ASTALOG.COM – Seni kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan ketrampilan tangan (hand skill) tetapi tetap memperhatikan aspek fungsional dan juga nilai seni itu sendiri, sehingga seni kriya dapat dikategorikan sebagai sebuah karya seni rupa terapan nusantara.
Pembuatan karya seni kriya tidak hanya berdasar pada aspek fungsional nya (kebutuhan fisik) saja, namun juga digunakan sebagai sebuah media pemenuhan kebutuhan akan keindahan (kebutuhan emosional). Seiring dengan perkembangannya, karya seni kriya biasanya identik dengan seni kerajinan. Hal ini dikarenakan dari cara pembuatan karya seni kriya yang dilakukan dengan menggunakan tangan (hand made) tetapi juga memiliki aspek fungsional.
Fungsi Seni Kriya
Dalam pembuat seni tentunya memiliki tujuan dan fungsi didalam pembuatannya, tidak terkecuali untuk seni kriya. Seni
1. Sebagai benda pakai
Seni kriya yang sebenarnya adalah seni kriya yang tetap mengutamakan fungsinya. Seni kriya jenis ini mempunyai fungsi sebagai benda yang siap pakai, bersifat nyaman, namun tidak kehilangan unsur keindahannya. Misalnya, senjata, keramik, furnitur, dan lain-lain
2. Sebagai benda mainan
Di lingkungan sekitar sering kita jumpai produk seni kriya yang fungsinya sebagai alat permainan. Jenis produk seni kriya seperti ini biasanya berbentuk sederhana, bahan yang digunakan relatif mudah didapat dan dikerjakan, dan harganya juga relatif murah. Misalnya, boneka, dakon, dan kipas kertas
3. Sebagai benda hias
Banyak produk seni kriya yang berfungsi sebagai benda pajangan. Seni kriya jenis ini lebih menonjolkan segi rupa daripada segi fungsinya sehingga bentuk-bentuknya mengalami pengembangan. Misalnya, karya seni ukir, hiasan dinding, cinderamata, patung, dan lain-lain.
Jenis-jenis Seni Kriya
Bentuk dari karya seni kriya Nusantara sangatlah beragam, termasuk juga bahan-bahan dari alam yang digunakan. Dari beberapa seni kriya Nusantara, ada juga yang tetap mempertahankan keanekaragaman hiasan tradisional dan ada juga yang sudah dikembangkan karena tuntutan pasar.
1. Seni Kriya Kayu
Kriya kayu merupakan suatu jenis seni kriya yang dalam pekerjaannya membuat benda selalu menggabungkan antara nilai fungsi sekaligus hias dengan menggunakan bahan kayu. Dalam seni kriya kayu, terdapat pekerjaan dengan tingkat dasar atau tingkat permulaan. Kayu sangat banyak dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai benda kerajinan seperti patung, wayang golek, topeng, furnitur dan juga hiasan ukir-ukiran.
2. Seni Kriya Tekstil
Istilah tekstil sangatlah luas dan juga mencakup berbagai jenis kain yang cara pembuatannya, baik dengan cara diikat, ditenun, dipres dan masih banyak lagi cara lain yang dikenal dalam teknik pembuatan kain. Kain pada umumnya terbuat dari serat yang dipintal atau dipilin untuk menghasilkan benang panjang yang kemudian ditenun atau dirajut sehingga dapat menghasilkan kain yang berupa barang jadi. Ketebalan atau jumlah serat, tekstur kain, kadar pilihan, variasi dalam rajutan dan juga tenunan, merupakan faktor yang sangt berpengaruh terciptanya aneka macam kain yang tak terhitung macamnya.
3. Kriya Keramik
Bahan dasar dari keramik adalah tanah liat (lempung). Keramik dibuat dengan berbagai macam teknik, antara lain teknik cetak, pijit, lempeng dan pilin. Setelah keramik selesai dibentuk, lalu diberi hiasan. Setelah itu masuk dalam proses pengeringan, jika sudah kering, kemudian dibakar dengan menggunakan suhu tertentu. Keramik biasanya dibuat dalam benda-benda pakai atau benda hias dengan beragam variasi dan juga bentuk, seperti guci, vas bunga, pot bunga dan lain sebagainya. Daerah-daerah penghasil keramik juga tersebar luas di Nusantara, antara lain di Yogyakarta, Cirebon, Malang, dan Purwokerto.
4. Kriya Logam
Kriya logam merupakan seni kriya yang mengolah benda logam menjadi berbagai macam kerajinan. Dalam mengolah logam biasanya menggunakan cara mengecor logam panas tersebut dengan menggunakan cetakan. Cetakan tersebut bisa terbuat dari gips, pasir, tanah liat dan juga logam. Kriya logam biasanya menggunakan berbagai jenis logam seperti perak, emas, perunggu, tembaga, besi, kuningan, dan aluminium. Produk yang dihasilkan, bisa berupa perhiasan perak dan emas, senjata tajam, patung perunggu, peralatan rumah tangga dan juga alat musik gamelan. Seiring dengan perkembangan zaman, kriya logam kini dibuat dengan berbagai macam variasi bentuk. Teknik membuat kriya logam sendiri ada dua, yaitu teknik bivalve dan teknik a cire perdue.
5. Kriya Kulit
Kriya kulit merupakan jenis karya seni kriya yang menggunakan kulit sebagai bahan bakunya. Kulit yang digunakan biasanya adalah kulit sapi, kerbau, kambing, ular, dan buaya. Sebelum kulit tersebut dipakai, terlebih dulu menjalani proses pengolahan yang sangat panjang, mulai dari pemisahan dari daging hewan tersebut, pencucian dengan menggunakan cairan tertentu, pembersihan, perendaman dengan menggunakan zat kimia tertentu (penyamakan), pewarnaan, perentangan kulit agar tidak mengkerut, pengeringan, dan penghalusan. Setelah itu, baru dipotong-potong sesuai dengan ukuran dari benda yang akan dibuat. Hasil dari seni kriya kulit ini biasanya berupa sepatu, tas, wayang kulit, pakaian (jaket), ikat pinggang, dompet, alat musik rebana, dan juga tempat HP. Daerah penghasil seni kriya kulit ini, antara lain Garut, Bali dan Yogyakarta.