ASTALOG.COM – Huruf bercetak miring umumnya dipakai pada pengutipan judul buku, nama koran atau media pers.
Selain itu, huruf miring juga biasa digunakan untuk menegaskan kata atau bagian tertentu dalam kalimat, atau penulisan kata-kata yang bukan merupakan bahasa Indonesia, seperti istilah bahasa Inggris dan bahasa daerah.
Berikut ini adalah mekanisme dan tata cara penulisan dengan menggunakan huruf miring:
1) Menuliskan nama buku, majalah, surat kabar, tabloid yang dikutip dalam tulisan.
Contoh: majalah Nova, tabloid Navalda, koran Sindo.
2) Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Misalnya: Oriza satifa, Molusca, devide et impera, morning sunrise.
Demikian pembahasan kami seputar cara penggunaan huruf miring dalam kaidah Bahasa Indonesia yang benar.