ASTALOG.COM – Istilah pencangkokan biasanya digunakan dalam bidang medis dan pertanian. Di dunia kedokteran, pencangkokan dapat berarti transplantasi atau pencangkokan jaringan. Sementara dalam bidang pertanian, berarti memperlakukan suatu cabang dengan cara tertentu sehingga pada cabang tersebut akan tumbuh akar, yang setelah tiba waktunya dapat dipisahkan dari tanaman induk dan dialihtanamkan.
Pencangkokan pada tanaman merupakan salah satu teknik pengembangbiakan vegetatif buatan. Pencangkokan biasanya sering digunakan pada tanaman berbuah. Tujuan pencangkokan adalah memperbanyak tanaman agar turunan atau anakan yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Sangat berbeda jika pengembangbiakan dilakukan dengan teknik menanam biji. Hasil yang didapat biasanya tidak sama dengan kriteria yang dimiliki oleh induknya.
Seperti dilansir dari Wikipedia, pada pencangkokan (dikenal juga sebagai marcotting), suatu bagian batang (biasanya adalah cabang) dikerat kulitnya hingga terlihat kayu. Bagian yang terbuka ini lalu dibungkus dengan bahan yang dapat menyimpan air dan kemudian dibebat dengan bahan kedap air, seperti plastik. Hormon tumbuhan perangsang perakaran kadang-kadang diberikan. Setelah beberapa minggu biasanya akar telah cukup banyak terbentuk dan anakan ini dipisahkan dari pohon induk.
Kelebihan dan Kekurangan
Adapun kelebihan dari sistem cangkok ialah:
– Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji.
– Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya.
– Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
– Produksi dan kualitas buah persis sama dengan tanaman induknya.
– Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.
Selain kelebihan, terdapat juga beberapa kekurangan, diantaranya:
– Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
– Tanaman mudah roboh karena tidak berakar tunggang yang berfungsi untuk menopang pohon setelah besar.
– Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong.
– Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.
Sebelum melakukan pencangkokan, Anda juga perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk melakukannya, yakni saat awal musim hujan dan pagi hari. Hal ini dilakukan agar ketersediaan air dan kelembapan media cangkok terjaga, juga guna membantu proses fotosintesis secara optimal. Umur batang, ukutan batang, media batang, dan pengendalian suhu juga sama pentingnya.
Langkah Pencangkokan
Alat-alat yang diperlukan untuk melakukan pencangkokan diantaranya adalah tanaman induk, media cangkok (campuran tanah subur, pupuk kandang, kompos), pisau cangkok yang tajam, tali untuk mengikat media cangkok, pembungkus cangkok (serabut kelapa atau plastik transparan), zat pengatur tumbuhan (auksin atau sitokinin).
Nah, setelah semua alat yang dibutuhkan telah siap, Anda dapat melakukan langkah-langkah pencangkokan, dilansir dari AgroMedia:
1. Pilih cabang atau ranting yang sehat. Pilih tajuk yang memiliki struktur tegak dan simetris untuk dicangkok.
2. Buat sayatan secara melingkar di ruas cabang atau ranting. Posisi sayatan paling sedikit 10 cm dari pangkal cabang atau ranting. Panjang sayatan 3―5 cm tergantung pada diameter cabang atau ranting yang akan dicangkok.
3. Lepaskan kulit kayu yang telah disayat secara hati-hati agar tidak melukai jaringan kayu.
4. Setelah kulit kayu hilang, bersihkan lendir kambium hingga kering dengan cara mengeroknya menggunakan pisau yang bersih. Gunakan sisi pisau yang tidak tajam agar tidak melukai jaringan kayu.
5. Oleskan auksin atau kombinasi auksin dan sitokinin yang sudah dilarutkan dengan air di pangkal keratan bagian atas yang akan menjadi tempat tumbuhnya akar.
6. Tutup keratan dengan media cangkok yang sudah dibasahi terlebih dahulu agar media lembap.
7. Bungkus cangkokan dengan plastik, lalu ikat erat. Bidang cangkokan harus terbungkus seluruhnya oleh media cangkok dan kelembapan media harus tetap terjaga dengan baik hingga cangkokan berakar.
Ingat, tanaman yang dapat dicangkok pada umumnya adalah tanaman yang berkambium dan berbiji dikotil (biji berbelah dua). Media cangkok biasanya akan dipenuhi akar dalam waktu 2―3 bulan, tergantung pada jenis tanaman yang dicangkok. Hal tersebut juga menandakan pencangkokan telah berhasil. Terakhir, pisahkan hasil pencangkokan dengan hati-hati dari batang induk. Hasil cangkok siap di media pembesaran untuk ditanam.