Penjara Bastille

ASTALOG.COM – Dilansir dari wikipedia, Bastille ialah sebuah kata bahasa Perancis yang berarti kastil. Bila disebutkan De Bastille, kata itu dimaksudkan untuk merujuk pada bekas penjara Bastille Saint-Antoine di Paris. Kastil ini dibangun sekitar tahun 1370 sebagai bagian dari perlindungan atas Paris. Pada abad ke-17 bangunan baru digunakan sebagai penjara.

Banyak tahanan terkemuka yang dipenjara di sini, yang dari sini Lelaki Bertopeng Emas seperti yang sering dibayangkan. Serbuan ke Bastille pada tanggal 14 Juli 1789 oleh kerumunan massa menandai awal mula Revolusi Perancis. Di hari penyerbuan ke Bastille, Louis XVI menulis di buku hariannya: “Rien” (=Tidak).

 

Penyerbuan Penjara Bastille
Pada tanggal 11 Juli 1789, Raja Louis, yang bertindak di bawah pengaruh bangsawan konservatif dari dewan kakus umumnya, begitupun permaisurinya Marie Antoinette, dan saudaranya Comte d’Artois, membuang menteri reformis Necker dan merekonstruksi kementerian secara keseluruhan. Kebanyakan rakyat Paris, yang mengira inilah mulainya kup kerajaan, turut ke huru-hara terbuka. Beberapa anggota militer bergabung dengan khayalak; lainnya tetap netral.

PELAJARI:  Jenis-jenis Komposisi Penduduk di Indonesia

Pada tanggal 14 Juli 1789, setelah pertempuran 4 jam, massa menduduki penjara Bastille melakukan pemberontakan dengan membunuh gubernur Marquis Bernard de Launay dan beberapa pengawalnya. Walaupun orang Paris hanya membebaskan 7 tahanan, 4 pemalsu, 2 orang gila, dan seorang penjahat seks yang berbahaya, Bastille menjadi simbol potensial bagi segala sesuatu yang dibenci di masa ancien régime. Kembali ke Hôtel de Ville (balai kota), massa mendakwa prévôtdes marchands (seperti walikota) Jacques de Flesselles atas pengkhianatan pembunuhan terhadapnya terjadi dalam perjalanan ke sebuah pengadilan pura-pura di Palais Royal.

 

Raja dan pendukung militernya mundur turun, setidaknya sejak beberapa waktu yang lalu. Lafayette menerima komando Garda Nasional di Paris Jean-Sylvain Bailly, presiden Majelis Nasional di masa Sumpah Lapangan Tenis menjadi walikota di bawah struktur baru pemerintahan yang dikenal sebagai commune. Raja mengunjungi Paris di mana pada tanggal 27 Juli ia menerima kokade triwarna begitupun pekikan vive la Nation “Hidup Negara” diubah menjadi vive le Roi “Hidup Raja”.

PELAJARI:  Perlawanan Rakyat Bali

Namun, setelah kekacauan ini para bangsawan yang sedikit terjamin oleh rekonsiliasi antara raja dan rakyat yang nyata dan seperti yang terbukti sementara mulai pergi dari negeri itu sebagai émigré beberapa dari mereka mulai merencanakan perang saudara di kerajaan itu dan menghasut koalisi Eropa menghadapi Perancis.

Necker, yang dipanggil kembali ke jabatannya mendapatkan kemenangan yang tak berlangsung lama. Sebagai seorang pemodal yang cerdik namun bukan politikus yang lihai ia terlalu banyak meminta dan menghasilkan amnesti umum kehilangan sebagian besar dukungan rakyat dalam masa kemenangannya yang nyata.

Menjelang akhir Juli huru-hara dan jiwa kedaulatan rakyat menyebar ke seluruh Perancis. Di daerah pedesaan hal ini ada di tengah-tengah mereka. Beberapa orang membakar akta gelar dan tak sedikit pun terdapat châteaux sebagai bagian pemberontakan petani umum yang dikenal sebagai “la Grande Peur” (Ketakutan Besar).