jarang dijumpai pada laki-laki.
- Wanita dewasa (berat badan ±55kg) membutuhkan ±2100mg zat besi. Wanita hanya mempunyai cadangan zat besi 0–300mg sehingga rentan terhadap anemia, apalagi pada saat wanita mengalami menstruasi.
Namun demikian kebutuhan zat besi yang dibutuhkan tubuh tergantung pada usia dan jenis kelamin dengan rinciannya sebagai berikut:
- Anak usia 2-6 tahun 4,7 mg/hari
- Anak usia 6-12 tahun 7,8 mg/hari
- Anak laki-laki usia 12-16 tahun 12,1 mg/hari
- Anak perempuan usia 12-16 tahun 21,4 mg/hari
- Laki-laki dewasa 8,5 mg/hari
- Wanita dewasa usia subur 18,9 mg/hari
- Wanita yang telah menopause 6,7 mg/hari
- Wanita yang sedang menyusui 8,7 mg/hari.
3. Akibat Kekurangan Zat Besi
Seperti yang diuraikan di atas, kadar zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh setiap harinya adalah berkisar antara 4,7-18,29mg per harinya tergantung dari usia dan jenis kelaminnya. Lalu apa yang akan terjadi apabila kita kekurangan zat besi? Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa gangguan pada tubuh, antara lain:
- Penyakit anemia
- Menurunnya tingkat kekebalan tubuh
- Berkurangnya daya konsentrasi dan daya ingat
- Berkurangnya nafsu makan
- Menurunnya kebugaran tubuh
4. Makanan Sumber Zat Besi
Berbagai macam jenis vitamin seperti makanan yang mengandung vitamin A, Vitamin C, Zinc, dan asam folat mampu menbantu proses penyerapan zat besi dalam tubuh. Zat besi dalam makanan dapat berasal dari sumber nabati dengan ketersediaan hayati 2-3% dan sumber hewani dengan ketersediaan hayati 20-23%. Untuk meningkatkan ketersediaan hayati, zat besi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat ditambahkan dengan vitamin A dan C, serta asam organik lainnya. Beberapa jenis makanan sumber zat besi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
- Makanan sumber zat besi yang berasal dari hewan (hewani). Untuk produk hewani, sumber zat besi yang baik antara lain: daging merah, daging unggas, hati (ayam/sapi), telur, ikan tuna, sarden serta jenis kerang-kerangan.
- Makanan sumber zat besi yang berasal dari sayuran dan buah-buahan (nabati). Untuk produk nabati, sumber zat besi yang baik antara lain: bayam, brokoli, tahu, kedelai, sereal, kentang sera, serta berbagai buah-buahan yang dikeringkan (kismis, apricot, prune).