ASTALOG.COM – Seperti yang dikutip dari wikipedia, Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi fetus (bentuk definitif) kemudian berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam 1 species. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.
Tahapan fase embrionik yaitu :
a. Morula
– Morula adalah suatu bentukan sel seperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.
– Morulasi yaitu proses terbentuknya morula
b. Blastula
– Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan.
– Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan.
– Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel.
– Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.
c. Gastrula
– Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
– Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.
– Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.
– Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata.
– Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.
Periode Organogenesis.
Organogenesis terdiri dari dua periode, yaitu pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi bagian-bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies.
Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode ini embrio mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan psikis) serta wajah yang khusus bagi setiap individu.
Tahap Pertumbuhan Embrio.
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu :
– Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina.
– Fase Pasca Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup setelah masa embrio, terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi setelah dilahirkan.
Pada fase ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi biasanya hanya peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh dari makhluk hidup.
Tahapan Organogenesis
Di dalam inner cell mass, blastikist mulai tertanam didalam uterus & terkubur sempurna pd hari ke-10. Pada waktu ini terjadi deferensiasi dari sel-sel yang menyusun inner cell mass (ectoderm, mesoderm dan endoderm). Dimana tahap pertama pada perkembangan fetus adalah pembentukan 2 ruang (kavitas) yang menutup, yang terletak berdekatan satu sama lain, yaitu cavitas amniotica dan saccus vitellius (adalah selaput yang terletak ant placenta dan amnion).
Pertumbuhan embrio terjadi dari embional plate yang terdiri dari 3 lapisan:
a. Ektoderm : melapisi cavita amniotica.
Ektoderm mrp lapisan tunggal dari sel-sel yang bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit, rambut, kuku, jaringan saraf, yang meliputi pula alat indaria (organ sensoris), kelenjar ludah, cavitas nasi, bagian bawah canalis analis, tractus genitalis dan glandula mammae
b. Endoderm.
Melapisi saccus vitellinus dan berkembang membentuk traktus digestivus, hepar, pancreas, larings, trakea, paru, vesika urinaria dan urethra.
c. Mesoderm.
Merupakan lapisan jaringan selain ectoderm dan endoderm yang berasal dari inner cell mass. Sebagian mesoderm terletak disekeliling cakram embrio.
Perkembangan lebih lanjut dari mesoderm ini akan menghasilkan system sirkulasi dan limfatik, tulang, otot, ginjal, ureter, organ genetalia, dan jaringan subcutan pada kulit.
Dengan kerjanya serupa dengan amuba sel tunggal yang sedang mengambil makanan, maka cavitas amniotica dapat mengubah bentuknya agar dapat mengelilingi saccus vitellinus dan mesoderm, & menarik kedua jaringan tersebut memasuki cavitas amniotica.