ASTALOG.COM – Artikel kali ini akan membahas mengenai keradioaktifan. Tahukah kalian bahwa zat yang memancarkan radiasi secara spontan adalah radioaktif loh. Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut ini.
Sejarah Penemuan Radioaktif
Sejarah penemuan keradioaktifan diawali oleh penemuan W. Rontgen (1845-1923). Pada tahun 1895 ia menemukan adanya suatu sinar yang berdaya tembus tinggi dan dapat menghitamkan film potret. Sinar tersebut, sekarang dikenal sebagai sinar Rontgen atau sinar X, terpancar dari anoda ketika sinar katoda membentur anoda itu. Sinar X sekarang banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, yaitu untuk mengetahui keadaan organ tubuh bagian dalam, misalnya patah tulang, kerusakan paru-paru, dan lain-lain.
Henry Becquerel pada tahun 1896 menemukan bahwa uranium dapat memancarkan sinar secara spontan, tanpa harus disinari terlebih dulu. Pemancaran sinar tersebut juga bukan gejala fluoresensi. Sinar tersebut berdaya tembus kuat dan dapat menghitamkan film potret. Gejala pemancaran radiasi secara spontan tersebut oleh Becquerel dinamakan keradioaktifan. Sedangkan zat yang dapat memancarkan sinar radioaktif disebut zat radioaktif.
Pada tahun 1898 pasangan suami isteri Marie Curie dan Pierre Curie menemukan dua unsur yang jauh lebih aktif dibanding uranium. Dua unsur tersebut masing-masing diberi nama Polonium dan Radium. Ernest Rutherford pada tahun 1903 menyatakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan menjadi 2, yaitu yang bermuatan positif disebut Sinar Alfa ( α )dan yang bermuatan negatif disebut Sinar Beta ( β ). Selanjutnya Paul U. Villard menemukan sinar radioaktif yang tidak bermuatan dan diberi nama Sinar Gamma ( γ ).
Apa sih itu Radioaktif?
Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil. Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang bermuatan positif disebut sinar alfa, sedangkan yang bermuatan negatif disebut sinar beta. Kemudian ditemukan sinar ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar gamma, penemunya Paul U. Vilard.
Sinar-Sinar Radioaktif Mempunyai Sifat-Sifat yaitu;
1. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
2. Dapat mengionkan gas yang disinari.
3. Dapat menghitamkan pelat film.
4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α, β,
dan γ.
A. Sinal Alfa (α)
Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif. Partikel ini samadengan inti helium bermuatan +2e– dan bermassa 4 sma. Partikel ini merupakan gabungan dari 2 proton dan 2 neutron. Pemancaran sinar alfa menyebabkan nomor atom berkurang dua, sedangkan nomor massa berkurang empat. Sinar alfa dipancarkan oleh inti dengan kecepatan sekitar kecepatan cahaya. Oleh karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar ini paling lemah di antara sinar radioaktif, namun mempunyai daya pengion yang paling kuat. Sinar ini dibelokkan oleh medan magnet ke arah kutub negatif.
B. Sinar Beta (β)
Sinar beta adalah berkas elektron yang berasal dari inti atom dan bermuatan negatif . Oleh karena sangat kecil, partikel ini dapat dianggap tidak bermassa.Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar daripada sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Dalam medan magnet, sinar ini membelok ke arah kutub positif. Sinar beta disebut juga elektron berkecepatan tinggi karena bergerak dengan kecepatan tinggi.
C. Sinar Gamma
Sinar gama merupakan radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa,Sinar ini dihasilkan oleh inti yang tereksitasi, biasanya mengikuti pemancaran sinar beta atau alfa. Sinar gama memiliki daya tembus yang sangat besar, paling besar di antara sinar radioaktif tetapi daya pengionnya paling lemah. Sinar ini tidak bermuatan listrik sehingga tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik.
Kegunaan Radioaktif
Berikut ini kegunaan radioaktif yaitu;
A. Sebagai Perunut
1. Bidang Kedokteran
2. Bidang Industri
3. Bidang Hidrologi
4. Bidang Kimia
5. Bidang Biologi
6. Bidang Pertanian
7. Bidang Peternakan
B. Sebagai Sumber Radiasi
1. Bidang Kedokteran
2. Bidang Industri
3. Bidang Peternakan