ASTALOG.COM – Bakteri yang istilahnya berasal dari bahasa latin ‘bacterium‘ merupakan kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik). Meskipun berukuran kecil dan hanya bisa terlihat saat kita menggunakan alat bantu, seperti mikroskop, bukan berarti sel bakteri tidak memiliki struktur tubuh.
Karena berukuran kecil, maka struktur sel bakteri juga relatif lebih sederhana dibandingkan organisme lainnya, sebut saja bakteri tidak memiliki nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal ini pula yang menjadi dasar untuk membedakan antara sel prokariotik dengan sel eukariotik yang lebih kompleks.
Sebagai organisme yang berukuran sangat kecil, bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat, seperti di tanah, air, udara, bersimbiosis dengan organisme lain, maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan sejumlah bakteri juga dapat ditemukan dalam tubuh manusia.
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya
- Kapsul (Lapisan Lendir). Kapsula adalah lapisan mukus (lendir) yang melapisi sel dan terbentuk dari hasil metabolisme sel yang disekresikan. Kapsula berfungsi untuk menempel pada substrat dan memberikan perlindungan tambahan yang meliputi peningkatan daya resistensi terhadap sistem pertahanan inang. Kapsula bergelatin juga mempunyai fungsi sebagai pengikat antara sel-sel pada bakteri untuk membentuk koloni.
- Dinding Sel. Dinding sel disebut juga peptidoglikan atau murein. Dinding sel ini bersifat tebal dan kaku sehingga berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel, memberikan perlindungan fisik/mekanis, dan menjaga agar sel tidak pecah dalam media hipertonis (lebih kental).
- Membran plasma. Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu). Fungsinya untuk membungkus sitoplasma, serta mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang ada diluar sel.
- Mesosom. Mesosom adalah organel sel yang memiliki penonjolan pada membran plasma ke arah dalam sitoplasma.Fungsinya untuk menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel, serta menerima DNA pada saat konjugasi.
- Sitoplasma. Sitoplasma bakteri adalah cairan koloid yang mengandung molekul organik seperti lemak, protein, karbohidrat, dan garam-garam mineral, enzim, DNA, klorosom, dan ribosom. Fungsinya sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel.
- Ribosom. Ribosom adalah organel-organel kecil yang tersebar dalam sitoplasma yang tersusun dari senyawa protein dan RNA (ribonukleic acid). Jumlah ribosom di dalam suatu sel bakteri mencapai ribuan. Fungsinya untuk mensintesis protein.
- DNA (Deoxyribonucleic acid). Berdasarkan fungsinya, bakteri memiliki 2 macam DNA, yaitu:
- DNA kromosom adalah materi genetik yang menentukan sebagian besar dari sifat-sifat metabolisme bakteri.
- DNA non-kromosom (plasmid) yang hanya menentukan sifat-sifat tertentu, seperti sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan dalam bereproduksi secara seksual), dan sifat kekebalan terhadap antibiotik tertentu.
- Vakuola gas. Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan dan bergerak ke atas atau bawah dalam air.
- Granula gas. Granula gas berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan atau senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya.
- Klorosom. Klorosom adalah suatu struktur lipatan yang ada dibawah membran plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungsinya adalah untuk fotosintesis yang hanya terdapat pada bakteri fotosintetik.
- Flagela. Flagela adalah struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein termasuk flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor yang menyebabkan flagela berotasi. Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela digunakan bakteri sebagai alat gerak. Bentuk flagela yang umum dijumpai meliputi:
- Monotrik – Flagela tunggal ditemukan di satu sisi
- Peritrik – Flagela ditemukan diseluruh badan bakteri
- Amfitrik – Terdapat satu flagela pada masing masing kutub
- Lofotrik – Terdapat seberkas (banyak) flagel pada satu sisi/kutub
- Fimbria. Fimbria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies dari Proteobacteria. Fimbria umumnya pendek dan terdapat banyak di seluruh permukaan sel bakteri. Fimbria hanya ditemukan pada bakteri gram negatif, dimana bakteri tersebut memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis pada dinding selnya.
- Pili. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di permukaan sel bakteri namun tidak banyak. Pili berperan dalam konjugasi bakteri.
- Plasmid. Pada umumnya bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh bakteri. Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.