ASTALOG.COM – Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Mencangkok dilakukan dengan cara menguliti hingga bersih dan menghilangkankambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm pada tanaman dikotil untuk kemudian dipindahkan ke dalam wadah lain saat akar telah tumbuh.
Cangkok adalah cara perkembangbiakan pada tumbuhan dengan menanam batang atau dahan yang diusahakan berakar terlebih dahulu sebelum di potong dan di tanam di tempat lain. Tidak semua tumbuhan bisa di cangkok. Tumbuhan yang bisa di cangkok hanyalah tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka seperti mangga, duku, jambu air dan lainnya.
Cara Mencangkok
Melakukan metode pencakokan perlu diperhatikan beberapa langkah penting seperti yang bisa Anda simak pada contoh pencakokan dibawah ini:
Pilih tanaman induk yg berkwalitas tinggi, dan sudah pernah berbuah. Pilih juga bagian cabang yg sudah cukup tua, alangkah baiknya cabang itu pernah berbuah, dan cabang itu terlihat sehat.
Peralatan :
1. Pisau Cutter.
2. Gunting
3. Sendok semen (pengaduk tanah)
Bahan :
1. Plastik pembungkus warna hitam
2. Tali rafia
3. Tanah
4. Kompos
Langkah Pencangkokan
1. Pilih batang pohon yg sehat, sebaiknya batangnya lurus , berukuran kurang lebih sebesar ibujari orang dewasa, atau berkisar 2.5 – 4cm. Jangan terlalu kecil, karena bila kecil berarti cabang masih terlalu muda, dan jangan pula terlalu besar karena akan beresiko terhadap susah hidup saat ditanam.
2. Ukur 5 cm dari pangkal cabang dan beri tanda berupa keratan melingkar dibatang pohon yg sudah dipilih, dengan pisau cutter. Ukur lagi dari tanda yg baru dibuat menuju keatas sepanjang 15cm, dan beri tanda Keratan melingkari batang lagi. Kupas semua kulit sepanjang dari tanda keratan bawah sampai tanda keratan atas (15cm), sehingga kulit terkelupas semua dan hanya terlihat batang kayu bagian dalam.
3. Agar kulit tidak menyambung kembali selama di cangkok, pastikan kambium terbuang secara bersih, yaitu dengan cara mengerok-kerong batang yg telah dikupas kulitnya. hingga tidak ada sedikitpun kulit yg menempel serta tidak ada lapisan licin (kambium) yg melapisi batang kayu.
4. Pilih plastik warna hitam agar sinar matahari tidak bisa masuk dan merusak akar yg masih muda. pilih plastik yg kuat dan bisa bertahan kurang lebih 2-3 bulan dengan panas terik dan hujan. Potong plastik ukuran kurang lebih 15cm X 25cm untuk batang calon dicangkon seukuran 2cm. semakin besar batang yg akan dicangkok, semakin besar pula ukuran plastiknya. pasang plastik tadi pada bagian yg akan di cangkok 5cm dari keratan bawah.
5. Ambil satu plastik lagi dgn ukuran yg sama. lakukan hal sama pada langkah no 4, hanya berbeda posisi peletakannya, berada dibalik dari batang yg dicangkok berlawanan arah dari plastik pertama, sehingga membungkus batang dari dua arah berbeda. setelah itu, Ikat kuat2 dgn tali rafia 1.5cm dari ujung plastik.
6. Balik kedua ujung plastik yg ada dibawah, menuju keatas, sehingga plastik terbalik dan ikatan tali rafia tadi berada didalam bagian bawah. Pastikan juga bahwa dibawah plastik terlihat batang kayu setinggi 4cm sebagai area pengontrol, bahwa kulit bagian atas dan kulit bagian bawah tidak menyambung lagi, setelah beberapa minggu pencangkokan, bila ada tanda2 akan menyambung segera dikerok lagi saat melakukan kontrol.
7. Isi bagian dalam plastik dengan tanah yg subur, bila perlu tambahkan sedikit pupuk kompos. Untuk batang cangkokan sebesar 2cm diperlukan sekitar 3 genggam tanah subur sebagai isian. di atur posisi plastik dan isi tanah sedemikian rupa agar bentuknya seimbang dan rapi. Perhatikan pula bahwa diperkirakan posisi keratan atas yg dibuang kulitnya berada di tengah2 plastik.
8. Ikat bagian atas cangkokan tepat di ujung akhir isian tanah. tujuannya agar cangkokan padat dan tidak kendur, karena bila kendur akan mudah goyah dan beresiko pada akar muda yg tumbuh mudah patah karena gang guan angin. perhatikan saat mengikat bagian atas, usahakan sisa ujung plastik mekar merumbai seperti corong. tujuannya adalah untuk menangkap air hujan atau air siraman dan dapat menyerap kedalam cangkokan.Ikat sekali lebih kuat pada tengah2 sangkokan, ikatan di tengah ini adlah untuk memadatkancangkokan agar cangkokan tidak berputar dan kendur.
Keuntungan dan Kerugian Mencangkok
Ada beberapa keuntungan dari mencangkok.diantaranya,
1. Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji
2. Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya.
3. Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
4. Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya.
5. Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.
Ada beberapa kerugian dari Mencangkok
1. Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
2. Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang.
3. Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong.
4. Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.