Ciri – Ciri Kebahasaan Teks Diskusi.

Teks diskusi adalah salah satu jenis teks yang memberikan dua pendapat mengenai suatu hal. Pendapat tersebut tentu ada yang selaras dan juga ada yang bertentangan. Teks diskusi (discussion text) bisa di definisikan sebagai sebuah teks yang berisi tentang sebuah wacana yang bermasalah. Wacana yang bermasalah ini adalah wacana yang memiliki dua kubu antara pro (mendukung) dan contra (penentang), antara pendukung isu dan penentang isu.

Masalah yang dihadirkan dalam teks diskusi nantinya akan didiskusikan berdasarkan dua sudut pandang tersebut (Point of View) tersebut, pro (pendukung) dan kontra (penentang).  Tujuan komunikatif dari teks diskusi itu sendiri adalah untuk mengetengahkan suatu masalah atau isu yang ditinjau paling tidak dari dua sudut pandang, sebelum sampai pada suatu kesimpulan atau rekomendasi.

 

Jadi sederhananya, Teks Diskusi adalah tulisan yang mengulas sebuah masalah (isu) dengan disertai argumen/pendapat baik yang mendukung  maupun yang menentang isu tersebut serta diakhiri dengan  simpulan atau rekomendasi penulis.

Struktur Isi Teks Diskusi.

  1. Masalah.
 

Teks diskusi harus berisikan masalah  yang akan didiskusikan/dibahas lebih lanjut. ada baiknya pilihlah topik permasalahan yang kontroversial sehingga nanti Anda memiliki banyak argumen, baik argumen yang mendukung atau pun argumen yang bertentangan.

  1. Argumen atau Pendapat Yang Mendukung.
PELAJARI:  Perbedaan antara Kritik Seni dan Apresiasi Seni

 Kita dituntut untuk menjabarkan lebih lanjut mengenai penjelasan tentang masalah yang sedang kita bahas.

  1. Argumen atau Pendapat Yang Bertentangan.

Alangkah baiknya kita memberikan pendapat yang lebih berbeda dengan pendapat yang mendukung.

  1. Kesimpulan atau Saran.

Usahakan kita mengambil jalan tengah mengenai masalah yang sedang dibahas agar kesimpulan yang kita ambil tidak lagi mendatangkan masalah baru.

Nah, seperti di teks umumnya, teks diskusi terdapat ciri kebahasaan juga. Ciri kebahasaan nya ada tiga :

  1. Istilah Umum

Ciri kebahasaan pertama adalah pengunaan istilah umum. Istilah umum adalah istilah yang sudah diketahui oleh kebanyakan orang. Biasanya berhubungan dengan isu yang dibahas. Contohnya : Isunya bolehkan anak membawa hp ke sekolah. Nah, contoh istilah umumnya adalah handphone.

  1. Kata Perbandingan

Selanjutnya adalah kata perbandingan. Teks diskusi juga berisi kata yang menunjukkan perbandingan. Perbandingan disini sama saja dengan konjungsi pertentangan. Contohnya : Berbeda dengan pendapat di atas, justru, akan tetapi

  1. Kata Pendukung/Penolak
PELAJARI:  Mengenal Seni Ukir Kalimantan

Yang terakhir, kata pendukung/penolak. Ciri ini sangat jelas. Jika tidak ada kata pendukung/penolak, itu bukan teks diskusi. Contohnya : hal lainnya, selain itu, tidak setuju, menyetujui.

 

Contoh Teks Diskusi.

 Siswa Tidak Boleh Membawa Hanphone di Sekolah

  Larangan membawa hanphone (telepon genggam) bagi para siswa di sekolah dengan harapan  agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar, ternyata banyak menyebabkan perdebatan di lingkungan sekolah itu sendiri.Berbagai alasan,baik yang mendukung dan menentang larangan itu  terus mengemuka sebagai polemik.

              Bagi pihak yang menyetujui pelarangan membawa hanphone di sekolah itu alasannya sederhana  saja. Alasan pertama,coba Anda bayangkan ketika para peserta didik sedang serius dan berkonsentrasi dalam pembelajaran, tiba-tiba dering hanphone berbunyi, seketika konsentrasi kelas tertuju pada sumber suara itu. Akibatnya, buyarlah konsentrasi belajar siswa. Alasan kedua, para peserta didik yang notabennya adalah masih berusia anak-anak dan remaja berkecenderungan suka bermain. Setiap hanphone dilengkapi dengan fitur-fitur permainan (game). Dengan demikian kecenderungan bermain mereka boleh jadi akan dilakukan juga di dalam kelas tatkala pembelajaran sedang berlangsung. Alasan lainnya adalah jika peserta didik diperkenanankan membawa hanphone bukan tidak mungkin mereka akan melakukan persaingan bagus-bagusan atau mahal-mahalan harga alat komunikasi ini. Dan masih banyak alasan yang lain.

            Terlepas dari alasan-alasan di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa para peserta didik suatu ketika sangat membutuhkan jasa handphone, khususnya yang dapat dipakai untuk mengakses internet. Kita ketahui bersama bahwa salah satu sumber yang dipergunakan dalam mengumpulkan informasi data adalah berasal dari internet. Hanphone adalah sarana yang sangat efektif untuk dibawa dan dipergunakan untuk mengakses data yang dibutuhkan dalam  pembelajaran. Bahkan, untuk Kurikulum 2013 memprasaratkan media internet sebagai salah satu sumber penting dalam mengeksplorasi informasi pembelajaran. Tentulah siswa akan kesulitan memperoleh informasi pembelajaran bila pelarangan membawa HP tetap diterapkan.

            Tampaknya argumen-argumen yang ada di atas dapat kita terima kebenarannya, akan tetapi kita harus bijak bersikap.Artinya,sekolah memperbolehkan siswa membawa HP asal tidak diaktifkan ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung atau boleh diaktifkan di dalam kelas apabila alat ini dibutuhkan untuk mengunduh informasi pembelajaran melalui internet.

 

 

PELAJARI:  5 Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu-Budha