ASTALOG.COM – Indonesia mulai merasakan dampak pemanasan global (global warming) yang dibuktikan dari berbagai perubahan iklim maupun bencana alam yang terjadi. Selain itu, kemajuan teknologi yang ditawarkan memberikan kemudahan yang sangat besar dalam kehidupan manusia tetapi dengan penggunaan yang berlebihan ternyata menyebabkan masalah salah satunya global warming (pemanasan global).
Banyaknya aktivitas yang terjadi dengan lahan yang kurang penghijauan membuat bumi mengalami global warming setiap harinya. Sebelum membahas lebih lanjut, apa itu global warming?
Pengertian Global Warming
Global warming atau dikenal juga dengan pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Selain itu, beberapa ahli dibidangnya memiliki pengertian lain mengenai global warming, antara lain;
1.Natural Resources Defense Council.
Menjelaskan bahwa global warming adalah krisis lingkungan dan kemanusiaan terbesar yang terjadi pada saat ini. Atmosfer bumi sangat panas karena terperangkap oleh gas karbondioksida yang bisa mengancam perubahan iklim dan dapat menimbulkan bencana di permukaan bumi. NRDC ini juga menghimbau kepada seluruh masyarakat di muka bumi untuk bertindak melawan pemanasan global agar efek buruknya bisa berkurang bagi kehidupan manusia.
2. National Wildlife Federation.
Menjelaskan tentang global warming sebagai peristiwa dimana semakin hari bumi semakin panas, hujan dan banjir semakin deras, badai semakin hebat dan kekeringan semakin menjadi-jadi. Berbagai kejadian tersebut merupakan dampak real yang terjadi akibat adanya pemanasan global di muka bumi. Global warming juga mengubah landscape kehidupan di bumi dan mematikan banyak species.
Faktor Penyebab Global Warming
Terjadinya proses pemanasan global tidak hanya terjadi begitu saja, melainkan dikarenakan beberapa faktor pemanasan global saat ini bahkan semakin meningkat.
1. Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
2. Pemborosan listrik
Listrik banyak digunakan oleh setiap orang, namun banyak orang yang belum sadar akan penghematan terhadap penggunaan listrik. Berbagai himbauan telah banyak digerakkan atau dilakukan, namun pada kenyataannya banyak manusia belum bisa melakukannya, sehingga pemborosan listrik ini bisa menjadi salah satu penyumbang meningkatnya pemanasan global.
3. Bahan bakar
Bahan bakar yang digunakan kendaraan selain menggangu kesehatan juga memberikan efek bertambahnya pemanasan global dari polusi udara yang dihasilkan setiap kendaraan.
4. Polusi udara dari Industri dan Pabrik
Semakin banyak industri dan pabrik yang berkembang, semakin banyak terjadinya pemanasan global. Disisi positifnya memang industri dan pabrik bisa memberikan peluang untuk mensejahterakan rakyat , namun disisi lain kerugian asap yang dihasilkan dari industri dan pabrik sangat merugikan eksitensi bumi.
Dampak Dari Global Warming
Terjadinya global warming menyebabkan beberapa dampak negatif, antara lain;
1. Kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia
Para ilmuwan memprediksi kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia karena mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland, terutama di pantai timur AS. Namun, banyak negara di seluruh dunia akan mengalami dampak naiknya permukaan air laut, yang bisa memaksa jutaan orang untuk mencari pemukiman baru. Maladewa adalah salah satu negara yang perlu mencari rumah baru akibat naiknya permukaan laut.
2. Gagal Panen Besar-besaran
Menurut penelitian terbaru, sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih untuk pindah ke wilayah beriklim sedang karena kemungkinan adanya ancaman kelaparan akibat perubahan iklim dalam 100 tahun. Perubahan iklim ini diramalkan memiliki dampak yang paling parah pada pasokan air.